Quantcast
Channel: hayalan tak bertepi
Viewing all 76 articles
Browse latest View live

Istriku Selingkuh Dengan Pria Lain

$
0
0

 

kenapa ini bisa terjadi dengan diriku sedih banget rasanya, agar tidak penasaran kita mulai saja cerita ngentot berikut ini, Aku sudah lama mencurigai hal ini, awalnya aku pikir itfu hanya kecurigaanku semata yang dipengaruhi oleh fantasiku sendiri. Karena aku memang sering berkhayal istriku yang cantik dan seksi ini bercinta dengan lelaki lain, memang kuakui aku menjadi sangat birahi jika berfantasi demikian,aku menikmati khayalanku itu meski tiap kali selesai memikirkan itu aku sering merasa berdosa, namun tetap aja aku sering berkhayal yang aneh aneh tentang istriku. Tetapi belakangan aku curiga istriku benar benar selingkuh dengan seseorang. Aku sangat yakin kecurigaanku kali ini bukan karena diarahkan oleh khayalanku semata, aku sangat yakin ada sesuatu yang terjadi aniktara istriku, anik, dengan Wika, tetanggaku yang baru 2 bulan menempati rumah kontrakan di sebelah rumah kontrakan kami.Sudah berkali-kali pikiran itu kutampik, karena dulu aku pernah mencurigai istriku dan ternyata itu hanya kecurigaan semata, aku sadar aku sering berkhayal yang tidak tidak tentang istriku, aku takut jika kali ini hanya didorong oleh khayalanku itu.

Sampai 5 hari sebelum hari aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, kecurigaan semakin berdasar. Hari minggu pagi itu, aku melihat istriku yang sedang menjemur pakaian di belakang rumah, dari jendela belakang bisa kulihat istriku sedang menjemur pakaian, tetapi sambil tersenyum malu malu, aku heran dia tersenyum pada siapa,

kuperhatikan dibelakang rumah sebelah, disitu ada Wika yang sedang berdiri memandangi istriku sambil memainkan mata dan bertingkah mesum menggoda istriku, kulihat lagi reaksi istriku, anik malah tersenyum, malah ikut memainkan mata membalas godaan Wika. Kuusap usap mataku, aku takut itu hanya khayalanku, dan tidak salah lagi mereka saling menggoda dari jarak 6 meter.

Sebelumnya perlu aku bercerita, kalau aku dan istriku mengontrak salah satu kontrakan dari dua paviliun rumah yang ada. Rumah kontrakan yang kami kontrak berdempet dengan sebuah rumah yang dikontrak Wika dan istrinya. Meski halamn belaknag rumah paviliun itu ditembok setinggi 2 meter namun tidak ada pembatas pada halaman belakang yang memisahkan halaman belakang kami dan halaman belakang keluarga Wika.

Wika juga sudah memiliki istri bernama Mulan, yang bekerja disebuah rumah sakit sebagai perawat, sedangkan Wika sendiri bekerja disebuah perusahaan swasta. Demikian halnya juga Wika yang merupakan pasangan muda, baru 8 bulan menikah. Aku dan istriku juga termasuk pasangan muda, baru sekitar 1 tahun kami menikah, aku dan anik, istriku, memang belum berencana punya momongan, selain karena umur kami masih muda, aku 26 tahun dan istriku 23 tahun. Kami juga berniat untuk mempersiapkan banyak hal, agar anak kami nantinya lahir dimana keadaan kami sudah mapan.

Aku sendiri bekerja disebuah perusahaan swasta, dan istriku bekerja disebuah yayasan pendidikan sebagai seorang counselor.

Hari itu aku benar benar menjadi sangat curiga ada apa apa antara istriku dengan tetanggaku itu, sudah 3 hari berturut-turut aku memperhatikan tingkah laku istriku, tidak ada yang berubah dari perlakuannya kepadaku, bahkan diatas ranjang. anik selalu dengan senang hati meladeni cumbuanku diatas ranjang tetapi sudah berkali-kali aku menangkap mata anik saling bertatapan dengan Wika, dari tatapan mata anik aku tahu ada sesuatu antara mereka. Kecurigaanku terhadap istriku tidak dapat kupungkiri, aku harus menjawab pertanyaan besar yang mengusik pikiranku selama beberapa hari.

Apalagi anik, istiku punya catatan buruk di mataku. Perjalanan cinta kami samapai ke pelaminan bukanlah mulus, sebelumnya anik pernah selingkuh ketika kami pacaran. Karenanya kami sempat putus, waktu itu aku tidak bisa menerima setelah mengetahui kalau perselingkuhannya sudah keterlaluan dan terlalu jauh, anik sendiri mengakui kalau dia sudah ngentot dengan selingkuhannya. Aku sangat terpukul waktu itu, padahal aku bisa menerima meski aku tahu sebelum kami pacaran dia sudah kehilangan keperawanannya dengan pacarnya sebelum aku.

Sampai akhirnya kami bertemu kembali 2 tahun setalahnya, setelah 1 tahun merangkai ikatan cinta kami bertekad untuk menikah.

Kembali ke cerita ngentot setelah kami menikah.

Hingga akhirnya suatu hari, aku menjadi sangat yakin sekali, sepulang aku bekerja hari jumat itu, aku sampai dirumah sekitar jam 6 sore. Aku mengetuk rumah tetapi tidak ada yang menjawab, kudengar ada suara percikan air dari dalam rumah.

“Sepertinya anik sedang mandi”, pikirku.

Maka aku mencoba membuka pintu rumah melalui jendela dengan menjulurkan tanganku kedalam, untung saja berhasil karena jarak jendela dengan pintu dekat. Aku masuk kedalam rumah, memang benar istriku sedang mandi,

“Kamu lagi mandi sayang?”, kataku ketika tiba tepat didepan kamar mandi yang pintunya ditutup.
‘iyah’, jawab anik dari dalam kamar mandi.

Kemuanik aku kedapur untuk mengambil segelas air minum, ketika sedang meneguk segelas air, aku lihat pintu belakang sedikit terbuka, kecurigaanku timbul lagi, jangan jangan sudah terjadi sesuatu sebelum aku pulang, kecurigaanku beralasan, selain pintu yang tidak biasanya terbuka, apalagi istriku orang yang teliti masalah keamanan rumah, biasanya dia selalu mengunci pintu rumah jika sendirian dirumah.

Kemuanik aku melihat ruang tamu, aku lihat sofa diruang tamu berantakan, ada gelas diatas meja, bantal sofa yang terjatuh berserakan dilantai dan susunan sofa yang bergeser. Aku tahu istriku tipe wanita yang sangat pembersih, rapi, dia tidak suka melihat ada yang berantakan dirumah.

Aku benar benar yakin pasti ada sesuatu yang terjadi sebelum aku sampai dirumah, terbersit dibenakku untuk melihat tempat pakaian kotor didepan kamar mandi. Aku buka tutup ember tempat pakaian kotor, dibagian atasnya aku lihat tanktop dan mini pants istriku yang aku tahu dikenakannya tadi pagi, aku ambil, kuperhatikan dengan seksama, mataku menangkap sebuah bercak lendir yang belum mengering di tanktop itu, jantungku berdegup kencang.

Dengan penuh rasa penasaran aku cium bercak itu,

“ini sperma…’, teriakku dalam hati.

Aku yakinkan lagi dengan mencium ulang noda lendir itu, tidak salah lagi itu cairan sperma, kupegang, licin dan kental, pasti belum lama. Dikepalaku berseliweran kronologis, mungkin sebelum aku datang tadi istriku bercinta dengan seseorang dan melap sperma dengan tanktopnya, aku buka lipatan tanktop itu, ada celana dalam thong istriku didalamnya, aku sedikit heran.

“Thong?”, untuk apa istriku memakai celana dalam model thong sepulang kerja, karena dia biasanya hanya mengenakannya jika kami lagi jalan jalan keluar (itu pun kalau dia lagi mood, atau ketika kami ingin bercinta atau aku memintanya mengenakannya.

Aku bertanya tanya dalam hati, aku sentuh bagian celana dalam yang melekat di vagina istriku, “basah? berlendir?”, pikirku setelah menyentuh bagian celana dalam yang menempel di vagina. Aku yakin istriku pasti tadi benar benar birahi sampai sampai celana dalamnya penuh dibasahi lendirnya.

Dugaanku 90% mengatakan istriku telah berselingkuh, tapi dengan siapa? anik tidak punya banyak kenalan di kota ini, dari pagi sampe jam 3 sore dia bekerja. Biasanya dia sampai dirumah sekitar jam 3.30. Aku teringat akan apa yang belakangan aku curigai, kecurigaanku mengarah pada Wika, tetanggaku, aku langsung keluar menuju halaman belakang rumah. Kudengan ada suara percikan air dari kamar mandi rumah sebelah, berarti ada yang mandi disana. Kecurigaanku beralasan, aku yakin Wika juga sedang mandi, karena istrinya mungkin sedang dinas sore di rumah sakit.

Hari itu aku berusaha menahan kecurigaanku, meksi perasaanku kacau aku mencoba bersikap seperti biasa, istriku sempat menanyakan kenapa aku kelihatan gusar, aku beralasan kalau stress karena banyak kerjaan di kantor. Malamnya belum ada pukul 9, anik sudah tidur, aku yakin dia kelelahan bercinta, siaaal.

Esok harinya sabtu, aku libur demikian juga istriku, hari itu kami berencana untuk pergi mengunjungi rumah seorang teman dan pulang ke rumah sekitar jam 9 malam, malam itu aku dan anik bercinta, tidak ada yang berubah dengan perlakuannya, seperti biasanya anik dengan penuh birahi meladeniku, bahkan malam itu dia orgasme sampai 3 kali. Desahan, erangan, tubuh mulus dan montoknya semakin membuatku tidak rela ada orang lain yang dapat mencumbuinya. Gilanya pikiran itu membuatku semakin bersemangat memacu penisku. Dan setelah itu kami tertidur lelap. Keesokan paginya, hari minggu pagi, aku lihat Wika mengantar istrinya bekerja ke rumah sakit, Mulan pasti dinas pagi.

Tiba-tiba terbersit dibenakku untuk menjawab apa yang menggangu pikiranku. Aku harus menjebak mereka, aku mulai mengatur siasat untuk pura pura pergi keluar rumah, dan meyakinkan istriku aku berada diluar rumah untuk waktu yang cukup lama, aku berpikir keras mencari cari alasan. Bingunggg!!!

“Ntar jam 10 aku mau ke rumah bos, si bos tadi telepon aku, dia minta aku nemanin dia ama rekan bisnis untuk makan siang, ga pa pa ya sayang?”, kataku mesra sambil memelik tubuh sintalnya disofa. “Lho? kok tiba tiba aja bang?”, tanya istriku”seharusnya bukan aku yang nemanin tapi indra, tapi indra katanya tadi pagi telpon bos kalo dia ada urusan keluarga yang penting banget, jadi bos minta aku yang gantiin”, kataku

“Ya udah, ntar pulang jam berapa?”, kata anik kemuanik, aku yakin didalam pikirannya sedang merencanakan sesuatu.

“mungkin sampe sore karena harus nemanin tamu ke Lembang ketemu bos lagi”, kataku.

Sekitar pukul 9.30 aku bersiap untuk pergi dengan sepreda motorku, didepan rumah saat berangkat aku bertemu dengan Wika. Wika sempat bertanya aku mau kemana, aku bilang aja mau pergi urusan kerja, dia terlihat biasa aja menanggapinya. Kami sempat ngobrol sebentar, kemuanik aku pamitan ke anik sebelum pergi. Kupikir jika memang ada sesuatu terjadi aniktara mereka, maka akan terjadi setelah aku pergi, karena kepergianku cukup lama, sekitar 4 jam lebih.

Aku kemuanik melaju sepeda motorku, memutar jalan protokol yang tidak jauh rumahku, kemuanik sekitar 15 menit berputar, aku mengarahkan kembali sepeda motorku kembali ke arah rumah. Sesampainya di jalan masuk ke gang rumahku, aku sengaja memarkirkan motor didepan sebuah toko didepan gang. Aku kemuanik kembali menyebrangi jalan, memasuki gang rumah yang lumayan lebar. Rumahku berjarak sekitar 100 meter dari jalan besar, aku terus melangkahkan kakiku dengan hati berdebar.

“Benarkah istriku selingkuh?”
“Benarkah istriku yang cantik merelakan tubuhnya dinikmati oleh pria lain?”
“Benarkah istriku yang sexy telah melakukan hubungan seks dengan Wika?”
“Benarkan istriku selingkuh seperti dulu saat kami pacaran?”

Aku benar benar penasaran, kupercepat langkahku, kulihat jam,’sudah pukul 10.00′, pikirku, berarti sudah 30 menit setelah aku keluar dari rumah. Aku tiba didepan rumah, suasana lingkungan sekitar rumahku seperti biasanya tidak begitu ramai.

Perlahan aku langkahkan kaki mendekati pintu rumahku, aku ambil kunci rumah dari dalam kantongku, kemuanik dengan sedikit gemetar aku memasukkan anak kunci pintu kedalam lubang kunci.
‘ctek’, sangat perlahan, detakan kunci pintu semakin memacu adrenalinku.
‘ctek’, aku tidak dapat memasukkan anak kunci itu.

Siiiaaal, ternyata pintu itu udah dimasukin kunci yang lain sehingga kunciku tidak dapat masuk membuka pintu. namun aku tidak kehabisan akal, istriku pasti tidak menduga kalau tanganku cukup panjang untuk menggapai kunci, kujulurkan tanganku meraba kunci setelah kuputar sekali pintu langsung terbuka. Yeeess!

Perlahan aku bukan pintu, kulihat didalam rumah sepi, tidak ada suara, tetapi aku lihat ada cahaya di dapur, sepertinya pintu belakang tidak terbuka sehingga cahaya matahari masuk kedalam. Aku kembali menutup pintu tetapi tidak menguncinya agar aku gampang melarikan diri jika ada sesuatu terjadi Jujur aja aku sangat mencintai istriku, susah payah aku mendapatkan hatinya agar mau pacaran denganku, susah payah juga aku mengajaknya menikah dan meyakinkan dia bahwa aku tidak sekaya cowok cowok yang menyukainya namun aku meyakinkan dia betapa aku emnyayanginya. Aku tidak ingin menangkap basah mereka, aku hanya penasaran, dan jujur saja, sepertinya aku menikmati berkhayal istriku disetubuhi pria lain.

Pelan pelan aku berjalan menuju dapur, sebelum sampai didapur aku melongok kedalam kamar tidur, tidak ada orang, begitu juga dikamar mandi, aku segera menuju dapur. Pintu dapur setengah terbuka, perlahan aku melihat keluar melalui pintu dapur. Namun tidak ada orang dihalaman belakang. Aku bisa menduga, istriku berada dirumah sebelah, aku sedikit kecewa karena kupikir aku tidak akan bisa mengintip apa yag anik dan Wika sebenarnya lakukan. Aku keluar rumah dan menuju halaman belakang rumah Wika. Kulihat Pintu belakang rumah Wika terbuka, malah terbuka lebar. Harapan tiba tiba meledak ledak dikepalaku, pasti telah terjadi sesuatu didalam rumah Wika dan aku tidak mau ketinggalan satu detik pun momen itu.

Aku langsung melongok kedalam melalui pintu belakang rumah Wika.
“Mereka tidak ada didapur”, pikirku
“mungin mereka dikamar tidur atau ruang tamu”, pikirku penuh tanya
Aku segera masuk ke dalam rumah Wika melalui pintu belakang yang terbuka. Dengan mengendap endap aku masuk, aku seperti pencuri saja. Ketika tiba didalam rumah aku mendengar suara yang tidak asing lagi ditelingaku, a “iih nakal ah”, suara wanita dari dalam kamar Wika, itu suara istriku, aku yakin itu istriku. Kulihat pintu kamar Wika tidak ditutup tetapi ada tirai yang menutupi kamar itu. Dari luar kulihat kamar itu terang karena cahaya lampu neon yang ada dalam kamar itu.

Aku mendekati tirai yang menutupi kamar Wika, jantungku berdegup kencang sekali, semakin aku mendekat ke tirai itu jantungku terasa berpacu, semakin dekat pula semakin jelas terdengar rengekan, desahan dan rintihan manja istriku dan aku yakin mereka sedang ngentot didalam kamar itu. Dari sela tirai pintu kamar itu aku seperti tidak percaya apa yang kulihat ini ternyata ….. Cerita sex dewasa istriku bercinta dengan lelaki lain akan dilanjutkan ke part 2 sabar ya mas bro.

 


Istriku di garap bule

$
0
0

 

Aku seorang IT manager di sebuah perusahan swasta di Bali, umurku 32 thn dan istriku 29 thn, kami sudah lima tahun menikah namun belum dikaruniai seorang anak. Enam bulan lalu aku memutuskan pisah ranjang dengan istriku karena sudah tidak ada kecocokan lagi.Rencananya dalam waktu dekat aku akan mengurus perceraian kami. Tapi karena terbentur waktu jadi urusannya terkatung-katung.

Istriku memilih tinggal sendirian kost di dekat Hotel tempat dia bekerja sebagai Public Relation Manager. Minggu pagi aku berniat mengunjungi dia, kangen juga sih, sudah 3 bulan aku tidak pernah ketemu dia.

Di depan pintu aku kaget melihat seorang bule keluar dari kamarnya, aku menunggu sebentar sampai si bule pergi dan nyelonong masuk kamar istriku, aku pura-pura tidak tahu tentang si bule yang barusan keluar. Kulihat istriku keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk. Tubuhnya masih tetap seperti dulu padat dan sintal, mungil tapi proporsional, Dia keget melihatku sudah duduk di atas tempat tidurnya.

Kutanya kabarnya namun tidak dijawab, dengan santai dia melepaskan handuk yang melilit di tubuhnya, buah dadanya dipamerkan begitu saja, membuat aku jadi bernafsu. Ukuran buah dada istriku memang tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil, yah.., sesuai dengan ukuran tubuhnya yang mungil, bentuknya sangat menggiurkan mata laki-laki yang memandangnya, bulat, padat dan tidak melar. Melihat itu penisku langsung berdiri, apa lagi melihat bekas gigitan si bule di pundak dan buah dadanya.

Kupeluk dia dari belakang, kucium lehernya dan kubisikkan ajakan untuk bersetubuh, namun dia menolak dengan alasan ada janji dengan teman pagi ini. Selesai berpakaian dia langsung ngeloyor pergi meninggalkan aku sendirian. Lama aku berpikir, dan terlintas dibenakku untuk mengintai hubungan intim mereka. Aku tanyakan ke ibu kost untuk menyewa kamar sebelah, kutahu kamar sebelah tidak ditempati. Setelah dealt dengan ibu kos aku langsung balik ke rumah mengambil peralatan spy-ku yang dulu kubeli dari internet. Aku mempunyai dua buah pinhole video camera yang bisa ngintip lewat lubang kecil. Dulu alat ini aku gunakan untuk mengintip anak-anak kost di rumahku. Balik lagi ke tempat kost istriku dan langsung memasang peralatan spy-ku.

Aku buat lubang kecil tepat di atas temat tidur dan satu lagi di kamar mandi. Selesai pasang kamera lewat plafon, aku coba connect ke TV-monitor yang kupersiapkan di kamar sebelah, hampir 70% dari ruangan tidur bisa kumonitor dan selanjutnya beralih ke channel di kamar mandi, di sini aku harus naik lagi ke plafon karena lokasi cameranya kurang tepat, kugeser sedikit agar tepat di atas bath tub.

Jam 12.00 aku selesai setup video spy-ku, lalu mandi sebentar membersihkan debu yang melekat di tubuhku setelah naik ke langit langit kamar kost. Sambil tiduran menunggu istriku kembali ke kostnya. Kira-kira jam 20.00 kudengar langkah kaki di kamar sebelah, kuintip lewat jendela, ternyata istriku dan si bule yang datang. Kunyalakan TV-monitor, kulihat si bule menunggu istriku yang sedang menutup pintu kamar, istriku tampak tidak sabaran, langsung menubruk si bule dan mereka berpagutan sambil saling melepaskan pakaian. Hanya dalam beberapa detik mereka sudah telanjang bulat, istriku jongkok di hadapan si bule yang penisnya setengah ereksi dan melahap penis besar di hadapannya. Mulut istriku tidak bisa menampung seluruh penisnya.

Perlahan tapi mantap penis si bule ereksi penuh karena permainan lidah istriku. Kutahu ini adalah keahlian istriku, dulu aku sampai merem melek dibuatnya. Si bule yang tinggi besar mengangkat tubuh mungil istriku ke tempat tidur dan langsung menindihnya. Dengan sangat bernafsu si bule melahap buah dada kenyal milik istriku. Dari TV-monitor aku dengan jelas sekali melihat wajah istriku yang lagi merem melek menikmati permainan lidah si bule.

Puas menikmati kedua gunung kembar istriku, si bule beralih turun ke perut lalu ke bukit yang ditumbuhi bulu jarang-jarang. Desahan istriku sangat jelas kudengar lewat earphone karena sebelumnya sudah kupasangi wireless microphone di belakang head board-nya. Tangan istriku menarik kuat-kuat sprei sewaktu lidah si bule mulai menyusuri lubang vaginanya.

Selang berapa menit si bule merubah posisinya untuk ber’69′. Desahan istriku langsung hilang bersamaan dengan disumbatnya mulut istriku dengan penis besar si bule. Dengan sangat bernafsu istriku memainkan penis di mulutnya, sedangkan si bule sendiri sibuk memainkan lidahnya di clitoris istriku, kulihat kaki istriku mulai menegang dan paha istriku menjepit kepala si bule.

Setelah puas ber-’69′, si bule duduk bersandar di head board dan istriku duduk di pangkuannya dengan saling berhadapan. Dengan bertumpu pada lututnya, perlahan istriku memasukan penis besar si bule ke lubang vaginanya. Istriku menjerit kecil ketika penis si bule mulai menerobos masuk. Dia mendongak ke atas sambil meringis menahan sakit saat menurunkan pantat bahenolnya agar penis si bule masuk lebih dalam.

Setelah diam beberapa saat untuk melumasi penis si bule, istriku mulai menggerakkan pantatnya maju mundur, sedangkan si bule melahap dan mejilati buah dada istriku. Ini adalah gaya yang paling disukai istriku. Gerakan istriku maju mundur makin lama makin cepat dan tidak beraturan, selang 5 menit tubuh istriku bergetar hebat menikmati orgasme sambil melumat mulut si bule.

Mereka istirahat sebentar sambil mencumbui istriku agar bangkit lagi. Dengan memainkan buah dada istriku yang kenyal, dia bangkit lagi gairahnya, Istriku lalu mengangkangkan pahanya lebar-lebar, dari TV-monitor aku bisa lihat vagina istriku yang kemerah-merahan akibat gesekan penis besar si bule. Dia menusukkan senjatanya ke vagina istriku dan mulai menggerakkan pantatnya maju mundur dengan keras, saking kerasnya sampai terdengar suara, “Plak! plok.., plak! plok!”, dari benturan paha mereka.

Istriku mendesah hebat setiap kali si bule menghunjamkan penisnya dalam-dalam. Rasa cemburuku timbul saat melihat perlakuan kasar si bule terhadap istriku, tetapi aku menikmatinya, penisku rasanya sudah tidak kuat menahan sakit karena tegang sejak tadi. Posisi ini tidak bertahan terlalu lama, si bule minta istriku nungging dan dia menusukkan senjatanya dari belakang, aku bisa dengan jelas melihat penis si bule keluar masuk menusuk vagina istriku.

Lima menit berlalu si bule menunggangi istriku, perlahan-lahan dia mulai kesetanan, gerakanya mulai tak beraturan apalagi istriku juga ikut menggoyangkan pantatnya dengan kesetanan. Akhirnya si bule memuntahkan seluruh spermanya di dalam vagina istriku. Dia berteriak histeris menikmati puncak orgasmenya. Kulihat istriku mencium mulut si bule mesra sekali, dari slang English-nya kutahu dia adalah orang Italy.

Berdua mereka ke kamar mandi, aku cepat-cepat mencolokkan cable RCA dari camera yang di kamar mandi ke TV-monitor. Di kamar mandi kulihat istriku jongkok memutar kran shower sementara si bule memegang shower head-nya. Lalu mereka saling menggosok dengan sabun. Si bule lama sekali membersihkan vagina istriku sampai dia merem melek. Bath tub mereka isi setengahnya lalu tiduran berdua di dalamnya dengan si bule di bawah dan istriku di atas pelukan si bule. Mereka saling berpagutan mesra. Kulihat jam tanganku sudah menunjukkan pukul 23.00 malam, aku buru-buru pulang karena besok senin pagi aku harus kerja. Terpaksa aku kehilangan adegan hot selanjutnya. Dulu aku berniat membeli alat perekam VCR 24 jam, namun tidak jadi karena harganya mahal. Sesampainya dirumah mataku tidak bisa terpejam, dalam pikiranku masih terbayang adengan hot istriku dengan si bule. Coba aku punya perekam, aku bisa melihat adegan mereka selanjutnya. Membayangkan mereka, aku jadi tidak bisa tidur sampai pagi.

Senin malam jam 20.00, sepulang dari tempat kerja aku langsung meluncur ke tempat kost istriku, suara desahan terdengar dari kamar istriku, “wah telat aku”. Cepat-cepat kubuka pintu kamarku yang ada di sebelah kamar istriku, TV-monitor kunyalakan, namun mereka tidak kelihatan di kamar tidur, terlihat tempat tidur yang acak-acakan dan pakaian berserakan di mana-mana. Kucoba colokkan monitor yang di kamar mandi, dan “astaga!” Mereka bertiga, istriku, si bule dan temanya bule satunya lagi, yang ini bentuk penisnya lucu, bagian bawah kecil namun kepalanya sebesar bule satunya lagi. Sekarang kutahu nama bule yang menyetubuhi istriku kemarin namanya Jullio, itu aku dapat dari teman istriku di tempatnya bekerja.

Jullio adalah tamu yang sering menginap di hotel tempat istriku bekerja dan dia mempunyai business di Indonesia. Di kamar mandi, istriku kulihat sedang nungging sedangkan Jullio memompa vagina istriku dari belakang, tangan istriku berpegangan ke pinggir bath tub sambil melumat penis anehnya milik si bule satunya yang duduk di ujung bath tub. Aku baru tahu kalau istriku bisa sebuas ini sama cowok bule. Wah ini adegan yang sungguh sangat menyesakkan dadaku, rasa iri, cemburu, marah, menyesal, birahi, sedih bercampur aduk, pokoknya tidak bisa dijelaskan. Keadaan tempat tidur yang acak-acakan menandakan merekan sebelumnya bergumul di sana dan pergumulan mereka di kamar mandi saat ini mungkin babak kedua atau mungkin ketiga. Aku telah kehilangan adegan tersebut. Kalau kubayangkan mungkin lebih seru dari yang di kamar mandi.

Jullio mencabut penisnya dari vagina istriku dan menancapkanya lagi ke lubang pantat istriku, seumur-hidup aku belum pernah menikmati lubang istriku yang satu ini, setiap aku minta dia selalu menolak dengan alasan sakit lah, tidak enak lah, Namun dengan si bule ini kenapa dia berikan. Ini tidak adil!, Jullio nampak mulai kesetanan, semetara istriku berteriak kecil setiap penis besar ini masuk lebih dalam.

Dalam 5 menit Jullio mencabut penisnya dan menumpahkan seluruh air maninya di punggung istriku. Sementara bule satunya lagi asyik menikmati permainan mulut istriku, karena sudah bernafsu si bule satunya lagi langsung menggendong istriku ke tempat tidur. Istriku di tempatkan di pinggiran bed dengan posisi nungging sementara si bule berdiri di lantai, di pingiran bed dan bersiap-siap menusukkan senjatanya ke lubang pantat istriku. Goyangan pantat si bule menimbulkan suara, “Ceplak.., ceplok..!”,.

penis si bule yang bentuknya aneh itu makin keras menghunjam pantat istriku sambil tangannya meremas keras pantat bahenol istriku. Datang dari kamar mandi si Jullio langsung ikutan nimbrung, dia menyusup ke bawah tubuh istriku dengan kaki menjuntai ke bawah dia memasukkan penisnya ke vagina istriku lalu menurunkan badan istriku, si bule satunya lagi tetap berdiri dengan penis menancap ke pantat istriku, dia agak membungkuk karena badan istriku merendah dan nempel ke tubuh Jullio. Mereka mulai bergoyang, mulut istriku dengan lahap menjilat dada bidang si Jullio yang di penuhi dengan bulu.

Si bule satunya sudah mulai kesetanan, pantatnya kian keras bergoyang dan akhirnya, “Cret.., cret.., cret”, spermanya tumpah di punggung istriku, sementara si Jullio masih asyik menikmati goyangan istriku dari atas, karena si bule satunya lagi tidak lagi menusukan senjatanya, istriku lalu duduk bersimpuh di penis si Jullio dan bergoyang maju mundur. Tangan si Jullio meremas buah dada kenyal milik istriku, desahan istriku makin hebat sampai akhirnya lemas terkulai di atas tubuh Jullio.

Jullio bangkit dan mulai menyodok lubang pantat istriku yang lagi tengkurep lemas. Plok.., plok.., plok..!, bunyi pantat dan paha mereka beradu, selang beberapa menit si Jullio menumpahkan spermanya di atas punggung istriku dan terkulai lemas di sebelah istriku. Si bule satunya datang dari kamar mandi, langsung berpakaian lalu pamitan pada mereka. Sempat-sempatnya dia melumat mulut istriku sebelum pergi. Jullio menggendong istriku ke kamar mandi. Setelah saling membersihkan di kamar mandi, mereka tidur bugil dengan saling berpelukan.

Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 24.00, aku putuskan untuk tidur di sini dan besok aku akan bolos kerja. Sampai jam 02.00 di kamar istriku tidak ada aktivitas, mereka masih tertidur pulas dengan tetap saling berpelukan. Akhirnya aku tertidur karena bosan menunggu.

Jam 04.00 aku terbangun dan melihat ke monitorku. Kulihat tangan istriku mengocok penis si Jullio yang sedang berdiri setengah tiang. Kepala istriku dituntun paksa oleh si bule untuk melakukan blow job. Mulut istriku yang mungil tampak mengembung akibat sumbatan penis si Jullio. Setelah berapa lama akhirya tumpah juga isinya di mulut istriku, si Jullio akhirnya tertidur pulas lagi, sementara istriku ke kamar mandi membersihkan mulutnya.

Jam 07.00 si bule bangun, berpakaian dan pamitan ke istriku yang bermalas-malasan di tempat tidur dalam keadaan bugil. Setelah si Jullio pergi, aku menyerbu masuk ke kamar istriku, dia kaget sekali melihat aku datang, aku langsung membuka pakaianku dan menindihnya. Berberapa kali dia berontak, namun akhirnya penisku bisa kutancapkan ke vaginanya. Puas mengocok vaginanya, aku minta dia nungging untuk menyodok lubang satunya. Dia menolak, “Lis.. kamu jangan munafik, si bule dua orang itu kenapa kamu kasih..ah?”, aku keceplosan ngomong. Dia terheran-heran dan menanyakan dari mana aku tahu hal itu. Akhirnya aku menjelaskan aktivitas spy-ku di kamar sebelah. Wajah istriku tampak merah padam antara malu dan marah, apalagi kujelaskan secara detil pergumulannya yang hot dan binal dengan si bule. Dia memintaku agar cepat-cepat mengurus perceraian kami, karena dia akan segera menikah dengan si Jullio dan pergi ke Italy. Aku menyanyakan apakah dia benar-benar mencintai si bule namun tidak dijawabnya. Aku memberi tahu bahwa hidup di luar negeri itu susah dan budaya mereka beda. “Aku takut nanti di sana kamu dijadikan budak nafsu mereka”, saranku.

Setelah kejadian itu, mereka selalu berpindah-pindah dari satu hotel ke hotel lainnya untuk bercinta. Aku jadi kehilangan objek spy-ku karena ketololanku sendiri. Aku tidak bisa menaklukkan rasa cemburuku. Setelah kami resmi bercerai, istriku diboyong si bule ke Italy. Sampai sekarang aku tidak pernah terima kabar darinya.

 

Istriku aku dan Tetanggaku

$
0
0

 

Pagi itu, Aku akan mengolah data-data penting milik klien perusahaanku. Data-data itu ada di komputerku di rumah dan aku lupa mengcopykannya ke flashdisk, sehingga aku segera pulang ke rumah untuk mengcopy data. Aku tiba di rumahku sekitar jam 9 pagi.

Sesampai di rumah, kudapati ruangan tengah rumah berantakan dengan mainan anak-anak yang sedang dimainkan oleh anakku dan anak Anton, tapi tak kutemukan istriku, barangkali istriku sedang pergi ke warung atau ngerumpi sesama ibu rumah tangga.

Karena aku ada perlu ke istriku, maka aku berusaha mencari istriku ke rumah Anton. Terlihat seperti sendal istriku tergeletak di depan pintu, namun pintu depan tertutup rapat.
Kuintip dari jendela ruang tamu, terlihat ada berkas-berkas MLM yang belum dirapihkan serta 2 gelas kosong serta sisa makanan ringan atas meja, tapi istriku tak tampak. Aku mencoba berjalan ke pinggir rumah, ketika aku melewati kamar tidur Anton yang kaca nakonya terbuka. Kudengar desahan-desahan khas orang yang sedang bercumbu.

Memuaskan rasa penasaranku, kuintip dari celah-celah yang terbuka , mataku langsung tertarik pada apa yang kulihat, gairahku muncul seketika menyaksikan apa yang terjadi di kamar itu. Kulihat Anton dalam keadaan bugil sedang menghentak-hentakan pantatnya menyetubuhi seorang wanita yang kuyakini sebagai istrinya. Tapi tubuh istrinya tak terlihat karena terhalang oleh tubuh Anton, yang terlihat hanyalah tangan mulus seorang wanita yang bergerak-gerak penuh gairah serta dua bilah betis yang terayun-ayun dipinggir pinggang Anton yang sedang asyik menghentak-hentakan pinggul dan pantatnya.

Aku semakin penasaran, terbayang tubuh bugil istri Anton yang selama ini selalu jadi obsesiku, terutama ingin sekali kudengar desahan nikmat dari mulut istri Anton bila sedang disetubuhi. Diam-diam kuambil camera digital yang selalu kubawa-bawa di dalam tas pinggangku. Kuaktifkan tombol rekaman agar persetubuhan mereka terekam.

Rangsangan demikian kuat mengalir di pembuluh darahku dan aku jadi teringat sudah seminggu aku tak bercumbu dengan istriku. Aku ingin istriku segera pulang dan mengajaknya bercinta seperti yang sedang dilakukan oleh Anton. Nafasku semakin tersengal-sengal menahan gairah nafsu sambil menyaksikan apa yang Anton lakukan.

Kulihat Anton menghentikan gerakannya dan mencabut penisnya. Istrinya memutarkan badannya kepinggir sehingga aku dapat melihat wajahnya.

Tiba-tiba nafasku sesak, mulutku ternganga tak percaya, pandangan serasa gelap. Kukucek-kucekan mataku dengan jari tanganku seolah aku tak percaya dengan apa yang kulihat. Badanku semakin lemas
…., ternyata yang sedang disetubuhi Anton itu bukan istrinya melainkan istriku yang sedang kutunggu.

Darahku mendidih
….., terbakar amarah… Ingin aku melabrak masuk ke rumah Anton ini dan menghajar mereka, namun apa daya…. Tangan dan kakiku lemas tak berdaya serta tak mampu kugerakkan. Selama beberapa menit aku terpaku diam, lemas dengan nafas yang semakin sesak serta pikiran yang berkecamuk dan akhirnya buntu tak mampu berpikir bagaikan orang yang kehilangan kesadaran. Sementara mataku melotot tak berkedip…., serta tak mampu mengalihkan pandangan dari celah yang memperlihatkan apa yang terjadi di dalam kamar..

Tubuh istriku yang sangat seksi sedang dalam posisi merangkak dengan pinggang yang ditarik kebawah sedang digenjot dengan liar oleh Anton dari belakang. Buah dada istriku yang besar dan montok terayun-ayun akibat sodokan yang dilakukan oleh tetangaku. Istriku terlihat begitu menikmati
…, matanya terpejam dan mulut yang teranganga.
Secara perlahan rangsangan gairah yang tadi melanda diriku, kembali menjalar diseluruh pembuluh darah dan hatiku. Rangsangan
itu perlahan-lahan mengalihkan rasa marah yang membludak di dalam dada. Semakin lama, rangsangan yang kurasakan semakin menggeser rasa marah yang melanda dada ini. Sehingga ada dorongan untuk terus menyaksikan perselingkuhan yang dilakukan oleh istriku dengan Anton. Penisku kembali mengeras dan tegang menyaksikan adegan yang sangat merangsang itu, nafasku semakin sesak dan terengah-engah.

Beberapa menit kemudian kulihat tubuh mereka berkelojotan bersamaan dengan erangan dan dengusan yang semakin keras dan akhirnya mengejang kaku dan mengalami orgasme secara bersamaan
Tanpa terasa akupun mengejang dan cret
…. cret…. cret … spermakupun muncrat membasahi celana. Badanku terasa lemas namun nyaman, nafasku tersengal-sengal menikmati sensasi orgasme yang sangat aneh ini.
Kumatikan kameraku, secara perlahan aku meninggalkan tempat itu dan kembali menuju rumahku dengan perasaan tak menentu. Sesampai di rumah, kulihat anakku dan anak Anton tertidur kelelahan di ruang tengah yang berantakan. Aku langsung menuju ruang kerjaku dan menyalakan komputer untuk menyalin file yang berisi bukti adegan persetubuhan istriku dan Anton ke dalam flashdisk. Kumatikan komputerku dan dengan gontai aku melangkah menuju ruang tamu dan duduk di kursi sambil melamun dengan pikiran yang berkecamuk.

Di dalam keheningan itu, perlahan-lahan otakku dapat berpikir kembali. Rasa cemburu, marah dan kecewa bercampur menjadi satu, ingin rasanya kuceraikan istriku saat ini juga, tapi rasa cintaku demikian besar pada istriku dan aku tak sanggup berpisah dengannya.

Walaupun aku selalu membayangkan dapat menyetubuhi istri Anton, tetapi aku sama sekali tak berniat untuk meninggalkan istriku,karena aku sangat mencintainya.
Pikiranku seperti diarahkan agar membiarkan saja ini terjadi, demi menjaga keutuhan rumah tanggaku dan rumah tangganya. Tapi sebagai pembalasan atas apa yang mereka lakukan aku akan balas menyetubuhi istri Anton dengan seijin istriku dan Anton.. Biarkan saja perselingkuhan itu sebagai bumbu kehidupan berumah tangga yang dapat menambah gairah kami dalam meningkatkan kemesraan hubungan suami istri. Bahkan ada bisikan-bisikan yang menganjurkan agar masing-masing kami pernah menyaksikan istri atau suaminya bercinta dengan tetangganya. Dan akhirnya lamunanku lebih terarah ke bagaimana caranya agar semuanya bisa setuju dengan kondisi yang kuhayalkan tadi. Tapi apakah istri Anton yang solehah ini dapat menyetujuinya ?
————-
Ketika aku termenung itulah, istriku pulang dari rumah Anton setelah mereguk kenikmatan bercinta dari Anton.
————-
Istriku me
nangis sesegukan di kakiku…., sambil berkata “maafkan Mamah, Pah!… Ampuni Mamah…! Mamah rela melakukan apa saja untuk menebus kesalahan yang Mamah lakukan….asal Papah mau memaafkan Mamah…..Huu.huuu..huu” kata istriku sambil terus menangis
“Betul…? Mamah akan melakukan apa saja ?” Tanyaku menekannya
“Betul.., Pah !” jawab istriku tanpa pikir panjang sambil terus menangis di kakiku.
“Udah… bangun…“ kataku menyuruhnya bangun
“Maafkan dulu Mamah…hu..hu..” kata istriku belum berani beranjak dari kakiku.
“Udah….Bangun…., Mamah akan Papah maafkan…. Asal…!” kataku terpotong
“Asal apa, Pah ?” tanya istriku lagi sambil menengadahkan wajahnya menatap wajahku., matanya merah berlinangan air mata penyesalan.
“Asal Mamah rela, bila Papah menyetubuhi istri tetangga kita dan Papah ingin Mamah mengintip Papah yang sedang menyetubuhi istri tetangga kita, sebagaimana Papah lihat, bagaimana Mamah menjerit-jerit nikmat disetubuhi oleh tetangga kita, seperti yang terdapat pada rekaman ini.” Kataku kalem sambil menunjukkan kamera yang berisikan rekaman perselingkuhan istriku.
“Papah.. merekamnya..?” tanya istriku terbelalak kaget
“Ya… sebagai bukti perselingkuhan kalian.” Jawabku ketus.
“Tapi…Pah…!” Kata istriku menyanggah..
“Tapi , apa..?”
“Adakah cara lain…?”istriku berusaha menawar
“Hanya itu syarat dari Papah…, agar Papah memaafkan perbuatan Mamah. Kalau tidak…, terpaksa kita bercerai dan rekaman ini dapat menjadi bukti perselingkuhan kalian. Dan untuk memuaskan dendam Papah kepada kalian berdua yang telah menghianati Papah, maka akan Papah sebarkan rekaman ini di internet…” Ancamku.
“Jangan, Pah…, jangan ceraikan Mamah…., Mamah sangat cinta pada Papah. Lakukan saja yang ingin Papah lakukan , kalau memang itu merupakan syarat dari Papah untuk memaafkan penghianatan Mamah….” Kata istriku menyerah.

Kurengkuh tubuh istriku yang masih terduduk di lantai , kucium mesra bibirnya sambil berkata
“Papah sangat mencintai Mamah…”. Istriku membalas dengan ragu ciuman mesra penuh rasa cinta yang kuberikan. Kuangkat tubuhnya agar duduk disampingku. Istriku memeluk diriku erat-erat dan kepalanya dia sisipkan di dadaku.
Cukup lama dia memelukku. Kemudian wajahnya menghadap wajahku dan bertanya
“Bagaimana, Papah bisa memiliki rekaman itu ?”

“Papah merekamnya, waktu mengintip apa yang sedang mamah lakukan dengan tetangga kita” kataku.
Istriku terdiam dan percaya akan apa yang kuceritakan, kemudian dia bertanya lagi
“Bagaimana caranya agar istri tetangga kita mau bercinta dengan Papah, bukankah dia wanita yang solehah dan taat beribadah. Dan lagi apakah suaminya setuju jika istrinya digauli oleh Papah..”
“Suaminya pasti setuju dan harus setuju, kalau tidak…… ancaman Papah untuk menyebarkan rekaman ini akan dilaksanakan. Oleh sebab itu…. tugas Mamah merayunya agar dia setuju.” Kataku lagi
“Bagaimana caranya Papah bisa menggauli istri tetangga kita yang solehah itu ?” kembali istriku menanyakan hal yang tadi dia tanyakan.
“Akan kuperlihatkan rekaman ini padanya….., dia pasti marah dan dendam pada kalian berdua…., Sehingga dengan mudah Papah bisa mempengararuhinya dan merayunya agar dia mau melayani Papah..” kataku lagi.
Istriku hanya bengong mendengar rencanaku. Dia tidak bisa berbuat apa-apa mendengarucapanku itu.
“Hayooo…. Mengapa bengong ! Sudah sana pergi temui tetangga kita dan perlihatkan rekaman ini, serta ceritakan syarat dari Papah. Rayu dia agar setuju dengan syarat dari Papah, biar posisi kita menjadi seri.” Suruhku pada istriku untuk menemui Anton.

Dengan langkah berat, istriku kembali menemui Anton di rumahnya. Cukup lama aku menunggu istrk
u kembali. Aku sudah tak peduli dengan apa yang mereka lakukan, yang ada di pikiranku adalah malam ini aku bisa menikmati tubuh istri Anton yang menjadi obsesiku selama ini.

Lama kutunggu-tunggu, istriku belum pulang juga. Hingga akhirnya istriku datang dibuntuti oleh Anton. Tampak sekali Anton merasa rikuh menatapku, tatapan mata orang yang merasa sangat bersalah, karena tertangkap basah perselingkuhannya dengan istriku terekam oleh kamera.
Dengan terbungkuk-bungkuk dia menyembah diriku sambil meminta ampun dan memohon agar aku tidak melaporkan tindakannya ke polisi serta memohon dengan sangat agar rekaman itu tidak disebarkan ke internet. Dia menyanggupi syarat yang kuajukan sebagai balasan atas apa yang dia lakukan terhadap istriku.
Aku bilang padanya bahwa nanti malam aku akan mengunjungi rumahnya, kemudian dia harus meninggalkan aku dan istrinya berdua di rumahnya

Dan kuminta dia dan istriku mengintip apa yang kulakukan dengan pada istrinya sehingga dia merasakan bagaimana perasaannya jika istrinya digauli oleh laki-laki lain. Dengan berat hati dan terpaksa, Anton menyetujui usulku. Dan akhirnya dengan gontai ia kembali ke rumahnya.

Sisa hari itu kugunakan dengan menunggu kejadian mendebarkan yang akan terjadi dan akan merubah suasana perkawinan keluarga kami, dan akhirnya waktu yang kutunggu itupun tiba.

Sekitar jam 9 malam, Aku segera mendatangi rumah Anton dan mengetuk pintu. Tak lama kemudian, istriku Anton membukakan pintu, dan seperti biasa dia mengenakan baju longgar dan panjang serta kepala dan dadanya ditutup oleh jilbab yang lebar.
“Ehhh….bapak ! Ada apa Pak ?” katanya kaget. Aku berusaha bertindak tenang seolah-olah orang yang 
sedang benar-benar bertamu.
“’Ngga apa-apa, Bu ! Bapak ada ?” Jawabku. Dia mempersilahkanku duduk di kursi tamu, danmenutup pintu.
“Pah…! Pah..! Ada tamu…” teriak istri Anton memanggil suaminya.
“Ada siapa Mah ? “ jawab Anton sambil keluar dari kamar.
“Aihh…, Bapak…., ada apa Pak ?” tanya Anton bersandiwara.
“Ahh…, pingin silaturahmi aja Pak…, Mana si kecil ? sudah tidur ?” jawabku berbasa basi.
Kemudian kami ngobrol berbasa-basi, sebelum akhirnya dia bilang akan meninggalkanku sejenak, dengan alasan mau ke warung untuk beli rokok.

Setelah Anton meninggalkan rumah, aku mulai bertanya pada istri Anton yang selalu menggo
da hatiku ini. “Bu !, Ngomong-gomong…, saya ingin bertanya…!” kataku
“Mau nanya apa sich ?” balasnya sambil menatapku.
“Bagaimana, perasaan ibu, kalau ibu tahu suami ibu berselingkuh ?” tanyaku langsung pada persoalan.
“Kenapa, Bapak menanyakan hal yang tidak sopan seperti itu ?” jawab istri Anton dengan nada tersinggung.
“Jawab saja pertanyaan saya !” desakku padanya
“Tentu saja saya sangat kecewa dan marah padanya. Saya minta Bapak jangan memfitnah suami saya dan sebaiknya bapak pulang sekarang, saya tersinggung dengan ucapan Bapak” jawabnya istri Anton tersinggung dan mulai emosi.
“Bagaimana kalau ternyata, dia berselingkuh dengan istriku ?” kataku lagi tanpa menghiraukan kata-kata pengusiran yang dilontarkannya.
Dia terhenyak dan menatapku tajam
“Kenapa bapak berkata begitu ? Apakah dia berselingkuh dengan istri bapak ?” katanya mulai melemah dan terhenyak lemas.
“Itulah sebabnya saya tanyakan pada Ibu, apa reaksi ibu kalau ternyata suami ibu berselingkuh dengan istriku ?” tanyaku tanpa memperdulikan pertanyaannya.
“Bapak jangan memfitnah suami saya, suami saya orang baik-baik…, mana buktinya ?” emosi istri Anton mulai naik kembali.
“Saya punya rekaman perselingkuhan suami ibu dengan istri saya..” jawabku tegas sambil memperlihatkan flashdisk padanya, “Jadi…, apa reaksi ibu, kalau tahu suami ibu selingkuh dengan istri saya ?” desakku lagi.
“Saya sangat kecewa, tapi tak bisa apa-apa….. karena saya sangat mencintai suami saya, dan tak mungkin saya minta cerai padanya. Karena saya sudah sebatang kara, tidak punya sanak saudara.. Tapi…… apakah benar seperti itu ? dari mana bapak dapatkan rekaman itu ? dan apakah benar isi rekaman itu adalah suami saya?” berondongan pertanyaan dia lontarkan padaku dengan penasaran dan rasa khawatir.

 

Agen Judi Poker

Aku tak menjawabnya, tapi langsung menuju meja komputer yang ada di ruang tengah. Lalu kunyalakan komputernya sambil berkata “Saya punya bukti perselingkuhan mereka di flashdisk ini…”. Dia termenung dan menanti dengan tak sabar apa tindakanku selanjutnya. Kupersilahkan dia duduk di kursi yang ada di depan komputer sementara aku berdiri di sampingnya sambil memasang flashdsk pada CPU.

Kemudian aku membuka file rekaman yang berisi adegan persetubuhan yang dilakukan suaminya.
“Aihhhh…” mulutnya menjerit tertahan, dan kedua tangannya menutup mulutnya yang menganga, jantungnya seolah berhenti berdetak, nafasnya sesak serta matanya melotot tak berkedip ketika dia menyaksikan tubuh seorang lelaki yang mirip tubuh suaminya dalam keadaan bugil sedang menghentak-hentakan pantatnya pada selengkangan seorang wanita yang tak tampak pada layar karena terhalang oleh tubuhlelaki itu. Hanya terdengar samar-samar suara erangan dari seorang wanita yang sedang meraih nikmat…
“Benarkah….. itu suami saya…? Wajahnya kan tak terlihat, tapi……, itu ‘khan kamar kami…!” keringat dingin keluar dari pori-porinya dan sorot matanya memperlihatkan bahwa dia tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Tapi suasana kamar yang diperlihatkan pada layar memang menunjukkan kamarnya…..
“Kapan gambar ini direkam ?” disela-sela nafasnya yang tersengal
“Tadi pagi sekitar jam 9 pagi..” jawabku.

Nafasnya semakin sesak
….., sementara erangan-erangan nikmat yang terdengar mulai merangsang gairahnya. Berbagai macam perasaan berkecamuk di kepalanya. Membuat pikirannya buntu.
Mulu
tnya menjerit tertahan ketika lelaki itu berpindah posisi sehingga wajah lelaki dan wajah wanita yang ada dalam itu jelas memperlihat wajah suaminya dan wajah istriku. Dia memalingkan wajahnya seolah tak percaya dan tak mau melihat apa yang tampak di layar monitor. Tapi tak lama kemudian dia mengintip dari sudut matanya untuk melihat kejadian selanjutnya yang ditampilkan dari layar monitor.

“Bu…, saya sangat cemburu dan marah luar biasa pada saat saya pulang dan mencari istri saya ternyata istri saya sedang asyik bercinta dengan suami ibu. Ingin rasanya saya melabrak masuk dan membunuh mereka berdua. Tapi keinginan itu kutahan karena saya sangat mencintai istri saya. Dan tak ingin lingkungan kita menjadi gempar karena saya memergoki istri saya dan suami ibu berselingkuh.”
“Keluarga kita berdua bisa malu…,kasihan anak-anak. Itu sebabnya saya merekam perbuatan mereka supaya mereka tidak bisa mungkir.”

Lalu lanjutku lagi
“Untuk membalas perbuatan mereka agar impas dan mambalas rasa sakit hati saya, maka saya sudah minta pada suami ibu agar saya bisa mengauli ibu dan suami ibu menyetujuinya agar kita bisa membalas perbuatan mereka.Itulah sebabnya suami ibu meninggalkan kita berdua sekarang”
Istri Anton mulai terpengaruh oleh ucapanku, sebab diapun sakit hati ter
hadap apa yang dilakukan suaminya dengan istriku. Timbul dendam didalam hatinya untuk membalas apa yang dilakukan oleh suaminya dan istriku.

Sementara itu di layar, terlihat bahwa istriku dalam posisi merangkak sedang digenjot oleh suaminya dengan hentkan-hentakan yang membuat mata istriku terpejam menahan nikmat dari dari mulut istriku kembali terdengar erangan-erangan nikmat.

Cemburu, kecewa dan amarah yang berkecamuk di dalam dada istri Anton menimbulkan dorongan untuk membalas perbuatan suaminya dengan berselingkuh denganku. Apalagi dilihatnya istriku begitu terlonjak-lonjak menikmati sodokan penis suaminya, Istri Anton iri dengan kenikmatan yang di dapat istriku dari suaminya
Disamping itu apa yang dilihatnya itu menimbulkan rangsangan berahi yang mulai menggeser rasa marah dan kecewanya. Tangannya mulai meremas-remas pegangan kursi dengan keras, terlihat bulu-bulu halus ditangannya berdiri yang menunjukkan bahwa dirinya sudah terangsang. Gairahkupun sebenarnya sudah meninggi menyaksikan persetubuhan yang mengairahkan yang dilakukan istriku dan suaminya.
Semakin lama tampaknya gairah nafsu berahi semakin menguasai diri istri Anton, dadanya turun naik terpompa gairah yang semakin membumbung tinggi. Keinginan untuk segera membalas dendam semakin besar. Duduknya gelisah dan mulai menggeliat, hingga pada saat tayangan menampilkan kondisi dimana istriku dan suaminya melonjak-lonjak dan mengejang kaku mencapai orgasme, rupanya nafsu istri tetangga sudah tak tertahankan lagi dia langsung berdiri dan berkata
“Kalau suami saya berselingkuh dengan istri bapak, mengapa saya tidak boleh? Saya juga mampu melakukan seperti apa yang mereka lakukan, bahkan saya akan melakukannya lebih dari apa yang mereka lakukan. Apalagi seperti yang bapak bilang bahwa suami saya mengijinkan bapak menggauli saya. Ayo Pak! Tunggu apa lagi ?” katanya parau. Cemburu , marah dan gairah bercampur menjadi satu.

Tangannya merengkuh leherku dan bibirnya langsung melumat bibirku dengan penuh nafsu birahi yang meronta-ronta ingin menemukan pelamp
iasan. Rupanya ia ingin membalas sakit hati yang dirasakannya dan berharap suaminya melihat apa yang dilakukannya padaku.

Begitu ganas istri Anton yang berjilbab lebar ini mnciumiku, hawa dari mulutnya terasa panas menandakan gairah nafsu yang membara, kakinya terjinjit agar wajahnya semakin mendekat dan rapat ke wajahku, pelukannya sangat erat dan kepalanya bergerak lincah sambil bibirnya menghisap dan mengecup bibirku. Kembali istri Anton ini merasa sakit hati akan kelakuan suaminya. Dan rasa sakit hatinya ini membuatnya ingin segera membalas rasa sakit hati pada suaminya.

Dia langsung membuka seluruh pakaiannya hingga tak ada selembar benangpun yang menempel pada tubuhnya, aku terpana memandang mulusnya tubuh istri Anton yang selama ini hanya ada dalam lamunanku saja. Sekarang secara nyata ada di hadapanku.

Yang kuhayalkan selama ini memang benar, kulit tubuh istri tetangga ini demikian putih, mulus dan halus bak pualam. Ohhhh
…‘the dream come true’. Rangsangan yang merasuk ke aliran darahku semakin deras. Terutama saat kupandangi buahdadanya yang masih mengacung montok sangat indah.
Aku tak tahan menikmati pemandangan indah ini. Kuhampiri tubuh bugil istri Anton ini, kupeluk dengan nafsu yang menggebu-gebu, kuciumi seluruh pundak, leher dan buah dadanya dengan nafas yang berat dan terengah-engah. Tanganku tak tinggal diam, turut meremas-remas buah dada yang montok dan menggemaskan.

Nafsu istri Anton semakin terbakar, tubuhnya menggelinjang menikmati cumbuanku, erangan nikmat keluar dari mulutnya yang mungil
“Ouh… euhh… auhhh….”. Kepalanya terdongak sambil mengerang dengan mata terpejam. Buah dadanya semakin membusung, mulutku langsung menjilati dan menghisap putting susu yang semakin menonjol keras.

Penisku semakin keras dan tegak, mendorong celana yang
kukenakan, terasa sakit terjepit oleh celana yang seolah tak mampu membendung membengkaknya batang penisku.
Aku melepaskan seluruh pakaian yang kukenakan. Melihat apa yang kulakukan, gairah istri Anton semakin tak tertahankan, dia menarik lenganku agar bersama-sama naik ke sofa.

Nampaknya nafsu istri Anton sudah tak tertahankan, vaginanya terasa basah dan sangat gatal ingin segera digaruk. Dan rasa gatal itu semakin meronta-ronta melanda vaginanya ketika matanya melihat batang penisku yang mengacung keras dan tegang. Dia membanting tubuhku agar telentang, dengan tergesa-gesa dia mengangkangi pinggangku, meraih batang penisku dan mengarahkannya pada liang vaginanya yang semakin basah, berdenyut dan gatal. Pantatnya ditekan sambil memejamkan mata menanti kenikmatan yang datang menjelang

Lalu bleessshhh
…….”Ahhhkk……” erangan nikmat dan merangsang keluar dari bibirnya yang tipis. Matakupun mendelik merasakan kepala penisku menerobos liang vaginanya yang sempit menjempit namun panas membara. Rasa nikmat yang luar biasa menjalar ke seluruh penjuru urat nadiku. “Oohhhh…..” akupun melenguh nikmat.

Rasa nikmat dan puas semakin bertambah, karena mimpiku jadi kenyataan. Dan diluar dugaanku ternyata istri Anton ini demikian liar dalam bercinta bertolak belakang dengan
prilakunya sehari-hari yang lembut dan anggun.Aku semakin puas dan nikmat menghadapi kenyataan ini.
Dinding vaginanya berdenyut keras seolah menghisap kepala dan batang penisku, lalu dia melonjak-lonjakan tubuhnya dengan hebat dan tak lama kemudian dia menjerit panjang sambil tubuhnya mengejang kaku
“Aaaaaaakkkhhhhh…….”.

Dendam dan Gairah nafsu yang begitu meronta-ronta mengakibatkan orgasmenya begitu cepat datang menjemput. Beberapa saat kemudian dia ambruk menimpa tubuhku, kepalanya diletakkan di atas da
daku. Dinding vaginanya berdenyut kuat dan cepat dan dasar liang vaginanya meremas dan menghisap-hisap kepala penisku memberikan kenikmatan yang tak terhingga padaku.
“Ouhhhh…..” keluar nikmat tanpa terasa keluar dari mulutku merasakan nikmatnya vagina istri Anton ini. Vaginanya memang lain dari yang biasa kurasakan dari istriku. Remasan dan hisapan yang dilakukan vagina istri Anton ini demikian kuat menyentuh simpul-simpul syarat kenikmatan yang ada di sekeliling batang dan kepala penisku.Uuuhhh….. luar biasa

Denyutan dinding vaginanya semakin lama semakin melemah namun terasa semakin basah dan licin. Setelah denyutan dinding vaginanya menghilang dan nafasnya teratur kembali, dia mulai menggerakan pinggulnya ke atas ke bawah agar batang penisku yang masih ditelan oleh vaginanya mengocok dan menggaruk seluruh dinding vaginanya dan masih gatal. Gerakan pinggulnya kadan-kadang berubah ke kiri dan kekanan bahkan diputar agar sambil menekannya dalam-dalam agar penisku masuk semakin dalam menggaruk dinding vaginanya.

Rasa nikmat yang teramat sangat kembali menjalar di tubuh kami, aku membalas gerakan pinggulnya dengan menghentak-hentakan pantatku ke atas dan kebawah agar garukan batang penis semakin lebih terasa nikmat.
Pinggulnya bergerak demikian lincah dan liar, tubuhnya melonjak-lonjak, sehingga mataku terpana melihat buahdadanya yang montok dan sekal berayun dan berguncang-gucang. Kujulurkan kedua tanganku untuk meremas dengan gemas dan penuh nafsu kedua buahdada indah itu. Kepuasan dan kenikmatan semakin menjalar di seantero pembuluh darah kami.

Kedua tangannya memegangi kedua pergelanganku yang sedang memberikan kenikmatan tambahan dengan meremas dan memilin buahdadanya sebagai pegangan pada saat lonjakannya semakin keras meronta-ronta.
Lonjakan tubuhnya semakin liar dan pinggulnya menghentak-hentak kaku, sementara itu, penisku terasa seperti dijepit kuat dan dipelintir oleh mesin penggilingan yang sangat nikmat hingga mataku melotot dan melenguh
“ouhhhhhhh…..”

Pinggulnya menghentak sangat keras dan dalam,
cengkraman kedua tangannya pada pergelangan tanganku sangat kuat, punggungnya menjauh, tubuhnya melenting kaku dengan mata mendelik dan berteriak cukup nyaring “Aaaaaaakkkhhhhh…….”
Kembali istri Anton ini mengalami orgasme yang lebih luarbiasa dibandingkan
dengan orgasme pertamanya, sesaat kemudian tubuhnya melayang dan ambruk kembali di atas tubuhku.
Sensasi orgasme yang kedua darinya kembali dirasakan penisku, kali ini remasan dan kedutan dinding baginanya terasa lebih kuat dan lebih cepat dibandingkan yang pertama, sehingga akupun merasa lebih nikmat.

Sambil telungkup lemah di atas tubuhku, dengan lemas dia julurkan kakinya sehingga berada di samping luar kedua kakiku yang agak terbuka, kedua tangannya dia susupkan ke bawah bahuku dan merengkuh pundakku dari bawah. Kemudian mulutnya menciumi dadaku, merayap ke atas , ke leher , ke pipi hingga kembali bibir kami bertautan dengan hisapan yang dalam dan panjang.
Sambil berciuman, pantatnya kembali bergerak ke atas dan ke bawah agar batang penisku yang masih keras kembali menggaruk rasa gatal pada dinding vaginanya yang kembali datang walaupun telah terpuaskan.
Helaan pantatnya yang terkadang diselingi dengan gerakan memutar dan menekan, semakin cepat dan bertenaga, buahdadanya menggesek-gesek dadaku akibat gerakan pinggulnya yang memelintir nikmat batang penisku yang masih kuat dicengkram oleh dinding vaginanya. Gerakan melonjak yang kejang dan kaku kembali dialami oleh istri Anton setelah beberapa saat dia menghela batang penisku. Kepala terangkat menjau dari wajahku, matanya terpejam rapat dan
“Aaaaaakkkkhhhhh…..” kembali dia meraih orgasme yang semakin cepat dapat diraihnya. Dan kembali tubuhnya lunglai lemas di atas tubuhku.

Rasa dendam pada suaminya membuat dirinya demikian lincah dan binal. Sehingga Berk
ali-kali dia meraih orgasme di atas tubuhku dalam posisi dia diatas tubuhku. Berbagai gaya goyangan pinggul dia peragakan mulai dari menaik-turunkan pantatnya, memutar pinggulnya hingga memaju-mundurkan pantatnya.
Batang penisku seperti dipelintir, dijepit dan dihisap-hisap luar biasa nikmat. Teriakan dan erangan nikmat yang keluar dari mulutnya semakin keras dan merangsang, seolah ingin di dengar oleh suaminya bahwa dia juga bisa selingkuh seperti suaminya.

Akhirnya istri Anton betul-betul ambruk dan tak mampu menggerakkan pinggulnya beberapa saat. Namun tampaknya rasa gatal yang menyerang dinding vaginanya belum juga hilang sepenuhnya. Dia menggulingkan tubuhnya hingga telentang di sampingku. Dan tangannya menarik tubuhku agar aku di atas.

Aku paham dengan apa yang diinginkannya. Tubuhku bangkit, kukangkangkan pahanya, lalu aku meletakan kedua lututku tepat dibawah pahanya, kuarahkan penisku yang semakin bengkak dan keras pada mulut liang vaginanya yang mengkilat basah oleh cairan kenikmatan. Dan blessshhh
…… penisku menerobos liang vagina yang semakin basah , namun tetap terasa sempit dan menjepit serta memijit-mijit batang penisku.
Aku mulai memompa pantatku hingga batang penisku mengocok-ngocok dan mengaduk-aduk liang nikmat itu. Setelah sekian lama aku
menggenjotnya, dia mulai membalas dengan menghentak-hentakan pinggulnya menyambut setiap sodokan batang penisku dengan erangan-erangan nikmat yang kembali dia perdengarkan.
Pada saat istri Anton sedang melonjak-lonjak merasakan nikmat atas sodokan-sodokan batang penisku, tiba-tiba suaminya dan istriku masuk melalui pintu yang tadi lupa tidak ditutup. Istri tetangaku terperanjat dan terpekik kaget
“Awww….”. Dan kekagetannya semakin bertambah setelah melihat bahwa suaminya dan istriku langsung melepaskan pakaian yang sudah setengah terbuka.
Dia berusaha melepaskan diri dari himpitan tubuhku yang sedang menekan pinggulku dalam-dalam hingga seluruh batang penisku amblas hingga ke pangkalnya di dalam vaginanya. Tapi urung dilakukan karena ternyata suaminya masuk bukan untuk menghentikan kami yang sedang berpacu meraih nikmatnya persetubuhan.

Dia menggandeng tangan istriku, dan menuju sofa dimana aku dan istrinya sedang bercumbu.
Betapa besar rasa cemburunya ketika dia melihat bagaimana istrinya dengan lincah dan ganas melonjak-lonjak di atas tubuhku. Namun baik istriku dan Anton tak berdaya untuk menghentikan apa yang sedang kami lakukan. Mereka hanya melihat apa yang kami lakukan dengan perasaan yang tak menentu.

Tetapi perasaan cemburu dan bersalah yang melanda hati Anton dan istriku secara perlahan tergantikan oleh rangsangan berahi yang menjalar di seluruh pembuluh darah mereka melihat bagaimana aku dan istrinya melonjak-lonja meraih nikmat serta mendengar erangan-erangan istrinya yang membuat nafsu berahi keduanya naik dengan cepat.

Sambil melihat apa yang kami lakukan, mereka saling meremas dan meraba membuat nafsu mereka membumbung tinggi., Dan mereka bercumbu di depan pintu sambil memperhatikan kami, pakaian yang istriku kenakan sudah setengah terbuka. Buah dada istriku yang besar membusung indah sudah terbuka dan diremas-remas oleh Anton sambil melihat yang kami lakukan

Dan pada saat aku sedang di atas tubuh istrinya, nampaknya nafsu mereka sudah tak tertahankan lagi, mereka langsung melepaskan semua pakaian hingga akhirnya bugil.

Istriku dibimbingnya agar berbaring dibagian kosong di sofa lain di ruang tamu itu, namun kaki istriku masih terjulur di lantai. Tanpa memperhatikan kami yang sedang bengong melihat kedatangannya. Anton langsung mengangkat paha istriku hingga terkangkang, meletakkan kedua lututnya ke pinggir sofa dan mengarahkan batang penisnya yang sangat tegang dan keras ke mulut liang vagina istriku yang basah menunggu dimasuki oleh batang penis yang keras.

Lalu dia mulai menggenjot tubuh istriku dengan cepat hingga tubuh istriku melonjak-lonjak dan mengerang nikmat. Rangsangan nafsu begitu menguasai istriku dan Anton, sehingga mereka langsung merasa berada di awang-awang dilambungkan oleh kenikmatan yang tak terhingga.

Rangsangan kembali menjalar di tubuh istri Anton melihat suaminya tidak mempedulikan dirinya.
“Aku.. akan melayanimu Mas…., aku akan memuaskanmu mas…., kalau Mas Anton aja bisa dan sangat bersemangat memberikan kenikmatan pada istrimu. Mengapa aku harus merasa terpaksa melayanimu Mas ?. Ayo mas …aku akan membuatmu melayang-layang…” demikian katanya sambil kedua tangannya memeluk erat tengkukku.
Ciuman yang istri Anton berikan pada bibirku demikian ganas dan panas membara memberikan rasa nikmat yang membuat diriku melayang. Kemud
ian dengan liarnya, bibir dan lidahnya menciumi serta menjilati sekujur bidang dadaku sampai ke perut kemudian naik lagi kearah puting susuku yang kiri dan kanan secara bergantian. Dihisap-hisapnya dengan penuh nafsu kedua puting susuku sehingga aku melayang nikmat.
”Ouhhhh…” keluhku. Kemudian tangan istri Anton dengan cekatan memegang pangkal penisku dan mengocoknya, sementara bibirnya langsung mengemut, menghisap dan menjilati penisku membuat aku semakin melayang diterpa nikmat yang luar biasa

”Akh…..hoohhh…..hoh… Aduh jeng….enak….ohhh…” kata-kataku keluar dari mulutku secara terpotong-potong.

Secara sekilas kulihat bahwa posisi istriku dan Anton sudah berubah. Mereka sudah tidak lagi berdiri dipinggir sofa melainkan sudah berbaring diatas karpet . Anto
n terlentang dalam keadaan telanjang bulat . Tangan kanan istriku memegang pangkal penis Anton dan tangan kirinya mengusap-ngusap dada Anton, sementara mulut dan bibir istriku sibuk mengemut, menghisap dan menjilati kepala penis Anton membuat badan Anton terlonjak-lonjak dan kedua kakinya terkejang-kejang menahan nikmat yang diberikan istriku.
Aku disinipun tak mau kalah
… kuangkat badan mungil istri temanku ini, kuciumi seluruh bagian leher jenjang yang menggairahkan ini kejilat dan kuhisap-hisap hingga mata istri temanku ini terbeliak-beliak menahan nikmat dan mulut yang megap-megap serta keluarlah suara desisannya.. ”Hsssstttt….hhssstt..”

Tanganku segera bekerja untuk meremas buah dada indah ini dan memilin-milin puting susunya sedang mulutku langsung men
ghisap dan menjilati puting susu yang sebelahnya.
Desahan istri temanku sudah berubah menjadi erangan kenikmatan :
”Euh…euh… ouh…ouh….” dengan mata yang kadang terpejam rapat dan terkadang terbeliak-beliak menahan nikmat.
Lalu kedua tanganku langsung merai
h pantat indahnya dan bibirku langsung menuju selangmasan istri temanku ini dan dengan rakus aku menciumi, menjilati bahkan menghisap-hisap dan menggigit-gigit gemas vagina istri temanku ini. Perbuatanku ini membuat kaki istriku terjinjit-jinjit didera rasa nikmat dan kedua tangannya bertahan pada pundakku dan erangannya sudah berubah menjadi jeritan-jeritan serta teriakan nafas tertahan

”Auw…auw… ouhh…ouh enak mas…makasih mas….ouh…enak…mas…auw …” demikian ucapnya tiada henti seiring dengan ciuman dan jilatan lidahku pada vaginanya.
Sampai akhirnya ia menjinjitkan kakinya tinggi-tinggi dan lurus kaku, kedua tangannya mencengkram pundakku dengan keras bagaikan cakar burung elang yang menangkap mangsa dan badannya melenting bagaikan busur panah, pantatnya ditekankan ke wajahku keras-keras sambil berteriak..
”Aaaakkkhhhh……” kemudian badannya melonjak-lonjak dengan pantat yang berkedut-kedut dan setelah itu badannya terjengkang kebelakang hingga hampir jatuh telentang jika tidak kutahan..

Kubangunkan dia dan kub
awa ke atas sofa, kulihat matanya basah oleh air mata yang keluar akibat menahan nikmat yang teramat sangat sambil berucap terbata-bata .. ”Makasih mas…enak banget…aku sangat melayang dan terhempas kehilangan keseimbangan…” kemudian ia memeluk erat diriku sambil merasakan sisa-sisa kenikmatan yang masih datang menghampirinya.

Sementara itu Anton telah diguncang-guncang kenikmatan yang diberikan oleh istriku. Tubuh istriku sedang menduduki selangkangan Anton dan dia bergerak sangat lincah dan erotis memberikan segala kenikmatan yang ada. Buah dadanya berguncang-guncang menggairahkan akibat gerakannya yang sangat liar. Mata Anton terbeliak-beliak menahan nikmat sementara dari mulut istriku keluar teriakan-teriakan seperti orang yang sedang berolah raga dengan nafas yang tersengal-sengal.
”Hhoh…Hhohh.. ..hessshhh ….heshhh ” seiring dengan gerakan pantatnya yang maju-mundur, keatas kebawah, kekiri-kekanan dan diputar-putar.

Teriakan-teriakan istriku rupanya cepat membangkitkan kembali nafsu istri Anton untuk me
lanjutkan persetubuhan denganku.
Badannya berdiri diatas sofa, kedua kakinya diletakkan dikiri dan kanan pinggulku , kemudian dia berjongkok mengarahkan liang vagina yang telah basah dan licin tepat di depan kepala penisku yang sedang tegak berdiri dengan gagahnya.

”Aku akan memberikan kenikmatan yang belum pernah mas rasakan sebelumnya, percayalah..!” katanya tersenyum manis berpromosi.. Tangan mungilnya mengarahkan kepala penisku ke depan liang vaginanya, kemudian pantatnya menekan ke bawah.

Dan
….blessshhh…penisku telah masuk ke liang kenikmatan istri temanku secara perlahan-lahan. Sepanjang perjalanan kepala penisku menerobos liang vagina istri temanku, kepala dan batang penisku seperti disambut dengan jilatan-jilatan beribu-ribu lidah kecil yang menjilati seluruh permukaan syaraf nikmat yang terdapat diseluruh permukaan penisku. Membuat mulutku ternganga dan mata melotot menahan nikmat yang amat sangat yang tidak pernah kualami selama bersetubuh dengan istriku. Janji istri temanku ini memang benar.
Istri temanku ini tersenyum manja melihat aku melotot dan ternganga menahan nikmat yang diberikan oleh vaginanya..

”Itu tadi baru permulaan…” katanya dilanjutkan dengan mencium bibirku penuh nafsu, kemudian secara perlahan-lahan pantatnya mulai bergerak secara teratur keatas-kebawah, kedepan-kebelamas, dan diputar-putar..
Gerakan-gerakan tersebut secara periodik terus dilakukan oleh secara konstan, memberikan kenikmatan yang sangat bagi penisku. Aku sampai mabuk kepayang dan melayang-layang didera oleh angin topan kenikmatan yang diberikan oleh vagina istri temanku yang luar biasa ini.
Sepertinya istri temanku ini merasa heran, kenapa aku belum juga mencapai puncak, padahal biasanya bila jurus yang barusan saja dia peragakan padaku dia berikan pada suaminya, maka tak menunggu banyak waktu suaminya akan sampai menuju puncak dan menjerit nikmat sambil melepaskan sperma yang deras. Sementara dirasakan olehnya bahwa penisku masih tetap tegang dan keras padahal dia melihat aku terbeliak-beliak menahan nikmat

Istriku temanku semakin ganas menggerakkan pantatnya, dan mulai memperdengarkan suara dengusan dan erangan yang memburu
”Aaah…hekhs…heks… ouh…ouh….auw…” jeritannya berulang-ulang. Dan akhirnya gerakannya sudah mulai sangat cepat dan tak teratur. Denyutan , kedutan dan jilatan lidah-lidah kecil di rongga vagina istri temanku semakin keras dan akhirnya…

”Aaaaahhh…..” istri temanku menjerit sangat keras sambil melentingkan badan dan mencakar dadaku. Vaginanya ditekan kuat-kuat ke selangmasanku sehingga penisku amblas sampai dalam sekali dan kakinya kaku dan BRUK…. dia ambruk menindih tubuhku yang sudah hampir menuju puncak tapi Istri temanku ini keburu ambruk dan terdiam sehingga orgasmeku kembali surut

”Oooh…mas…benar-benar nikmat banget… mas benar-benar hebat” katanya memujiku sambil membaringkan kepalanya di dadaku menikmati sisa-sisa orgasme.
Sementara di ruang tengah, posisi sudah berubah lagi. Anton diatas istriku sedang memompa pantatnya ke selengkangan istriku. Penisnya dengan cepat keluar-masuk vagina istriku. Tangannya seperti biasa selalu bermain dibuah dada istriku yang sangat digandrunginya. Matanya melotot seperti mau copot seolah sedang mengejar sesuatu yang akan segera dia raih.
Gerakan pinggul istriku dibawah tubuh Anton sangat cepat dan tidak teratur, teriakan-terikan istriku keluar menunjukkan bahwa dia sedang didera kenikmatan yang teramat sangat yang sebentar lagi akan menuju puncak

”Auw..auw…auw…oh…ouh……”
Dan akhirnya secara bersamaan gerakan mereka berdua sangat keras dan tak terkendali dan
….
”Aaahhh…….” teriakan Anton dan istriku berbarengan. Lalu kedua tubuh mereka menegang kaku dan akhirnya terhempas lemas dengan diakhiri dengan kedutan-kedutan pantat mereka untuk saling menekan selangmasan masing-masing. Dan diakhiri dengan menggelosornya tubuh Anton dari atas tubuh istriku kesamping tubuh istriku. Dan mereka tertidur kelelahan sambil berpelukan damai.

Sementara aku sudah mulai merangsang kembali istri Anton yang masih telungkup diatas tubuhku yang terduduk di sofa ruang tamu. Kubelai rambutnya yang indah, kukecup lembut bibirnya yang tipis dan matanya yang indah lalu kembali mengulum dan menghisap-hisap bibir istri temanku dengan penuh nafsu. Dia membuka matanya dan membalas ciumanku dengan tak kalah ganasnya. Tanganku kembali mempermainkan buahdada indah milik istri temanku. Perlahan-lahan kembali pantatnya bergerak mengucek penisku yang masih berada didalam vaginanya. Tetapi nampaknya gerakan pantatnya masih kurasakan lemah, karena mungkin masih lelah karena telah dua kali merasakan puncak orgasme yang sangat hebat yang menguras banyak energinya. Akhirnya kupegangi pantatnya, kemudian aku berdiri dari dudukku sehingga posisi saat ini menjadi aku yang sedang memangku istri temanku yang mungil dan menggairahkan. Kedua kakinya dia ikatkan ke pinggangku dan kedua tangannya merangkul tengkukku sebagai gantungan, sementara selangmasannya menekan keras selangmasanku sehingga penisku menusuk vaginanya hingga ke pangkalnya.

”Ouhh…. nikmatnya…” erangku.
”Ouhmmh… mas…. aku juga enak….euh….” sahutnya sambil mendekapku seperti orang yang sedang memanjat pohon kelapa.
Kemudian aku mulai melonjak-lonjakan tubuhnya dengan melurus-luruskan kakiku. Istri temankupun ikut melonjak-lonjakan tubuhnya sehingga persetubuhan yang kulakukan sangat berat dan melelahkan namun juga sangat nikmat sehingga erangan kenikmatan kami saling bersahutan
…
”Ouh….ouh….” erangannya
”Euh….hek….hek hsssttt..” Keluhku
Lututku semakin kurasakan leklok. Akhirnya kupangku istri temanku ini memepet kan punggungnya ke dinding ruang tamu dan
kakinya aku turunkan sehingga kakinya terjinjit tertahan vagina yang diganjal oleh penisku yang sangat tegang. Bebanku berkurang dan pantatku dapat bergerak bebas untuk maju-mundur mengocok penisku didalam vagina dengan beribu-ribu lidah kecil yang terus menerus menjilati seluruh permukaan penisku disertai dengan kedutan dinding yang memijit-mijit nikmat penisku. Kenikmatan ini semakin tak terlukiskan dan akupun tanpa sadar terus-menerus mendengus dan melenguh menahan nikmat

”Ouh…heh…heh……ouh….hekss…” dengusku keras.

Tiba-tiba gerakan pantat istri temanku ini semakin liar dan dia mulai menjerit-jerit kembali
…”Auw…auw…auw…ohhhh….hoh…..hoh….hhhssstttt…”

Dan akhirnya
”Aaaahhhhh…” Istri temanku kembali menjerit panjang badannya melenting kaku.. giginya menggigit dadaku dan tangannya mencakar punggungku.
Beberapa detik kemudian kembali pantatnya berkedut-kedut dan vaginanya berkontraksi sangat hebat memijit-mijit batang penisku dengan ketat..
”Oohhh…….” aku melenguh menahan nikmat. Sejurus kemudian badannya lemas tak berdaya hampir mengelosor jatuh terduduk jika tak ditahan oleh pelukanku
”Ouhh…hssss makasih mas… kenikmatan orgasme ini benar-benar melelahkanku…” katanya lemah ….
Aku bimbing kembali istri temanku ke sofa dan kubaringkan. Badannya sudah sangat bas
ah kuyup oleh keringat. Benar-benar suatu persetubuhan yang sangat luar biasa menguras tenaga…Aku biarkan dia terbaring beberapa saat sambil kubelai-belai rambutnya yang indah. Aku tak bosan-bosan menikmati keindahan tubuh mungil istri temanku ini. Rupanyaistri temanku ini merupakan tipe wanita penikmat sex, karena walaupun telah beberapa kali meraih orgasme yang hebatpun gairahnya cepat kembali bangkit untuk meraih kepuasan orgasme berikutnya., ditambah lagi keistimewaan kedutan vagina miliknya yang bagaikan memiliki ribuah lidah kecil yang selalu menjilat dan memeras penis yang menjelajahinya.

Kuarahkan dia agar kepalanya berbantalkan pegangan tangan sofa, kemudian kaki kanannya kuturankan kelantai dan kaki kiri terlipat di atas sofa, sehingga posisi istri temanku sekarang menjadi nungging dengan kaki kanan menahan di lantai dan dengkul kaki kiri menahan di sofa. Kemudian kedekati pantat seksi yang menggairahkanku ini.

Kuarahkan penis tegangku ke vagina istriku dari belamas, kemudian blesss
…. kembali batang penisku merasakan jepitan liang vagina yang memiliki ribuan lidah menjilat ini..
”Ouhh…ouhh,…..” keluhku dan erangan istri temanku berbarengan.
Aku memulai mengocok penisku ke vagina istri temanku. Ku maju mundurkan pantatku hingga menekan pantatnya se
hingga terdengar suara yang keras akibat tumbukan antara selangmasanku dan pantat istri temanku. Plok…plok…plok

Gerakanku mulai cepat-cepat tapi tetap teratur disertai dengan tolakan yang kejang-kejang. Hingga akhirnya pinggul istri temanku bergerak-gerak
liar sehinga bunyi benturan itu semakin keras.
PLOK
…PLOK…PLOK

Dan akhirnya kembali dia menjerit dan melenguh keras
…

”Aaakhhh….” jerit istri temanku ini…

”Hhhooohhhhh…..” dengus napasku. Tubuhnya kaku beberapa saat dan kemudian terjadi kontraksi pada vaginanya dengan berkedut-kedut beberapa kali sangat keras.
Lalu
…BRUKK… kami jatuh telungkup di atas sofa
”Ouhh… kenapa selalu enak begini, mas..? ” pertanyaan yang tak perlu dijawab dilontarkan lemah oleh mulutnya ..

Tapi saat ini aku tidak akan membiarkan
nya lama-lama beristirahat karena kurasakan orgasme bagi diriku sudah sangat dekat karena mataku sudah berkunang-kunang dan perasaan sudah tak menentu. Kemudian kubalikkan badannya dan langsung menindih badannya kurahkan venisku ke liang vaginanya yang sudah sangat banjir dan kemerahan dan …

Blesss
… kembali kurasakan liang vagina dengan ribuan lidah menjilat ini. Aku mulai memompakan pantatku mengocok dan mengaduk-ngaduk vagina istri temanku dengan penisku. Gairah istri temanku ini kembali meninggi dan diamulai mengeluh dan mengerang menahan nikmat..
Erangan istri temanku semakin keras
…”Euh..euh..”
Dan tiba-tiba gerakan pantatnya menjadi liar dan cepat. Erangannyapun telah berubah menjadi teriakan-teriakan yang merangsang

“Aaah…aahhh…aaahhh” Dan diakhiri dengan jeritan panjang melepas nikmat “AAAaaaaahhhhhh…..” Tubuhnya kaku, badannya melenting dan vagina berkonstraksi sangat hebat membuat penisku tidak mampu bertahan. Dan aku pun menjerit melepaskan beban nikmat “Aahhhh…”
Tubuhku tegang, pantatku kutekan
dalam-dalam dan.. cret…cret…cret spermaku terpancar sangat deras dan kental menyemprot dinding vagina istri temanku yang sedang berkonstraksi. Akhirnyanya tubuh kami pun berkedut-kedut menghabiskan sisa-sisa kenikmatan yang masih bisa terasakan. Kemudian…Bruk…. kali ini ..tubuhku benar-benar ambruk menindih tubuh mungil istri temanku, tapi aku gelosorkan kesamping tubuhnya, kemudian aku memeluknya sambil mata terpejam menikmati sisa-sisa orgasme yang sangat luar biasa… dan tanpa sadar kamipun tertidur.

Din
i hari aku dan istri temanku terbangun karena terganggu oleh erangan dan jeritan-jeritan nikmat yang keluar dari mulut Anton dan istriku. Rupanya Anton dan istriku kembali mengayuh berahi menggapai nikmat membuat aku dan terutama istri Anton menjadi terangsang kembali. Aku merangsang gairah istri Anton dengan cara menciumi leher, dada dan akhirnya menjilati, mengulum dan menghisap puting susu istri Anton yang sudah menonjol keras, Istri Anton hanya mengerang nikmat mendapat rangsangan dariku dan akhirnya kubisikan agar pindah ke ruangan dimana suaminya dan istriku sedang menagyuh nikmat, Istri Anton memandangku sejenak, namun akhirnya mengangguk dan secara bersamaan kami berdiri dan berjalan beriringan menuju ruang tengah dengan telanjang bulat. Aku dan istri Anton semakin terangsang, begitu masuk ke ruang tengah kami lihat istriku dan Anton sedang bersetubuh dengan nafsu yang bergelora, kulihat

Anton begitu semangat mengayunkan pantatnya agar batang penisnya mengaduk-ngaduk liang vagina istriku, tangan Anton tak henti-hentinya meremas-remas buah dada istriku yang montok. Sementara itu, kepala istriku tergeleng-geleng ke kiri dan kekanan menikmati genjotan Anton sambil terus menerus mengerang nikmat, pantat istriku bergerak lincah menyambut setiap helaan pantat Anton.

Anton dan istriku yang sedang seru mengayuh nikmat hanya menoleh selintas padaku dan istri Anton ketika kami datang dan mengambil posisi disamping mereka, kemudian tanpa mempedulikan kehadiran kami mereka melanjutkan pergulatan mereka merengkuh nikmat disertai dengan suara erangan dan keluhan nikmat yang bersahutan.Aku dan istri Anton pun tidak mempedulikan kondisi mereka. Kami mulai bercumbu mengayuh nikmat yang jauh lebih seru dan lebih panas dibanding tadi, karena saat ini kami dapat melakukan dengan bebas karena kami lakukan di atas karpet yang luas.

Geliat tubuh istri Anton semakin liar dan ganas seperti mendapat tambahan tenaga baru ketika dia lihat disampingnya suaminya dengan liar dan ganas sedang menghentak-hentakan pinggulnya dia atas tubuh istriku
Dengan tiada lelah Aku terus memberikan kenikmatan yang sensasional pada istri Anton dengan cara dan variasi yang berbeda-beda. Demikian pula nampaknya dengan istri Anton, Dia mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk memberikan kenikmatan yang dalam beberapa hal belum pernah kudapatkan dari istriku.
Entah berapa puluh kali istri temanku ini mengalami orgasme dan entah berapa ronde kami melakukan pertarungan yang sangat melelahkan dan menguras banyak tenaga. Pertarunganku dan istri Anton baru selesai ketika kokok ayam jago terdengar, sementara Anton dan istriku sudah cukup lama tertidur kelelahan setelah mereka selesai melakukan pertarungan babak kedua dini hari tadi..

Akibat kejadian semalam, keakraban kami menjadi sangat lain, orang lain akan bingung bila meperhatikan kemesraan kami, bingung untuk menentukan mana yang merupakan pasangan suami istri. Sebab aku menjadi sangat mesra dengan istriku dan istri Anton, demikian juga dengan Anton menjadi sangat mesra terhadap istrinya dan istriku.

Sejak saat itu sering kali aku pulang siang-siang bukan ke rumahku tapi ke rumah Anton dan bersetubuh dengan istrinya Anton. Demikian pula dengan Anton sering kali siang-siang ke rumahku dan bersetubuh dengan istriku. Pernah beberapa kali aku memergoki Anton sedang bergulat meraih nikmat di atas tubuh seksi istriku. Aku tidak marah tapi langsung aja kubilang akan kerumah Anton. Mereka maklum dan terus melanjutkan pergulatan yang sempat terganggu atas kedatanganku.

Kejadian hari ini adalah pengalaman pertama yang tak terlupakan, dimana kami main berempat. Dan sejak saat itu seolah-olah telah diresmikan oleh kami berempat, aku boleh meniduri istrinya kapan saja aku mau dan akupun merelakan istriku digaulinya kapankun dia mau.

Sampai saat ini status perkawinan kami tidak tergannggu. Aku dan istriku tetap saling mencinta demikian juga dengan Anton dan istrinya. Dan kami tetap melakukan hubungan suami istri dengan pasangan perkawinan masing-masing. Hanya saja sampai saat ini kami belum pernah melakukan keroyokan. Dan nampaknya tidak akan pernah kami lakukan. Tetapi kalau menukar pasangan ditengah permainan beberapa kali pernah kami lakukan. Pada saat kami melakukan acara kumpul bersama.

istriku di gilir teman=temanku

$
0
0

 

ini bermula dari kebiasaan tim kami yang selalu menang pertandingan selalu merayakan pesta dengan mabuk-mabukan, dan lebih parahnya kali ini mengadakan pesta sek dengan 1 orang wanita yang akan dikeroyok oleh teman-teman saya yang berjumlah 8 orang serta aku sendiri yang akhirnya terjerumus kedalam aksi gila tersebut.

Namun aku sangat kaget setelah tahu siapa wanita yang menjadi objek pesta seks tersebut

Kesebelasan kami kali ini mencapai top score, pertandingan yang ke 3, dimenangkan telak 4-0. Tentu saja adalah wajib hukumnya untuk merayakannya di karaoke atau pub di kota kami. Sebenarnya aku udah bosan dengan acara beginian. Menang, minum, mabuk, pulang pagi…

Rupanya teman teman juga mengalami hal yang sama. Doni yang seperti biasa selalu banyak ide mengusulkan acara yang lain dari yang lain. “apa maning Don kali ini ? “Tanya Budi yang dari Purwokerto.

“Betul Don…apa ide loe…bosan karaoke melulu…”Kataku ngedumel.
“ Begini teman…aku ada ide, Cuma agak gila dikit, gak papa kan ? Kata Doni bikin penasaran.

“Wis talah opo se ?, kesuwen arek iki (sudahlah…apa sih ? terlalu lama anak ini)“ Ganti Robby yang arema nyeletuk.

“OK OK gimana kalo kita pesta sex ? ups jangan terkejut !! “ Doni nyengir.

“Aaaahhh kau ini…gw kagak mau main cewek sembarangan ! gila kau main PSK, kena penyakit tahu rasa loe.. “ Aku memang nggak suka ke tempat pelacuran atau main cewek sembarangan, ngapain ? ama istri aja udah puas banget kok.

Istriku cantik, cantik sekali…sebenarnya malah sexy, buah dadanya 34C. Nggak terlalu besar tetapi karena badannya mungil, payudara tersebut tampak menyembul indah di balik Bra nya.

Kehidupan sex kami sangat luar biasa karena tiap 2 hari kami selalu bercinta. Untung gw olahragawan, jadi mau main berapa rondepun gw layani. Dan istripun rupanya penggemar sex. Dia paling senang kalo aku mencoba teknik tenik baru, terutama kalo pake dildo. Dan dia paling antusias kalo aku pake 2 dildo 18” besar getar. Cuma kadang istriku memang kebablasan, masa dia bilang begini “ hiiiii mas, gimana ya rasanya kalo beneran…enak kali yah….hihihihi…”

“Aduh mama…penasaran banget ya ? nggak boleh dong…pake dildo banyak gak papa asal gak boleh beneran…gw bisa pingsan dong” Kataku terkaget kaget.

Seperti mendapat durian runtuh, hampir setiap bercinta, istriku selalu minta 2-3 dildo kesayangannya. aku sih nggak keberatan, malah asyik juga melihat istri menggeliat merintih rintih ketika menikmati dildo tersebut. Istriku juga paling suka doggy style sedangkan aku paling nggak suka, kenapa hayo ? karena penampakan body istriku dari belakang bikin cepet ngecrot, body gitar bo..!

Loh…kenapa jadi belok ke istri ya? ….

Kembali ke rencana si Doni yang aku nggak tertarik itu. “Terserah kalian lah, aku nonton DVD sambil ngedrink aja.” Kataku

Hanya 8 orang yang tertarik pesta sex, aku bersedia ikut Cuma untuk menemani saja. “ Loe dapet cewek darimana Don ? PSK ya…?” Tanyaku penasaran.

“Nggak lah, gw dapat bini orang, ini cewek nepsong banget. Gw kenal dari milis DS. Cantik bro…mungil, imut…katanya pengen banget bercinta sama pemain bola, lebih nendang katanya hahahahaha” Doni ngakak. “ Dia udah stand by di villa yang kita pesan.”

“Cuma 1 cewek ? kalian gilir begitu ? “ Aku mikir, bisa pingsan neh cewek digilir orang orang gila sex begini.

“Yah..namanya juga pesta sex alias gang bang teman….gimana sih elo ?….

Sesampai di villa, Doni, bambang, Robby dan 5 rekan yang lain sudah sibuk membuat rencana gangbang yang menurut mereka baal bikin heboh.
Sedang aku sibuk sendiri memilih film mana yang akan aku putar dulu….hmmmm transformer ? film bokep ? Valkirye ? dan minuma ana yang aku teguk dulu, Jack D?, Chivas ? atau J Walker ?

Hmmmm.. mereka memulai tidak dengan gangbang, rupanya si cewek yang sudah stand by di kamar keberatan digilir rame rame. Jadi Doni giliran pertama sedang rekan rekan lain akhirnya malah nonton bareng aku.
“gimana kalian ini…aku maunya nonton sendiri kok malah sekarang rame rame. Udah tuh cepet kalian gilir itu cewek…”

Ternyata Doni Cuma 15 menit didalam. “ Eh gila neh cewek, cantik banget…. Gak mau pake kondom lagi…ayo siapa giliran kedua, yang terakhir bakal dapat beceknya doang hehehehe….”

Robby segera lari kedalam kamar: Aku dhisik rek…!! (aku duluan bro !!)

Bambang rupanya sudah tidak konsentrasi dengan film yang ditontonnya, segera melompat menuju kamar. “Melu rek !!! gak kuat aku !!!”

Kelima cowok gila yang ada disekitarku saling berpandangan…kemudian tanpa dikomando langsung berdiri dan berebut masuk kamar.

Kurang aja bener, pintu kamar tidak mereka tutup sehingga rintihan dan teriakan terdengar sampai depan TV. “Apa maksudnya anak anak ini ? mengganggu konsentrasi” Gerutuku dalam hati.

Sesekali terdengar teriakan Budi dan Robby, “ Genjot terus, anal…anal !..anal…anal…! Yessss…!” Diikuti dengan jeritan si cewek. Sialan bikin horny aja. “Dobel dong…dobel dong…Yessss !!! aaaaaa lagiiiii” rintihan si cewek berulang kali terdengar.

“Arrrrrrghhhh keluar !!!!” Terdengar teriakan Robert ejakulasi dini…hahahaha memang satu teman ini masih perjaka,wajar kalau muncrat duluan. “ Payah loe Rob…udah loe keluar aje temanin si Adi dan Doni diluar “Protes Rudi.

“Di….aaah gila itu cewek sexy banget. Aku nggak kuat, abis dari belakang sexy banget, bisa nyedot lagi, kamu harus coba Di…bener Di bakal ketagihan deh ” Kata Robert dengan nafas yang masih memburu.

“Ahhhh males ah, “ Aku mulai mabuk karena perutku sudah terisi 1 botol Jack Daniel yang aku habiskan sendiri.

“Rob, masa loe kagak tahu kalo si Adi homo…iya kan Di ?” Tanya Doni kalem. “ Jadi loe jangan duduk disebelahnya, bisa diperkosa tau….”
“Ah gila kau Don, gue normal !!! ok Ok mana itu cewek, gue setubuhin !! “Teriakku mabuk.

“Siiiiip gitu dong, ini baru laki laki.” Doni Nyengir.

Aku melangkah ke kamar, penasaran juga kayak apa sih cewek satu ini. tampak Rudi sibuk memasukkan batangnya dari belakang. Dari depan Robby memegang kepala si cewek dan bernafsu sekali mengeluar masukkan batangnya ke mulut si cewek. Si Bambang malah sibuk diposisi bawah asyik melahap payudara si cewek yang keliihatan memang sekel.

Ahhhh kenapa anak anak ini pake lampu10 watt…gelap nggak keliatan. Aku yang sudah mabuk langsung antusias dengan pantat nungging sexy di depanku.

Bambang langsung komentar : “ Rob gentenan rob, awakmu wis suwe, iku Adi mumpung gelem…”(Rob gentian Rob, kamu sudah lama, itu mumpung si adi mau)”

“We-I’ kadungaren koen gelem nyenuk Di, tak kiro homo awakmu.” (Waahh tumben kamu mau, aku kira kamu homo) Robby menggeser tubuhnya memberi aku kesempatan.

Wuah sexy banget pantat cewek satu ini, aku langsung menancapkan batangku dalam dalam dan si cewek langsung melenguh. Meski becek penuh sperma, miss V nya masih bisa menyedot. Aku langsung teringat istriku, dia juga ahli menyedot seperti ini.

Gila enak banget !!, aku menggenjot lebih cepat. Bambang malah sudah menyemburkan spermanya ke dalam mulut cewek ini.

Sial..belum apa apa aku sudah ingin muncrat. Entahlah mungkin pengaruh mabuk atau memang miss V cewek ini yang hebat.
“Aaahhh aku mau keluar…ahhhh.. balik balik. Cepat balik, pengen dari depan….!!!” Aku memang lebih suka memuncratkan spermaku di perut si cewek atau coitus interuptus alias muncrat diluar.

Si cewek segera membalik badannya, sambil memejamkan mata spermaku muncrat ke buah dadanya. “Aaaaarrgghhhh gilaaaaaa…!!!” Teriakku.

Ketika membuka mataku…tubuhku serasa tersambar petir !!! blaarr !!! karena cewek di depanku ternyata adalah istriku !!!! What !!!!!! Begitu pula istriku yang sedang melumat batang Doni, matanya tampak terkejut sehingga tidak sengaja giginya mengigit batang Doni.

Keterkejutanku tampaknya terlihat oleh Robby, “ Opo’o Di…koen kenal-a ambek arek iki ? opo gendhakanmu paling hehehehe (kenapa Di, kamu kenal ya ama cewek ini, apa dia simpananmu ? hehehe)”

Tubuhku langsung terkulai lemas, sementara Robby yang akan meggantikanku aku cegah : Sik rob aku sik pengen maneh”(sebentar Rob, aku ingin lagi)

“Halah, kunammu mungsret ngono kok”(Halah batangmu mengecil gitu kok) Protes Robby.

Sik sik aku pengen tak nikmati dhewe…gentenan rek (sebentar sebentar aku ingin mnikmati sendiri, gentian dong…) Kataku menegaskan.

“Yaaahhhh Adi…nggak aci!!!!” Protes mereka mengalah.

Cepat cepat istriku aku peluk dan aku tindih, sambil berbisik di telinganya :Kenapa ma…kenapa jadi begini ma ?

Istriku mengangkat wajahku dan memandang dalam ke mataku. Kemudian bibir sexynya mendekat ke telingaku dan berbisik :” Maaf pa….maaf banget..selama ini aku kurang puas….maaf pa…dari dulu aku ingin disetubuhi rame rame begini, pengeeeen banget….ini baru pertama kali….maaf pa…”
“Tapi kenapa haru begini ma..kenapa ? mataku memanas ingin menangis, hatiku benar benar hancur.

“ Ayo Di…gentenan rek…ayo digangbang bareng bareng ae yo…setuju ?!!!( Ayo Di, gentian dong, dangbang aja rame rame ya, setuju ?)” Robby sudah tidak sabar ingin melanjutkan.

Aku menarik badanku menjauh, segera cowok cowok geblek ini menyerbu kembali tubuh sexy yang menggelepar di depan mata mereka.

Sambil berkali kali matanya melirik ke diriku, istriku dengan ragu melahap dan mengocok batang perjaka Robert. Doni sudah tidak sabar dan menjilat vagina istriku. Tindakannya membuat istriku merintih. Aku tahu istriku mudah orgasme kalau vaginanya dilumat.

Dengan kasar Bambang membalik tubuh istriku dan mencoba anal kembali. Aku tak kuasa melarang….aku sendiri belum pernah anal…tetapi kini istriku di anal bergantian oleh sahabat sahabatku sendiri. Dadaku bergemuruh, berdebar debar….hampir pingsan rasanya, dengan ganas bambang menghunjamkan dalam dalam batangnya. Sementara Doni yang sudah di bawah berusaha memasukkan batangnya. Istriku rupanya akan di dobel.

Rintihan dan jeritan kecil istriku benar benar membuat cowok cowok ini terangsang hebat dan tak henti hentinya menyetubuhinya dengan kasar. “ Ayo Di ikutan lagi, sama bini kita nggak bisa main kasar begini..ayo Di mumpung…! Lihat semakin kasar dia semakin terangsang….kapan lagi loe bisa gangbang begini”…lihat ! enak to..mantep to…sexy to….tancap teruuuusss !! Budi dengan semangat menjambak rambut istriku minta agar batangnya dilumat.

Aku sudah tidak kuat dan meninggalkan kamar. Di depan TV aku terduduk lemas. Sambil sesekali terdengar teriakan cowok cowok geblek itu diselingi jeritan jeritan orgasme istriku. Aku buka jack D ke dua dan kuteguk habis…aku buka yang ketiga…mataku terasa berat, aku lirik jam dinding….4 jam berjalan dan suara erangan di kamar masih terdengar jelas.
Sebelum tertidur, lamat lamat masih kudengar rintihan panjang istriku…

 

Kulampiaskan hasratku Pada Teman Suamiku

$
0
0
Saat ini aku sedang berada di pinggir pantai menikmati panorama alam, membayangkan tentang semua hal yang telah aku lalui selama ini. Selama ini aku memang di kenal sebagai istri yang sangat setia pada suamiku yang telah menikahi aku sejak aku lulus dari sekolah, sedangkan dia memang terpaut lebih tua denganku karena umurku baru 20 tahun sejak menikah dan dia berusia 25 tahun Sekarang usia pernikahan kami sudah 20 tahun lamanya dan kamipun sudah memiliki tiga orang anak. Namaku Reni dan suamiku mas Agung yang saat ini sudah memasuki usia 42 tahun sedangkan aku masih 37 tahun. Awalnya hubungan kami masih berjalan begitu mesra dan bahagia namun begitu suamiku super sibuk akhirnya cobaan itu terjadi. Dia jarang bisa melakukan hubungan intim sebagai mana yang ku harapkan. Karena keadaan yang telah membuatnya begitu dan aku hanya bisa menghargainya sebagai seorang istri. Aku bersikap seolah aku tidak pernah memperhatikan kurangnya intensitas hubungan sex kami, padahal rasa kangen itu terkadang datang begitu saja dan aku hanya bisa meredamnya dengan cara berbagai macam kesibukan sampai akhirnya akupun mencari kepuasan dengan membaca cerita sex. karena dengan begitu aku dapat melamunkan kalau aku yang berada di dalam cerita sex tersebut. Di tambah lagi aku begitu merasa kesepian begitu pun anak-anakku punya kesibukan sendiri suamiku yang memanag masih tinggal satu kota denganku, beda dengan kedua orang tuaku yang tinggalnya di luar kota bahkan kami memang jarang sekali beretemu. Bahkan ketika aku bilang pada suamiku untuk menyuruhku kedua orang tuanya tidak membawa anankku yang bungsu dia hanya diam saja bahkan tidak jarang juga dia marah padaku. Katanya aku terlalu inilah terlalu itulah, jadilah aku serba salah dan lebih baik aku diam saja. Karena jika memaaksakan kehendakku yang ada nanti aku malah bertengkar dengannya dan aku tidak mau ribut setiap hari. Hanya karena alasan yang tidak seberapa. Sampai akhirnya aku melakukan hal yang tidak bisa di maafkan lagi aku berselingkuh dengan teman suamiku, meskipun aku mencoba menghindari hal tersebut dengan cara tidak banyak pergi keluar rumah meskipun banyak temanku yang menghubugi aku dan mengajakku untuk sering main bersama mereka tapi aku tidak mau karena tidak mau lupa akan kodratku sebagai seorang istri. Tapi kenyataannya aku tetap melakukan hal itu bahkan dengan orang yang begitu dekat dengan suamiku. Aku biasa memanggilnya mas Wahyu karena dia memang seumuran dengan suamiku dan juga sangat akrab denganku,sia sering main kerumah bahkan ketika jalan-jalanpun sering bersama. Hingga pada suatu hari dia datang kerumah dan saat itu memang aku lagi sendirian. “ren suamimu mana? Lagi keluar kota mas “aku jadi nggak enak nich ren main nggak ada suamimu” nggak apa-apa mas santai aja kaya sama orang lain aja” mau minum apa mas kopi,susu,atau teh” kopi aja lah ren kan susunya masih sama kamu nanti juga aku ngambil sendiri kok..he..he..he”ach bisa aja mas Wahyu nich kalau mas mau nggak apa-apa nanti saya kasih susunya special buat mas wahyu”yang bener nich ren ntar di marahin sama suamimu” ya kalau lagi ada di rumah sih nanti di marahin sekarangkan nggak ada mas”kebetulan saat itu libidoku lagi tinggi hingga punya pikiran mesum andai mas wahyu bisa bercinta denganku saat ini aku nggak akan menolaknya, melihat mas Wahyu saat itu sedang duduk santai di ruang tamu akupun menghampirinya dengan cara menggoda dia dengan menggunakan baju transparan aku mencoba menghidangkan sesuatu padanya dan dapat di lihat akhirnya diapun terpancing juga. Dengan berpura-pura terjatuh dan menindihi tubuhnya dia langsung merengkuh tubuhku yang terjatuh padanya. Dan pada Saat itu tanpa di sengaja wajah kami berdekatan dan bibir kami pun seketika itu menempel sampai akhirnya kami berciuman dengan mesranya namun desah nafasku terdengar memburu, karena itu mas Wahyu langsung meraba gundukan gunung kembarku ,akupun menggeliat merasakan remasan tangan mas wahyu yang begitu nikmat,tangannya yang aktif bergerilya sambil membuka kancing bajuku sehingga terlihat jelas toketku yang ranum mulut mas wahyu langsung melumat serta menghisap puting payudayaku yang sudah mengeras akibat remasan dan jilatan mas wahyu,””accchhh nikmmmattt sekali masss…jilat terus masss….putingnya..akuu udah nggak kuaaatt massss…...dan akupun tidak tinggal diam tanganku mulai melepas bajunya tapi dia menggelengkan kepala dan hanya celananya saja yang dipelorotkan. Saat itulah dapat aku melihat kontolnya yang begitu besar persis kontol orang baraat dan sudah siap untuk menerobos liang kemaluanku yang sudah basah,mas wahyu langsung menerkamku, dengan perlahan dia masukkan kontolnya dalam memekku ” Oouuggghhh… ooouuuggghhhh….. aaaaaggggghhh…. aaaaaaaaggghh… nikkkmmaattt sekalii maass ,kontol kamu memang benar-benar nikmmaatt besaaarrr bangettt masss…memekku sesakk sekaliii..mass..yaaaaccchhh… yaaaaacchhh… terus.. mas… genjoottt teruus maasss ennakkk bangggeetttt…aaaagghh… ” Semakin cepat juga mas Wahyu bergoyang dan menghentakan kontolnya berulang kali pada lubnag memekku yang mulai basah. Akupun mengelus tubuhnya agar lebih agresif lagi bergerak di atas tubuhku, karena memang itu yang aku inginkan ” Ooouugghh… aaaaggghhh.. te… rus… Mas….. aaaagggghhhh… aaaaagggggghh… aaaaagggghhh… ” Mungkin aku terlalu lama tidak melakukan hubungan intim dengan suamiku karena itu saat ini aku berlagak seperti pemain dalam cerita sex yang hot. Aku goyang pantatku dari bawah tubuhnya, sampai akhirnya aku merasakan kalau tubuh mas Wahyu mulai mengejang dan ” Aaaaggghhh… aaaaaggghhh… saa…yang… aaaaggghh… aaaaaggghh… aaakku…. aaaagggghhh…mau keluuuaarrrrr…sayyaanngg….aaacchhh..cccrraattt…ccrraatttt…crooot ” aku juga sama ren kita keluarin bareng sayannnggg biar nikmaattt,Saat itulah ada sesuatu yang hangat memenuhi lubang memekku,rupannya cairan kenikmatan dari mas wahyu mengalir deras didalam rahimku sungguh nikmat sekali disiram oleh sperma mas wahyu dan semakin aku peluk tubuh mas Wahyu rasa puas terasa mengisi relung hatiku tanpa merasa takut ketahuan,makasih ya mas kamu sudah memuaskanku,sungguah aku sangat bahagia sekali mas bisa bercinta dengan kamu,makasih sayaanngg.

ceritaku pada sang mantan untuk suami

$
0
0
Aku ingin menceritakan pengalaman nyataku bersama suamiku Saat ini aku sudah menikah dengan seorang pria bernama argo,kami baru menikah selama 1 tahun dan belum dikaruniai anak,saat ini suamiku berprofesi sebagai pengusaha di bidang property di kota kami,aku sendiri saat ini juga sibuk bekerja di salah satu perusahaan bumd di kota kami, Terus terang dengan kondisi fisik ku yang putih dan ukuran tinggi badan proporsional banyak sekali pria2 yang berusaha menggodaku entah itu sebelum aku menikah atau setelah aku menikah saat ini,apalagi aku tipe wanita yang rajin merawat tubuh dengan senam dan berenang. Pengalamanku ini diawali pertama kali ketika di suatu malam sedang bercinta dengan suamiku,saat sedang bermesraan di kamar tidur tiba2 suamiku bertanya padaku tentang masa lalu ku dengan beberapa mantan pacarku kala itu Suami : ma,dulu mama sebelum pacaran sama papa sudah punya mantan berapa? Aku: mmmhh kok nanya gitu sih pa?itu kan masa lalu Suami : ya kan nanya aja ma,mama itu kan cantik pasti banyak cowok2 yang naksir mama,iyaa kan? Aku : enggak kok pa,masih banyak cewek yang lebih cantik dr mama Suami: ah mama suka malu2,,papa kan tau lah mama itu banyak mantannya,gpp kok ma jujur aja,papa lebih suka mama jujur toh mama sudah jadi milik papa saat ini Aku : iyaa sih pa sebelum sm papa mama pacaran sm beberapa orang,tapi mama takut papa cemburu ah Suami : tenang aja ma,papa gak akan marah kan kita sudah menikah,dan mama jadi milik papa,papa lebih suka kita terbuka aja ma..hehe Aku : iyaa pa ,mama sayang banget sm papa Suami : papa juga sayang sm mama,hayo mama dulu nakal gak sm mantan2 mama Aku : iih papa kok nanyanya gitu,itu kan masa lalu pa Suami: ma,papa lebih suka mama jujur kok,juujur nih kadang2 papa suka penasaran dengan masa lalu mama hehe Aku : ihh papa ini aneh,ntar kalo mama bilang papa marah dan cemburu lho Suami: waah berarti masa lalu mama nakal dong yaa haha,gapapa kok ma cerita aja papa gak akan marah dan cemburu Aku : papa gak cemburu apa papa gak sayang lagi sm mama? Suami: bukan begitu ma,papa berpikir kita kan sudah saling memiliki,buat apa lagi cemburu,yang penting mama sudah jadi milik papa ,buat papa yang paling penting hati dan perasaan mam sudah jadi milik papa Aku : ihh papa bisa aja jawabnya,iyaa mama paling gitu2 pa sma mantan mama dulu Suami : gitu2 gimana ma,jelasin dong..ciuman atau apa,atau mama udh pernah ml ya sma mantan mama Aku : enggak kok pa,mama belum pernah ml paling ciuman sama begitu pa.. Suami : begitu gimana ma..ayo dong ma papa jadi penasaran Aku: ya begitu pa..sekitar wilayah dada pa sama aku puasin dia Suami : sama mantan yang mana ma? Aku : mama kan punya mantan 3 pa sebelum sm papa,kalo yang deket dan godain sih banyak tapi yanh jadi pacaran cuma 3 orang Suami : siapa aja itu ma? Aku : yang pertama waktu kuliah pa ada namanya tommi,trus putus jadian pacaran sama yang namanya yuda,trus terakhir sebelum sama papa pacaran sm anak akpol namanya teguh Suami : yang paling berkesan dan paling nakal sama yang mana ma? Aku : sama yang akpol itu pa,soalnya dia keliatan udah pengalaman gitu Suami : duh papa jadi horny ma,ayoo dong ma ceritain mama ngapain aja sama teguh itu Aku : iya gitu pa,mama ciuman trus pernah waktu nonton dia remes2 dada mama Suami : cuma itu ma? Aku : trus dia pegang tangan mama trus diarahin ke selangkangan dia pa,mama suruh remes2 kontolnya Trus gak lama dia buka resleting celananya ,tangan mama disuruh masuk ke celananya,mama pasrah aja pa sampai akhirnya tangan mama kocokin kontolnya sampe keluar Suami :wah mama nakal banget,trus abis gitu gimana? Aku : abis itu mama diajak kerumahnya,kebetulan pas mama dirumahnya orang tuanya siap2 pergi,jadi deh mama sm teguh cuma berdua dirmah,lalu teguh godain mama lagi di ruang tamu,dia cium bibir mama..duuh mama jadi terangsang pa Suami : iyaa ma,papa juga jadi terangsang bayangin mama lagi gitu sama dia,terusin ma sambil mama bayangin dia Aku : iyaa pa,,abis itu dia serang dada mama,dibuka baju mama sampe dia kenyot puting mama,nafsu banget dia pa..aahhh,dia isepin puting mama gantian kanan sm kiri Suami : mama mendesah2 donh keenakan digituin sama dia? Aku : iyaa pa sangking geli dan enaknya,lalu dia buka celananya mama suruh kocokin lagi pa..kali ini mama diminta isepin kontolnya juga Suami : trus gimana ma,mama mau isepin kontolnya? Aku : iya abis gimana lagi pa,mama juga udah nafsu banget..akhirnya mama jilatin kontolnya pelan2 trus mama masukin ke mulut mama..aahh paaaa mama pengenn Suami : trruss maa ceritain..kontolnya teguh gede gak ma? Aku : iyaa pa gede banget..panjang juga,mulut mama sampe penuh sma kontolnya dia Suami : gede mana sm punya papa ma?mama sambil isep biji kontolnya gak? Aku : papa jangan marah ya.,jujur gedean punya teguh pa..lebih panjang,iyaa mama isepin semuanya pa,bijinya,mama jilatin dari ujung sampe bijinya..yesssss paaaaaa enak bangeettt Suami : oohhh maaa papa mau keluar...enak banget ma,mama sampe ml gak? Aku : enggak pa,mama gak sampe ml krn mama janji hanya mau kasih perawan mama utk suami Suami : mama masih penasaran dong sm kontolnya teguh? Aku : aahh gara2 papa mama jadi inget kontolnya lagi pa,iyaa mamaa penasaran pengen kontolnya yang gede dimasukin ke memek mama Suami: aah yesss ma..papa.mau keluar,papa jadi pengen gimana reaksi mama kalo dimasukin kontolnya dia,kalo papa kasih ijin mau ma? Aku : aaaaahhh papa seriusan ijinin mama ?ntar papa marah sama mama lagi?kalo mama dijinin mama mauu paaaaa...aahhh keluarin pa Suami : iyaa maa papa ijini tapi mama janji ini hanya utk fun aja ya,jangan pakai hati ma..,kita keluar bareng yuk maa ,mama bayangin saat ini lagi dientot kontolnya teguh Aku : iyaa paa hati mama udah milik papa..oohh teguh terus sayang genjot teruss kontol kamu.. Suami: aahhh reni..nikmati kontolku,aku keluarin dimana ran.. Aku : keluarin di dalem aja teguh,aku pengen rasain disemprot sperma kamu aaahhhh yesssssss Akhirnya aku dan suami pun orgasme malam itu,dan setelah itu aku dan suami lebih terbuka dalam hal seks,bahkan kami selalu melakukan fantasi yang sama saat berhubungan badan Hingga suatu hari ada DM di akun instagram aku,dan itu dari teguh mantan ku yang selalu jadi fantasi seksual aku dan suamiku,awalnya aku acuhkan saja dm nya tapi entah kenapa ada rasa penasaran dan keinginan utk membalas dm nya terlebih hampir setiap malam aku membayangkan kontolnya yang besar itu masuk ke dalam lubang memek ku,hingga akhirnya iseng2 kun balas saja dm nya dan akhirnya aku pun berbalas dm dengan teguh mantanku Teguh : kabare dek? Aku : allhmdullh sehat mas,mas sehat ? Teguh : iya syukurlah,mas saat ini ditempatkan dinas di palembang Aku : oouhh jauh ta mas, baguslah siapa tau ketemu jodohmu disana Teguh : mana bisa dek,lh dihati mas masih ada nama adek kok,mas belum bisa lupakan kenangan kita Aku : ihh mas apa sh,aku kan skrng udah punya suami ,udah jadi milik orang Teguh : iyaa maka itu dek mas masih menyesal tidak bisa memiliki kamu,krn bagi mas cuma adek yang bisa menaklukan hati mas Aku : huss jangan gombal ah mas..disana kan banyak wanita yang lebih cantik pasti ada yang bisa kamu nikahi Teguh : bagi mas wanita yang cantik iti cuma kamu dek..apalagi kalo inget saat itu.. Aku : mas jangan mikir macam2 makanya..udah ya adek mau ada perlu dulu nanti kita smbung lagi aja ya Semenjak saat itu aku mulai intens bertukar kabar dengan mantanku,namun hal ini aku katakan jujur pada suami ku,diluar dugaaan suamiku bahkan mengijinkan aku utk komunikasi dengan teguh bahkan aku pernah di setubuhi suami sambil aku chat dengan teguh... Ya malam itu aku pun akhirnya melayani teguh untuk melakukan chat seks dengannya atas ijin suamiku,awalnya teguh mengirim foto kontolnya kepadaku,terus terang ukuran kontolnya jauh lebih besar dan panjang dibanding milik suamiku,dan itu benar2 membuat ku terangsang.. Aku : itu beneran punya kamu? Teguh : iyaa itu punyaku,knp besar ya?besar mana sm punya suami kamu? Aku: besar punya kamu guh,duh aku jadi pengen nih Dan aku pun tak sadar memandangi foto kontolnya sambil meremas2 payudaraku sendiri sehingga membuat aku semakin terangsang Teguh pun meminta aku mengirimkan foto payudaraku,maka aku pun mengirimkan foto payudaraku padanya Teguh : uuhh seksi banget payudara kamu,pengen banget aku hisap,emutin Aku : aahh iyaa guh mau di iisepin sm kamu,aahhhh Sampai akhirnya aku pun melepaskan semua pakaianku hingga telanjang bulat,malam itu aku benar2 melayani mantan pacarku dengan penuh gairah meski hanya lewat chat Kami saling bertukar foto telanjang dan alat kelamin masing2,saling bertukar chat2 dan desahan erotis Terus terang inj menjadi pengalaman baru untukku,ternyata aku bisa mendapatkan kepuasan dari pria selain suamiku,tanpa mengurangi rasa cintaku pada suami.. Malam itu beberapa kali kamu melakukan chat seks dan diakhiri kami sama2 melakukan masturbasi sambil membayangkann teguh meniduriku,merasakan memekku digenjot kontolnya Menghilangkan segala rasa penasaranku dan aku senang justru suamiku yang memberikan izin aku merasakan kepuasan dr mantanku ini tanpa harus menjadikan pernikahannku sebagai penghalangnya.. Dan ketika suamiku pulang dia membaca seluruh chat seks ku dengan teguh Suami : aahh mama sampai kirim foto telanjang mama ya? Aku : iyaa pa maaf ya abis mama gak tahan Suami : iyaa gpapa kok ma,papa justru bangga mama begitu seksi,bisa bikin pria lain terangsang kaya gitu Aku : aahh iyaa pa,tadi teguh hornny banget liat nenen sm memek mama Suami : mama menikmati gak ma ,chat seks sm teguh?dapat kepuasan dr mantan mama Aku : iyaa pa,mama menikmati chat sm mantan mama,bahkan mama sampe bayangin kontolnya masuk ke memek mama...aaahhhh yessss Suami : mama beneran pengen dimasukin kontolnya ma? Aku : emang papa bolehin pa?gak usah deh pa nanti papa marah sm mama Suami : gapapa kok ma kalo mama mau,mama jujur dong sm papa,mau ya? Aku : uuhh iyaa pa..mama jujur pengen ngerasain dimasukin kontolnya,penasaran pa,kontolnya gede banget paaa...ahhhh,tapi itu juga kalo papa ijinin kok Suami : papa ijinin kok ma,tapi ada syaratnya ya ma.. Aku : apa pa syaratnya? Suami : mama dokumentasiin ya waktu mama ngentot sm mantan mama,pake video hp mama aja,biar papa bisa liat reaksi mama waktu keenakan dimasukin kontol mantan mama Aku: tapi papa janji ya jangan marah sm mama,jangan ceraikan mama Suami : tenang aja ma,papa janji gak akan marah sm sekali asal itu tadi syarat ya mama bisa videoin waktu mama ml sm dia,papa justru marah kalo mama selingkunhnya diem2 dibelakang papa Aku : iyaa pa..mama nanti videoin kok waktu mama di ml in kontolnya mantan mama...mama janji pa..

Kakak Iparku pemuasku

$
0
0
Ketika aku menikah dua tahun yang lalu, rasanya dunia ini hanya milikku seorang. Betapa tidak, aku mendapatkan seorang pria yang menjadi impian semua gadis di seluruh kampungku. Aku menjadi istri seorang pejabat di kota yang kaya raya. Bayangkan saja, suamiku memiliki puluhan hektar tanah di kampungku, belum ruko-ruko yang dikontrakan. Tidak hanya di daerah kampungku tetapi ada juga di daerah-daerah lainnya. Sudah terbayang di benakku, setiap hari aku tinggal di rumah besar dan mewah (setidaknya untuk ukuran di kampungku), naik mobil bagus keluaran terbaru. Hari-hariku sebagai istrinya memang membahagiakan dan membanggakan. Teman-teman gadisku banyak yang iri dengan kehidupanku yang serba enak. Meski aku sendiri tidak yakin dengan kebahagian yang kurasakan saat itu. Hati kecilku sering dipenuhi oleh kekhawatiran yang sewaktu-waktu akan membuat hidupku jatuh merana. Aku sebenarnya bukanlah satu-satunya wanita pendamping suamiku. Ia sudah beristri dengan beberapa anak. Mereka tinggal jauh di kota besar dan sama sekali tak pernah tahu akan keberadaanku sebagai madunya. Ketika menikah pun aku sudah tahu akan statusnya ini. Aku, entah terpaksa atau memang mencintainya, memutuskan untuk menikah dengannya. Demikian pula dengan orang tuaku. Mereka malah sangat mengharapkan aku menjadi istrinya. Mungkin mereka mengharapkan kehidupan kami akan berubah, derajat kami meningkat dan dipandang oleh semua orang kampung bila aku sudah menjadi istrinya. Mungkin memang sudah nasibku untuk menjadi istri kedua, lagi pula hidupku cukup bahagia dengan statusku ini. Semua itu kurasakan setahun yang lalu. Begitu menginjak tahun kedua, barulah aku merasakan perubahan. Suamiku yang dulunya lebih sering berada di sisiku, kini mulai jarang muncul di rumah. Pertama seminggu sekali ia mengunjungiku, kemudian sebulan dan terakhir aku sudah tak menghitung lagi entah berapa bulan sekali dia datang kepadaku untuk melepas rindu. Aku tak berani menghubunginya. Aku takut semua itu malah akan membuat hidupku lebih merana. Aku tak bisa membayangkan kalau istri pertamanya tahu keberadaanku. Tentunya akan marah besar dan mengadukanku ke pihak berwajib. Biarlah aku tanggung semua derita ini. Aku tak ingin orang tuaku terbawa sengsara oleh masalah kami. Mereka sudah hidup bahagia, memiliki rumah yang lebih besar, sawah dan ternak-ternak piaraan pemberian suamiku. Hari hari yang kulalui semakin tidak menggairahkan. Aku berusaha untuk menyibukan diri dengan berbagai kerjaan agar tak merasa bosan ditinggal suami dalam waktu lama. Tetapi semua itu tidak membuat perasaanku tenang. Justru menjadi gelisah, terutama di malam hari. Aku selalu termenung sendiri di ranjang sampai larut malam menunggu kantuk yang tak kunjung datang. Kurasakan sprei tempat tidurku begitu dingin, tidak seperti di hari-hari awal pernikahan kami dulu. Sprei tempat tidurku tak pernah rapi, selalu acak-acakan dan hangat bekas pergulatan tubuh kami yang selalu berkeringat. Di saat-saat seperti inilah aku selalu merasakan kesedihan yang mendalam, gelisah mendambakan kehangatan seperti dulu. Rindu akan cumbuan hangat suamiku yang sepertinya tak pernah padam meski usianya sudah mulai menua. Kalau sudah terbayang semua itu, aku menjadi semakin gelisah. Gelisah oleh perasaanku yang menggebu-gebu. Bahkan akhir-akhir ini semakin membuat kepalaku pusing. Membuatku uring-uringan. Marah oleh sesuatu yang aku sendiri tak mengerti. Kegelisahan ini sering terbawa dalam impianku. Di luar sadarku, aku sering membayangkan cumbuan hangat suamiku. Bagaimana panasnya kecupan bibir suamiku di sekujur tubuhku. Aku menggelinjang setiap kali terkena sentuhan bibirnya, bergetar merasakan sentuhan lembut jemari tangannya di bagian tertentu tubuhku. Aku tak mampu menahan diri. Akhirnya aku mencumbui diriku sendiri. Tangannku menggerayang ke seluruh tubuhku sambil membayangkan semua itu milik suamiku. Pinggulku berputar liar mengimbangi gerakan jemari di sekitar pangkal pahaku. Pantatku terangkat tinggi-tinggi menyambut desakan benda imajinasiku ke dalam diriku. Aku melenguh dan merintih kenikmatan hingga akhirnya terkulai lemas di ranjang kembali ke alam sadar bahwa semua itu merupakan kenikmatan semu. Air mataku jatuh bercucuran, meratapi nasibku yang tidak beruntung. Pelarianku itu menjadi kebiasaan setiap menjelang tidur. Menjadi semacam keharusan. Aku ketagihan. Sulit menghilangkan kebiasaan yang sudah menjadi kebutuhan bathinku. Aku tak tahu sampai kapan semua ini akan berakhir. Aku sudah bosan. Kecewa, marah, sedih dan entah apalagi yang ada dalam perasaanku saat ini. Kepada siapa aku harus melampiaskan semua ini? Suamiku? Entah kapan ia datang lagi. Kepada orang tua? Apa yang bisa mereka perbuat? Oohh.. aku hanya bisa menangisi penderitaan ini. Aku memang gadis kampung yang tak tahu keadaan. Aku tak pernah sadar bahwa keadaanku sehari-hari menarik perhatian seseorang. Aku baru tahu kemudian bahwa ternyata Kang Hendi, suami kakakku, mengikuti perkembanganku sehari-hari. Mereka memang tinggal di rumahku. Aku sengaja mengajak mereka tinggal bersama, karena rumahku cukup besar untuk menampung mereka bersama anak tunggalnya yang masih balita. Sekalian menemaniku yang hidup seorang diri. “Kasihan Neng Anna, temenin aja. Biar rumah kalian yang di sana dikontrakan saja” demikian saran orang tuaku waktu itu. Aku pun tak keberatan. Akhirnya mereka tinggal bersamaku. Semuanya berjalan normal saja. Tak ada permasalahan di antara kami semua, sampai suatu malam ketika aku sedang melakukan hal ‘rutin’ terperanjat setengah mati saat kusadari ternyata aku tidak sedang bermimpi bercumbu dengan suamiku. Sebelum sadar, aku merasakan kenikmatan yang luar biasa sekali. Terasa lain dengan khayalanku selama ini. Apalagi ketika puting payudaraku dijilat dan dihisap-hisap dengan penuh gairah. Aku sampai mengerang saking nikmatnya. Rangsangan itu semakin bertambah hebat menguasai diriku. Kecupan itu semakin menggila, bergerak perlahan menelusuri perutku terus ke bawah menuju lembah yang ditumbuhi semak-semak lebat di sekitar selangkanganku. Aku hampir berteriak saking menikmatinya. Ini merupakan sesuatu yang baru, yang tak pernah dilakukan oleh suamiku. Bahkan dalam mimpipun, aku tak pernah membayangkan sampai sejauh itu. Di situlah aku baru tersadar. Terbangun dari mimipiku yang indah. Kubuka mataku dan melirik ke bawah tubuhku untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Mataku yang masih belum terbiasa dengan keadaan gelap ruangan kamar, melihat sesuatu bergerak-gerak di bawah sana, di antara kedua pahaku yang terbuka lebar. “Aduh kenapa sih ini..” gumamku setengah sadar sambil menjulurkan tanganku ke bawah sana. Tanganku memegang sesuatu seperti rambut. Kuraba-raba dan baru kutahu bahwa itu adalah kepala seseorang. Aku kaget. Dengan refleks aku bangun dan merapat ke ujung ranjang sambil mencoba melihat apa terjadi. Setelah mataku terbiasa dengan kegelapan, kulihat di sana ternyata seseorang tengah merayap ke atas ranjang. Aku semakin kaget begitu kutahu orang itu adalah Kang Hendi, kakak iparku! Saking kagetnya, aku berteriak sekuat tenaga. Tetapi aku tak mendengar suara teriakan itu. Kerongkonganku serasa tersekat. Hanya mulutku saja yang terbuka, menganga lebar-lebar. Kedua mataku melotot seakan tak percaya apa yang kulihat di hadapanku adalah Kang Hendi yang bertelanjang dengan hanya memakai cawat. Kang Hendi menghampiri sambil mengisyaratkan agar jangan berteriak. Tubuhku semakin mepet ke ujung dinding. Takut, marah dan lain sebagainya bercampur aduk dalam dihatiku melihat kehadirannya di kamarku dalam keadaan setengah telanjang seperti itu. “Kang! Lagi apa..?” hanya itu yang keluar dari mulutku sementara tanganku sibuk membenahi pakaianku yang sudah tak karuan. Aku baru sadar ternyata seluruh kancing baju tidurku semuanya terlepas dan bagian bawahnya sudah terangkat sampai ke pinggang. Untungnya saja celana dalamku masih terpakai rapi, hanya dadaku saja yang telanjang. Aku buru-buru menutupi ketelanjangan dadaku karena kulihat mata Kang Hendi yang liar nampaknya tak pernah berkedip menatap ke arah sana. Saking takutnya aku tak bisa ngomong apa-apa dan hanya melongo melihat Kang Hendi semakin mendekat. Ia lalu duduk di bibir ranjang sambil meraih tanganku dan membisikan kata-kata rayuan bahwa aku ini cantik namun kurang beruntung dalam perkawinannya. Dadaku serasa mau meledak mendengar ucapannya. Apa hak dia untuk mengatakan semua itu? Aku tak butuh dengan belas kasihannya. Kalau saja aku tidak ingat akan istrinya, yang merupakan kakakku sendiri. Sudah kutampar mulut lancangnya itu. Apalagi ia sudah berani-berani masuk ke dalam kamarku malam-malam begini. Teringat itu aku langsung bertanya, “Kemana Teh Mirna?”. “Ssst, tenang ia lagi di rumah yang di sana” kata Kang Hendi dengan tenang seolah tidak bersalah. Kurang ajar, runtukku dalam hati. Pantesan berani masuk ke kamar. Tapi kok Teh Mirna nggak ngomong-ngomong sebelumnya. “Kok dia nggak bilang-bilang mau pulang” Tanyaku heran. “Tadinya mau ngomong. Tapi Kang Hendi bilang nggak usah kasihan Neng Anna sudah tidur, biar nanti Akang saja yang bilangin” jelasnya. Dasar laki-laki kurang ajar. Istrinya dibohongi biar dia bebas masuk kamarku. Aku semakin marah. Pertama ia sudah kurang ajar masuk kamarku, kedua ia berani mengkhianati istrinya yang juga kakak kandungku sendiri! “Akang sadar saya ini adikmu juga. Akang mau ngapain kemari.. Cuma.. ngh.. pake gituan aja” kataku seraya melirik Kang Hendi sekilas. Aku tak berani lama-lama karena takut melihat tatapannya. “Neng..” panggilnya dengan suara parau. “Akang kasihan lihat Neng Anna. Akhir-akhir ini kelihatannya semakin menderita saja” ucapnya kemudian. “Akang tahu dari mana saya menderita” sergahku dengan mata mendelik. “Eh.. jangan marah ya. Itu.. nggh.. Akang.. anu..” katanya dengan ragu-ragu. “Ada apa kang?” tanyaku semakin penasaran sambil menatap wajahnya lekat-lekat. “Anu.. eh, Akang lihat kamu selalu kesepian. Lama ditinggal suami, jadi Akang ingin Bantu kamu” katanya tanpa malu-malu. “Maksud Akang?” “Ini.. Akang, maaf neng.., pernah lihat Neng Anna kalau lagi tidur suka..” ungkapnya setengah-setengah. “Jadi Akang suka ngintip saya?” tanyaku semakin sewot. Kulihat ia mengangguk lemah untuk kemudian menatapku dengan penuh gairah. “Akang ingin menolong kamu” bisiknya hampir tak terdengar. Kepalaku serasa dihantam petir mendengar pengakuan dan keberaniannya mengungkapkan isi hatinya. Sungguh kurang ajar lelaki ini. Berbicara seperti itu tanpa merasa bersalah. Dadaku serasa sesak oleh amarah yang tak tersalurkan. Aku terdiam seribu bahasa, badanku serasa lemas tak bertenaga menghadapi kenyataan ini. Aku malu sekali pelampiasanku selama ini diketahui orang lain. Aku tak tahu sampai sejauh mana Kang Hendi melihat rahasia di tubuhku. Aku tak ingin membayangkannya. Kang Hendi tidak menyerah begitu saja melihat kemarahanku. Kebingunganku telah membuat diriku kurang waspada. Aku tak tahu sejak kapan Kang Hendi merapatkan tubuhnya kepadaku. Aku terjebak di ujung ranjang. Tak ada jalan bagiku untuk melarikan diri. Semuanya tertutup oleh tubuhnya yang jauh lebih besar dariku. Aku menyembunyikan kepalaku ketika ia merangkul tubuhku. Tercium aroma khas lelaki tersebar dari tubuh Kang Hendi. Aku rasakan otot-otot tubuhnya yang keras menempel di tubuhku. Kedua tangannya yang kekar melingkar sehingga tubuhku yang jauh lebih mungil tertutup sudah olehnya. Aku berontak sambil mendorong dadanya. Kang Hendi malah mempererat pelukannya. Aku terengah-engah dibuatnya. Tenagaku sama sekali tak berarti dibanding kekuatannya. Nampaknya usaha sia-sia belaka melawan tenaga lelaki yang sudah kesurupan ini. “Kang inget.. saya kan adik Akang juga. Lepasin saya kang. Saya janji nggak akan bilang sama teteh atau siapa aja..” pintaku memelas saking putus asanya. Hibaanku sama sekali tak dihiraukan. Kang Hendi memang sudah kerasukan. Wajahku diciumi dengan penuh nafsu bahkan tangannya sudah mulai menarik-narik pakaian tidurku. Aku berusaha menghindar dari ciuman itu sambil menahan pakaianku agr tak terbuka. Kami berkutat saling bertahan. Kudorong tubuh Kang Hendi sekuat tenaga sambil terus-terusan mengingatkan dia agar menghentikan perbuatannya. Lelaki yang sudah kerasukan ini mana bisa dicegah, justru sebaliknya ia semakin garang. Pakaian tidurku yang terbuat dari kain tipis tak mampu menahan kekuatan tenaganya. Hanya dengan sekali sentakan, terdengar suara pakaian dirobek. Aku terpekik kaget. Pakaianku robek hingga ke pinggang dan memperlihatkan dadaku yang sudah tak tertutup apa-apa lagi. Kulihat mata Kang Hendi melotot menyaksikan buah dadaku yang montok dan kenyal, menggelantung indah dan menggairahkan. Kedua tanganku dengan cepat menutupi ketelanjanganku dari tatapan liar mata lelaki itu. Upayaku itu membuat Kang Hendi semakin beringas. Ia marah dan menarik kedua kakiku hingga aku terlentang di ranjang. Tubuhnya yang besar dan kekar itu langsung menindihku. Nafasku sampai tersengal menahan beban di atas tubuhku. “Kang jangan!” cegahku ketika ia membuka tangannku dari atas dadaku. Kedua tanganku dicekal dan dihimpit masing-masing di sisi kepalaku. Dadaku jadi terbuka lebar mempertontonkan keindahan buah dadaku yang menjulang tegar ke atas. Kepalaku meronta-ronta begitu kurasakan wajahnya mendekat ke atas dadaku. Kupejamkan mataku. Aku tak ingin menyaksikan bagian tubuhku yang tak pernah tersentuh orang lain kecuali suamiku itu, dirambah dengan kasar oleh Kang Hendi. Aku tak rela ia menjamahnya. Kucoba meronta di bawah himpitan tubuhnya. Sia-sia saja. Air mataku langsung menetes di pipi. Aku tak sanggup menahan tangisku atas perbuatan tak senonoh ini. Kulihat wajah Kang Hendi menyeringai senang melihatku tak meronta lagi. Ia terus merayuku sambil berkata bahwa dirinya justru menolong diriku. Ia, katanya, akan berusaha memberikan apa yang selama ini kudambakan. “Kamu tenang aja dan nikmati. Akang janji akan pelan-pelan. Nggak kasar asal kamu jangan berontak..” katanya kemudian. Aku tak ingin mendengarkan umbaran bualan dan rayuannya. Aku tak mau Kang Hendi mengucapkan kata-kata seperti itu, karena aku tak rela diperlakukan seperti ini. Aku benar-benar tak berdaya di bawah kekuasaannya. Aku hanya bisa terkulai pasrah dan terpaksa membiarkan Kang Hendi menciumi wajahku sesuka hati. Bibirnya dengan leluasa mengulum bibirku, menjilati seluruh wajahku. Aku hanya diam tak bergerak dengan mata terpejam. Hatiku menjerit merasakan cumbuannya yang semakin liar, menggerayang ke leher dan teus turun ke atas dadaku. Aku menahan nafas manakala bibirnya mulai menciumi kulit di seputar buah dadaku. Lidahnya menari-nari dengan bebas menelusuri kemulusan kulit buah dadaku. Kadang-kadang lidahnya menjentik sekali-sekali ke atas putingku. “Nggak rela.. nggak rela..!” jeritku dalam hati. Kudengar nafasnya semakin menderu kencang. Terdengar suara kecipakan mulutnya yang dengan rakus melumat seluruh payudaraku yang montok. Seolah ingin merasakan setiap inci kekenyalannya. Aku seakan terpana oleh cumbuannya. Hatiku bertanya-tanya. Apa yang sedang terjadi pada diriku. Kemana tenagaku? Kenapa aku tidak berontak? Kenapa membiarkan Kang Hendi berbuat semaunya padaku? Aku mendengus frustrasi oleh perasaanku sendiri. Aku benci pada diriku sendiri yang begitu mudah terpedaya oleh kelihaiannya bercumbu. Terjadi konflik bathin dalam diriku. Di satu sisi, aku tak ingin diriku menjadi sasaran empuk nafsu lelaki ini. Aku adalah seorang wanita bersuami. Terpandang. Memiliki kehormatan. Aku bukanlah wanita murahan yang dapat sesuka hati mencari kepuasan. Tetapi di sisi lain, aku merasakan suatu desakan dalam diriku sendiri. Suatu keinginan yang begitu kuat, meletup-letup tak terkendali. Kian lama kian kuat desakannya. Tubuhku sampai berguncang hebat merasakan perang bathin ini. Aku tak tahu mana yang lebih kuat. Bukankah perasaan ini yang kuimpikan setiap malam? Tanpa sadar dari bibirku meluncur desisan dan rintihan lembut. Meski sangat perlahan, Kang Hendi dapat mendengarnya dan merasakan perubahan yang terjadi dari tubuhku. Ia tersenyum penuh kemenangan. Ia nampak begitu yakin bahwa aku akan menyerah kepadanya. Bahkan kedua cekalan tangannya pada tanganku pun dilepaskan dan berpindah ke atas buah dadaku untuk meremasnya. Ia sangat yakin aku tak akan berontak meski tanganku sudah terbebas dari cekalannya. Memang tak dapat dipungkiri keyakinan Kang Hendi ini. Aku sendiri tidak memanfaatkan terbebasnya tanganku untuk mendorong tubuhnya dari atasku. Aku malah menaruhnya di atas kepala Kang Hendi yang bergerak bebas di atas dadaku. Tanganku malah meremas rambutnya, menekan kepalanya ke atas dadaku. “Kang udah.. jangaann..!” rintihku masih memintanya berhenti. Oh sungguh munafik sekali diriku! Mulutku terus-terusan mencegah namun kenyataannya aku malah mendorongnya untuk berbuat lebih jauh lagi. Akal sehatku sudah hilang entah kemana. Aku sudah tak ingat akan suamiku, kakakku, atau diriku sendiri. Yang kuingat hanyalah rangsangan dahsyat akibat jilatan dan kuluman bibir Kang Hendi di seputar putingku. Tangannku menggerayang di atas punggungnya. Meraba-raba kekerasan otot-otot pejalnya. Aku semakin terbang melayang, membayangkan keperkasaannya. Inikah jawaban atas semua mimpi-mimpiku selama ini? Haruskah semua ini kulakukan? Meski dengan kakak iparku sendiri? Apakah aku harus mengorbankan semuanya? Pengkhianatan pada suamiku? Kakakku? Hanya untuk memuaskan keinginanku seorang? Aakkhh.. tidak.. tidak! jeritku mengingat semua ini. Namun apa mau dikata, cumbuan Kang Hendi yang begitu lihai sepertinya tahu persis keinginanku. Kebutuhanku yang sudah cukup lama terkekang. Letupan gairah wanita kesepian yang tak pernah terlampiaskan. Peperangan dalam bathinku usai sudah dan aku lebih mengikuti naluri gairah birahiku. “Akaangg..!” jeritku lirih tak sadar memanggil namanya saat puting susuku disedot kuat-kuat. Aku menggelinjang kegelian. Sungguh nikmat sekali hisapan itu. Luar biasa. Kurasakan selangkanganku mulai basah, meradang. Tubuhku menggeliat-geliat bagai ular kepanasan mengimbangi permainan lidah dan mulut Kang Hendi di buah dadaku yang terasa semakin menggelembung keras. “Oohh Neng.. bagus sekali teteknya. Akang suka sekali.. mmpphh.. wuiihh.. montok banget” komentar Kang Hendi. Sebenarnya hatiku tak menerima ucapan-ucapan kotor yang keluar dari mulut Kang Hendi. Sepertinya aku ini wanita murahan, yang biasa mengobral tubuhnya hanya demi kepuasan lelaki hidung belang. Tetapi perasaan itu akhirnya tertutup oleh kemahirannya dalam mencumbu diriku. Tubuhku sepertinya menyambut hangat setiap kecupan hangat bibirnya. Badanku melengkung dan dadaku dibusungkan untuk mengejar kecupan bibirnya. Nampaknya justru akulah yang menjadi agresif. Liar seperti kuda binal yang baru lepas kandang. “Mmpphh.. Neng Anna.. kalau saja Akang dari dulu tahu. Tentunya Neng nggak perlu lagi gelisah tiap malam sendirian. Akang pasti mau nemenin semalamam..” celoteh Kang Hendi seakan tak tahu betapa malunya diriku mendengar ucapan itu. Aku sudah tak perduli lagi dengan celotehan tak senonohnya. Aku sudah memutuskan untuk menikmati apa yang sedang kunikmati saat ini. Kudorong kepala kang Hendi ke bawah menyusur perutku. Aku ingin merasakan seperti saat kubermimpi tadi. Rupanya Kang Hendi mengerti keinginanku. Dengan nafsu menggebu-gebu, ia mulai bergerak. Kedua tangannya menelusup ke bawah tubuhku, mencekal pinggangku. Mengangkat pinggulku sedikit kemudian tangannya ditarik ke bawah meraih tepian celana dalamku dan memelorotkannya hingga terlepas dari kedua kakiku. Aku mengikuti apa yang ia lakukan. Aku kini sudah terbebas. Pakaian tidurku entah sudah tercampak dimana. Tubuhku sudah telanjang bulat, tanpa sehelai benangpun yang menghalangi. Kulirik Kang Hendi terbelalak memandangi ketelanjanganku. Ia seolah tak percaya dengan apa yang ada dihadapan matanya kini. Gairahku seakan mau meletup melihat tatapan penuh pesona mata Kang Hendi. Membuatku demikian tersanjung. Aku bangga dikarunia bentuk tubuh yang begitu indah. Kedua dadaku membusung penuh, keras dan kenyal. Perutku ramping dan rata. Pinggulku memiliki lekukan yang indah dan pantatku bulat penuh, menungging indah. Kedua kakiku panjang dan ramping. Mulai dari pahaku yang gempal dan bentuk betisku yang menggairahkan. Mungkin kang Hendi tak pernah mengira akan keindahan tubuhku ini karena memang sehari-hari aku selalu menggunakan pakaian yang tidak pernah menonjolkan lekukan tubuhku. Aku bisa membayangkan bagaimana terkagum-kagumnya Kang Hendi melihatku dalam keadaan telanjang bulat. “Neng.. kamu cantik sekali. Sempurna.. oohh indah sekali. Mmhh.. teteknya montok dan aakkhh.. lebat sekali..” puji Kang Hendi tak henti-hentinya menatap selangkanganku yang dipenuhi bulu hitam lebat, kontras dengan warna kulitku yang putih bersih. Mataku melirik ke bawah melihat tonjolan keras di balik cawatnya. Uugghh.. kurasakan dadaku berdegub, selangkanganku berdenyut dan semakin membasah oleh gairah membayangkan batang keras dibalik cawatnya. Gede sekali dan panjang! Lenguhku dalam hati sambil menahan rangsangan hebat. “Kaanngg.. ngghh.. jangan ngeliatin aja. Khan malu..” rengekku manja dengan gaya mulai bergenit-genit. Seakan baru tersadar dari keterpesonaannya, Kang Hendi lalu mulai beraksi. “Abisnya cantik sekali kamu sih, Neng” katanya kemudian seraya melepaskan cawatnya hingga ia pun kini sama-sama telanjang. Kulihat batang kontolnya yang keras itu meloncat keluar seperti ada pernya begitu lepas dari kungkungan cawatnya. Mengacung tegang dengan gagahnya. Aku terbelalak melihatnya. Benar saja besar dan panjang. Kulihat otot-ototnya melingkar di sekujur batang itu. Aku sudah tak sabar ingin merasakan kekerasannya dalam genggamanku. Terus terang baru kali ini aku melihat kontol selain milik suamiku. Dan apa yang dimiliki kang Hendi membuat punya suamiku seperti milik anak kecil saja. Lagi-lagi aku membanding-bandingkan. Buru-buru pikiran itu kubuang. Aku lebih suka menyambut kedatangan Kang Hendi menindih tubuhku lagi. Kini aku langsung menyambut hangat ciumannya sambil merangkulnya dengan erat. Ciuman Kang Hendi benar-benar menghanyutkan. Aku dibuatnya bergairah. Apalagi kurasakan gesekan kontol yang keras di atas perutku semakin membuat gairahku meledak-ledak. Kang Hendi lalu kembali menciumi buah dadaku. Kali ini kusodorkan dengan sepenuh hati. Kurasakan hisapan dan remasannya dengan penuh kenikmatan. Tanganku mulai berani lebih nakal. Menggerayang ke sekujur tubuhnya, bergerak perlahan namun pasti ke arah batangnya. Hatiku berdesir kencang merasakan batang nan keras itu dalam genggamanku. Kutelusuri mulai dari ujung sampai pangkalnya. Jemariku menari-nari lincah menelusuri urat-urat yang melingkar di sekujur batangnya. Kukocok perlahan dari atas ke bawah dan sebaliknya. Terdengar Kang Hendi melenguh perlahan. Kuingin ia merasakan kenikmatan yang kuberikan. Ujung jariku menggelitik moncongnya yang sudah licin oleh cairannya. Lagi-lagi Kang Hendi melenguh. Kali ini lebih keras. Tiba-tiba saja ia membalikkan tubuhnya. Kepalanya persis berada di atas selangkanganku sementara miliknya persis di atas wajahku. Kulihat batangnya bergelantungan, ujungnya menggesek-gesek mulutku. Entah dari mana keberanianku muncul, mulutku langsung menangkap kontolnya. Kukulum pelan-pelan. Sesungguhnya aku tak pernah melakukan hal ini kepada suamiku sebelumnya. Aku tak mengerti kenapa aku bisa berubah menjadi binal, tak ada bedanya dengan perempuan-perempuan nakal di jalanan. Namun aku tak peduli. Aku ingin merasakan kebebasan yang sebenar-benarnya. Kuingin semua naluriku melampiaskan fantasi-fantasi liar yang ada dalam diriku. Kuingin menikmati semuanya. Kang Hendi tak mau kalah. Lidahnya menjulur menelusuri garis memanjang bibir kemaluanku. Aku terkejut seperti terkena listrik. Tubuhku bergetar. Kurasakan darahku berdesir kemana-mana. Lidah Kang Hendi bermain lincah. Menjilat, menusuk-nusuk, menerobos rongga rahimku. Aku seperti melayang-layang di atas awan. Ini merupakan pengalaman yang luar biasa selama hidupku. Aku tak pernah merasakan dijilati seperti itu sebelumnya. Nikmatnya sungguh tak terkira. Pinggulku tak bisa diam, mengikuti kemana jilatan lidah Kang Hendi berada. Tubuhku seperti dialiri listrik berkekuatan tinggi. Gemetar menahan desakan kuat dalam tubuhku. Rasanya aku tak tahan menerima kenikmatan ini. Perutku mengejang. Kakiku merapat, menjepit kepala Kang Hendi. Seluruh otot-ototku menegang. Jantungku serasa berhenti. Aku berkutat sekuat tenaga sampai akhirnya ku tak mampu lagi dan langsung melepaskannya diiringi jeritan lirih dan panjang. Tubuhku menghentak berkali-kali mengikuti semburan cairan hangat dari dalam liang memekku. Aku terhempas di atas ranjang dengan tubuh lunglai tak bertenaga. Puncak kenikmatan yang kucapai kali ini sungguh luar biasa dan dahysat. Aku merasa telah terbebas dari sesuatu yang sangat menyesakan dada selama ini. “Oohh.. Kaanngg.. ngghh.. enak sekali..” rintihku tak kuasa menahan diri. Aku sendiri tak sadar dengan apa yang kuucapkan. Sungguh memalukan sekali pengakuan atas kenikmatan yang kurasakan saat itu. Aku tak ingin Kang Hendi menilai rendah diriku. Ku tak ingin ia tahu aku sangat menikmati cumbuannya. Kulihat Kang Hendi tersenyum di bawah sana. Ia merasa sudah mendapatkan kemenangan atas diriku. Ia bangga dengan kehebatannya bercinta hingga mampu membuatku orgasme lebih dulu. Aku tak bisa berbuat banyak, karena harus kuakui bahwa diriku sangat membutuhkannya saat ini. Membutuhkan apa yang sedang kuggengam dalam tanganku. Benda yang tentunya akn memberikan kenikmatan yang lebih dari yang kudapatkan barusan. Tanpa sadar jemariku meremas-remas kembali batang kontolnya. Kukocok perlahan dan kumasukan ke dalam mulutku. Kukulum dan kujilat-jilat. Kurasakan Kang Hendi meregang, merintih kenikmatan. Aku tersenyum melihatnya seperti itu. Aku ingin ia merasakan kenikmatan pula. Kenikmatan yang akan membuatnya memohon-mohon padaku. Kulumanku semakin panas. Lidahku melata-lata liar di sekujur batangnya. Aku bertekad untuk mengeluarkan air maninya secepat mungkin. Terdengar suara selomotan mulutku. Kang Hendi merintih-rintih keenakan. Rasain, runtukku dalam hati dan mulai tak sabar ingin melihat air maninya menyembur keluar. Di atas tubuhku, Kang Hendi menggerakan pinggulnya seolah sedang bersenggama, hanya saja saat itu kontolnya menancap dalam mulutku. Kuhisap, kusedot kuat-kuat. Ia masih bertahan. Aku kembali berusaha tetapi nampaknya ia belum memperlihatkan tanda-tanda. Aku sudah mulai kecapaian. Mulutku terasa kaku. Sementara gairahku mulai bangkit kembali. Liang memekku sudah mulai mengembang dan basah kembali, sedangkan kontol Kang Hendi masih tegang dan gagah perkasa. Bahkan terasa lebih keras. “Udah Neng. Ganti posisi aja..” kata Kang Hendi kemudian seraya membalikkan tubuhnya dalam posisi umumnya bersetubuh. Kang Hendi memang piawai dalam bercinta. Ia tidak langsung menancapkan kontolnya ke dalam memekku, tetapi digesek-gesekan dulu di sekitar bibir kemaluanku. Ia sepertinya sengaja melakukan itu. Kadang-kadang ditekan seperti akan dimasukan, tetapi kemudian digeserkan kembali ke ujung atas bibir kemaluanku menyentuh kelentitku. Kepalanya digosok-gosokan. Aku menjerit lirih saking keenakan. Ngilu, enak dan entah apa lagi rasanya. “Kaangg.. aduuhh.. udah kang! Sshh.. mmppffhh.. ayoo kang.. masukin aja.. nggak tahan!” pintaku menjerit-jerit tanpa malu-malu. Aku sudah tak memikirkan lagi kehormatan diriku. Rasa gengsi atau apapun. Yang kuinginkan sekarang adalah ia segera mengisi kekosongan liang memekku dengan kontolnya yang besar dan panjang. Aku nyaris mencapai orgasme lagi hanya dengan membayangkan betapa nikmatnya kontol sebesar itu mengisi penuh liang memekku yang rapat. “Udah nggak tahan ya, Neng” candanya sehingga membuatku blingsatan menahan nafsu. Kurang ajar sekali Kang Hendi ini. Ia tahu aku sudah dalam kendalinya jadi bisa mempermainkan perasaanku semau-maunya. Aku gemas sekali melihatnya menyeringai seperti itu. Di luar dugaannya, aku langsung menekan pantatnya dengan kedua tanganku sekuat tenaga. Kang Hendi sama sekali tak menyangka hal ini. Ia tak sempat menahannya. Maka tak ayal lagi batang kontolnya melesak ke dalam liang memekku. Aku segera membuka kedua kakiku lebar-lebar, memberi jalan seleluasa mungkin bagi kontolnya. Aku berteriak kegirangan dalam hati, akhirnya kontol Kang Hendi berhasil masuk seluruhnya. Meski cukup menyesakkan dan membuat liang memekku terkuak lebar-lebar, tetapi aku puas dan lega karena keinginanku tercapai sudah. Kulihat wajah Kang Hendi terbelalak tak menyangka akan perbuatanku. Ia melirik ke bawah melihat seluruh kontolnya terbenam dalam liangku. Aku tersenyum menyaksikannya. Ia balas tersenyum, “Kamu nakal ya..” katanya kemudian. “Awas, entar Akang bikin kamu mati keenakan. ” “Mau doongg..” jawabku dengan genit sambil memeluk tubuh kekarnya. Kang Hendi mulai menggerakan pinggulnya. Pantatnya kulihat naik turun dengan teratur. Kadang-kadang digeol-geolkan sehingga ujung kontolnya menyentuh seluruh relung-relung vaginaku. Aku turut mengimbanginya. Pinggulku berputar penuh irama. Bergerak patah-patah, kemudian berputar lagi. Goyangan ini timbul begitu saja dalam benakku. Mungkin terlalu sering nonton penyanyi dangdut bergoyang di panggung. Tetapi efeknya sungguh luar biasa. Kang hendi tak henti-hentinya memuji goyanganku. Ia bilang belum pernah merasakan goyangan sehebat ini. Aku tambah bergairah. Pinggulku terus bergoyang tanpa henti sambil mengedut-edutkan otot vaginaku sehingga Kang Hendi merasakan kontol seperti diemut-emut. “Akkhh Neengg.. eennaakkhh.., hebaathh.. uugghh..” erangnya berulang-ulang. Kang Hendi mempercepat irama tusukannya. Kurasakan batang kontol besar itu keluar masuk liang memekku dengan cepatnya. Aku imbangi dengan cepat pula. Kuingin Kang Hendi lebih cepat keluar. Aku ingin membuatnya KO! Kami saling berlomba, berusaha saling mengalahkan. Kuakui permainan Kang Hendi memang luar biasa. Mungkin kalau aku belum sempat orgasme tadi, tentunya aku sudah keluar duluan. Aku tersenyum melihat Kang Hendi nampak berusaha keras untuk bertahan, padahal sudah kurasakan tubuhnya mulai mengejang-ngejang. Aku berpikir ia akan segera tumpah. Pinggulku meliuk-liuk liar bak kuda binal. Demikian pula Kang Hendi, pantatnya mengaduk-aduk cepat sekali. Semakin bertambah cepat, sudah tidak beraturan seperti tadi. Aku terperangah karena tiba-tiba saja terasa aliran kencang berdesir dalam tubuhku. Akh.. nampaknya aku sendiri tidak tahan lagi. Memekku terasa merekah semakin lebar, kedua ujung puting susuku mengeras, mencuat berdiri tegak. Mulut Kang Hendi langsung menangkapnya, menyedot kedua susu ku kuat-kuat. Menjilatinya dengan penuh nafsu. Aku membusungkan dadaku sebisa mungkin dan oohh.. rasanya aku tak kuat lagi bertahan. “Kang Hendi! Cepet keluarin juga..!” teriakku sambil menekan pantatnya kuat-kuat agar mendesak selangkanganku. Beberapa detik kemudian aku segera menyemburkan air maniku disusul kemudian oleh semprotan cairan hangat dan kental menyirami seluruh liang memekku. Tubuh Kang Hendi bergetar keras. Ia peluk diriku erat-erat. Aku balas memeluknya. Kami lalu bergulingan di ranjang merasakan kenikmatan puncak permainan cinta ini dengan penuh kepuasan. Kami merasakannya bersama-sama. Kami sudah tidak memperdulikan tubuh kami yang sudah basah oleh peluh keringat, bantal berjatuhan ke lantai. Sprei berantakan tak karuan, terlepas dari ikatannya. Eranganku, jeritan nikmatku saling bersahutan dengan geramannya. Kedua kakiku melingkar di seputar pinggangnya. Aku masih merasakan kedutan-kedutan batang kontol Kang Hendi dalam memekku. Nikmat sekali permainan gairah cinta yang penuh dengan gelora nafsu birahi ini. Aku termenung merasakan sisa-sisa akhir kenikmatan ini. Pikiranku menerawang jauh. Apakah aku masih bisa merasakan kehangatan ini bersama Kang Hendi. Apakah hanya sampai disini saja mengingat perselingkuhan ini suatu saat akan terungkap juga. Bagaimana akibatnya? Bagaimana perasaan kakakku? Orang tuaku, suamiku dan yang lainnya? Akh! Aku tak mau memikirkannya saat ini. Aku tak ingin kenikmatan ini terganggu oleh hal-hal lain. Kuingin merasakan semuanya malam ini bersama Kang Hendi. Lelaki yang telah memberikan pengalaman baru dalam bercinta. Dialah orang yang telah membuat lembaran baru dalam garis kehidupan masa depanku. Semenjak peristiwa di malam itu, aku dan Kang Hendi selalu mencari kesempatan untuk melakukannya kembali. Ia memang seorang lelaki yang benar-benar jantan. Begitu perkasa. Aku harus akui ia memang sangat pandai memuaskan wanita kesepian seperti diriku. Ia selalu hadir dalam dekapanku dengan gaya permainan yang berlainan. Aku tidak penah bosan melakukannya, selalu ada yang baru. Salah satu diantaranya, yang juga merupakan gaya favoritku, ia berdiri sambil memangku tubuhku. Kedua kakiku melingkar di pinggangnya, tanganku bergelayut di lehernya agar tak terjatuh. Selangkanganku terbuka lebar dan batang kontolnya menusuk dari bawah. Aku bergelayutan seperti dalam ayunan mengimbangi tusukan kontolnya. Kang Hendi melakukan semua itu sambil berjalan mengelilingi kamar dan baru berhenti di depan cermin. Saat kumenoleh kebelakang aku bisa melihat bayangan pantatku bergoyang-goyang sementara kontolnya terlihat keluar masuk memekku. Sungguh asyik sekali permainan dalam gaya ini. Namun perselingkuhanku dengan Kang Hendi berlangsung tak begitu lama. Aku sudah sangat ketakutan semua ini suatu saat terungkap. Makanya aku memutuskan untuk pindah dari kampungku agar tidak bertemu lagi dengannya. Terus terang saja, setelah kejadian itu, justru akulah yang sering memintanya untuk datang ke kamarku malam-malam. Aku tak pernah bisa menahan diri. Apalagi kalau sudah melihatnya bercanda mesra dengan kakakku. Pernah suatu kali aku penasaran untuk mengintip mereka bercinta di kamarnya. Aku kebingungan sendiri sampai akhirnya lari ke kamar dan melakukannya sendiri hingga aku mencapai kenikmatan karena menunggu Kang Hendi jelas tak mungkin karena istrinya ada di rumah. Keadaan ini jelas tak mungkin berlangsung terus menerus, selain akan terungkap, akupun rasanya akan menderita harus bertahan seperti ini. Dengan berat hati akhirnya aku pindah ke kota. Kujual semua hartaku, termasuk rumah tinggal, sawah dan ternak-ternak milikku untuk modal nanti di kehidupanku yang baru. Kecuali mobil karena kuanggap akan sangat berguna sebagai alat transportasi untuk menunjang kegiatanku nanti.

KAKA IPARKU HORNI SETELAH KU KASIH OBAT PERANGSANG

$
0
0
Aku punya seorang kakak ipar, Yanti Herawati namanya. Usianya sudah 34 tahun, lebih tua 6 tahun dari istriku. Mba Yanti, begitu aku memanggilnya, sudah menikah dengan dua anak. Berbeda dengan istriku yang cenderung kurus, Mba Yanti berbody montok dengan dada dan pantat yang lebih besar dibanding istriku. Rumah Mba Yanti tidak terlalu jauh dengan rumahku sehingga aku dan istriku sering berkunjung dan juga sebaliknya. Tapi aku lebih suka berkunjung ke rumahnya, karena di rumahnya, Mba Yanti biasa memakai pakaian rumah yang santai bahkan cenderung terbuka. Pernah suatu pagi aku berkunjung, dia baru saja bangun tidur dan mengenakan daster tipis tembus pandang yang menampakkan buah dada besarnya tanpa bra. Pernah juga aku suatu waktu Mba Yanti dengan santainya keluar kamar mandi dengan lilitan handuk dan tiba2x handuk itu melorot sehingga aku terpana melihat tubuh montoknya yg bugil. Sayang waktu itu ada istriku sehingga aku berlagak buang muka. Cerita Sex Sedarah Cerita Panas Selingkuhi Kakak Ipar Setelah Aku Kasih Obat Perangsang Suatu pagi di hari Minggu, aku diminta istriku mengantarkan makanan yang dibuatnya untuk keponakannya, anak-anak Mba Yanti. Tanpa pikir panjang aku langsung melajukan mobilku ke rumah Mba Yanti, kali ini sendirian saja. Dan satu hal yang membuatku semangat adalah fakta bahwa suami Mba Yanti sedang tidak ada di rumah. Sampai di rumah Mba Yanti, semua masih tidur sehingga yang membukakan pintu adalah pembantunya. Aku masuk ke dalam rumah dan setelah yakin si pembantu naik ke kamarnya di atas, aku mulai bergerilya. Dengan perlahan aku membuka pintu kamar Mba Yanti, dan seperti sudah kuduga, Mba Yanti tidur dengan daster tipisnya yang bagian bawahnya sudah tersingkap hingga paha dan celana dalam warna hitamnya. Aku meneguk ludah dan langsung konak melihat paha montok yang putih mulus itu, apalagi lengkap dengan CD hitam yang kontras dengan kulit putihnya. Pagi itu aku sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk bisa menjajal tubuh montok kakak iparku. Tekadku sudah bulat untuk menikmati setiap lekukan tubuhnya. Setelah puas melihat pemandangan di kamar, aku kemudian menuju meja makan di mana kulihat dua gelas teh manis sudah terhidang, satu untukku dan satunya pasti untuk Mba Yanti. Dengan penuh semangat aku meneteskan cairan perangsang yang kubeli beberapa waktu lalu ke dalam teh Mba Yanti. Aku berharap wanita itu akan dipenuhi birahi sehingga tidak menolak untuk aku sentuh. Dewi keberuntungan memang sedang memihakku pagi itu. Tak berapa lama, Mba Yanti bangun dan seperti biasa, dengan santainya dia berjalan keluar kamar masih dengan daster minim itu yang membuatku semakin tergila-gila. “Eh, ada Farhan, udah lama?”, sapanya dengan suara serak yang terdengar seksi, seseksi tubuhnya. “Baru mbak, antar makanan buatan Rina”, jawabku sambil melihat dengan jelas buah dada besarnya yang no-bra itu. Mba Yanti memang sangat cuek, dia tidak memperdulikan mataku yang nakal memandangi buah dadanya yang menggelantung di balik daster tipisnya. Dengan gontai ia menuju meja makan dan menghirup teh yang sudah kuberikan cairan perangsang. Menurut teori, dalam waktu 5 sampai 10 menit ke depan, hormon progesteron Mba Yanti akan meningkat dan ia akan terbakar nafsu birahi. Setelah minum teh, Mba Yanti masuk ke kamar mandi untuk cuci muka, pipis dan pastinya cuci meki lah, he3x… Keluar dari kamar mandi, wajah Mba Yanti memang sudah lebih segar. Masih dengan daster tipis yang memberikan informasi maksimal itu, dia memanggil pembantunya dan menyuruh ke pasar. Wah, tambah perfect deh, pikirku. Setelah sedikit beraktivitas di ruang makan, ia kembali ke kamar. Pasti dia akan ganti baju pikirku. Dengan perlahan aku mengikuti di belakangnya. Dan benar juga seperti dugaanku, Mba Yanti tidak menutup dengan baik pintu kamarnya. Dia begitu cuek atau sengaja memberikanku kesempatan mengintipnya berganti baju. Penisku semakin mengeras melihat Mba Yanti menanggalkan dasternya dan … oh, rupanya obat perangsangku sudah mulai bekerja. Mba Yanti tampak gelisah lalu mengusap-usap selangkangannya dengan tangan. Aku seperti diberi berkah pagi itu, Mba Yanti benar2x seperti terangsang hebat. Dia dengan sedikit terburu-buru melepas CD hitamnya sehingga kini ia benar2x bugil di kamar. Kemudian kulihat ia mengusap-usap bagian meki dan sekitarnya dengan tangan. Wah… tak akan kubiarkan dia melakukan masturbasi. Dengan semangat 45 dan penuh percaya diri, aku membuka celanaku dan membiarkan penisku yang sudah konak dari tadi mengacung bebas. Walau dengan sedikit canggung, aku beranikan diri membuka pintu kamarnya. “Farhan… kamu…”, Mba Yanti menjerit melihat aku masuk ke kamarnya sementara dia sedang bugil dan lebih kaget lagi melihat aku tanpa celana dan mengacungkan penis ke arahnya. “Daripada pakai tangan, pakai ini aja Mbak…”, pintaku seraya memegang batang penisku.“Gila kamu, jangan kurang ajar”, sergahnya ketika aku mendekati tubuh bugilnya. Mba Yanti menampik tanganku yang ingin menjamahnya, tapi nafsu birahi yang membakar otaknya membuatnya tak cukup tenaga untuk menolak lebih lanjut sentuhanku. Ketika tanganku berhasil meraih buah dada dan meremasnya, dia hanya bilang “Gila kamu!”, tapi tak sedikitpun menjauhkan tanganku untuk meremas-remas buah dada dan memilin puting susunya. Related image Aku sudah merasa di atas angin. Mba Yanti hanya bersumpah serapah, namun tubuhnya seperti pasrah. Setiap sentuhan dan remasan tanganku di tubuhnya hanya direspon dengan kata “kurang ajar” dan “gila kamu”, namun aku merasa yakin dia menikmatinya. Dugaanku betul, Mba Yanti akhirnya dengan malu2x memegang batang penisku. “Besar banget punya kamu Farhan”, serunya. “Pingin masuk memek Mbak tuh…” jawabku.Mba Yanti tersenyum manja,”Gila kamu!”“Iya mbak, saya memang tergila-gila pada Mbak”, rayuku sambil terus memilin puting susunya yang sudah mengeras.
Mba Yanti semakin relaks dan pasrah. Kini dengan sangat mudah aku bisa meraih daerah selangkangannya yang berbulu tipis dan mulai meraba-raba vaginanya yang ternyata sudah becek. “Kaya’nya memeknya udah minta nih Mbak”, kataku. “Gila kamu!”, entah sudah berapa kali dia mengeluarkan kata itu pagi ini.“Nungging Mbak, saya masukin dari belakang”, pintaku untuk doggy style. Mba Yanti masih dengan sumpah serapah menuruti kemauanku. Kini pantat bahenolnya terpampang di hadapanku, pantat yang selama ini aku impikan itu akhirnya bisa kuraih dan kuremas-remas. Dengan perlahan, aku memasukkan batang penisku ke dalam liang vaginanya. Tidak sulit tentu saja, maklum sudah punya dua anak dan memang sudah becek pula. Nonton movie bokep lebih lengkap diklik bokep855 Maka adegan selanjutnya sudah bisa ditebak, Mba Yanti yang sudah terbakar birahi tentu saja orgasme lebih dulu akibat pompa penisku pada vaginanya. Namun sekali lagi, pagi itu memang milikku. Meskipun sudah orgasmu, kakak iparku yang montok itu tetap penuh birahi meladeni permainanku sampai akhirnya kami merasakan orgasme secara bersama. Nikmatnya luar biasaaaa…. “Sembarangan kamu numpahin sperma di memekku ya Farhan…”, jeritnya ketika aku memuncratkan spermaku ke dalam rahimnya. “Habis memek Mbak enak sih….”, seruku di telinganya. Kakak iparku hanya melejat-lejat menikmati orgasmenya juga.Selesai orgasme, seperti sepasang kekasih, kami berciuman.“Kamu memang gila Farhan, awas… jangan bilang siapa2x ya!”, serunya perlahan.“Ya iyalah Mbak, masa’ mau cerita-cerita..”, candaku. Dia pun tertawa lepas.“Kapan-kapan lagi ya Mbak…”, pintaku.“Gila… kamu gila…” jeritnya sambil berjalan ke kamar mandi. Aku memandang tubuh montok kakak iparku dengan senyum puas. Akhirnya tubuh impianku itu kunikmati juga. Dan kisah selanjutnya tentu juga mudah ditebak. Setiap ada kesempatan, kami berdua mengulanginya lagi, tidak hanya di rumahnya, tapi juga di rumahku dan kadang2x untuk selingan kami janjian di luar rumah, main di mobil, pokoknya seruuuu…

Kakak iparku ketagihan dan hamil dariku

$
0
0
Namaku Kuntadi Priyambada. Aku biasa di pangil Kun. Kedua orang tuaku sudah meninggal, Ketika itu aku baru kelas 2 SMA, Aku terpaksa ikut Mas Pras. Dia adalah anak ayah dari isteri pertama. Jadi aku dan Mas Pras lahir dari ibu yang berbeda. Mas Pras ( 40 tahun ) orangnya baik dan sayang kepadaku, tapi istrinya……… wah judes, dan galak. Ketika Ibuku meninggal, yang mengakibatkan aku jadi sebatang kara di dunia, Mas Pras baru seminggu menikah. Kehadiranku di keluarga baru itu, tentu sangat mengganggu privasi mereka. Rumah kontrakan sempit hanya ada tiga kamar. Kamar tidur, kamar tamu dan dapur. Aku merasakan sikap yang kurang enak ini sejak aku hadir di situ. “Kun, kamu tidur di kursi tamu dulu, ya…? Atau di karpet juga bisa. Kamu tau kan, memang tidak ada tempat?” Mas Pras menyapaku dengan lembut.”Sama Mbak-mu harus nurut. Bantu dia kalu banyak pekerjaan” Aku hanya mengangguk. Aku tidak begitu akrab dengan Mas Pras, karena memang jarang bertemu. Aku di Jogja, Mas Pras kerja di cirebon. Nengok ibu (tiri) paling setengah tahun sekali. Sambil mengirim uang buat biaya sekolah aku. Kakak lalu berangkat kerja. Dia adalah sopir truk antar-propinsi. Saat itu aku putus sekolah. Di subang belum keluar, tapi di cirebon belum masuk ke sekolah baru. Sehari-hari di rumah sempit itu menemani kakak ipar yg baru seminggu ini kukenal. Rasanya aku tidak krasan tinggal di “neraka” ini. Tapi mau ke mana dan mau ikut siapa? Pagi itu aku sudah selesai menjemur pakaian yang dicuci Mbak Yanti. Kulihat dia lagi sibuk di dapur. “Mbak, saya disuruh bantu apa?” aku mencoba pedekate dengan Mbak Yanti. “BoCah lanang, bisanya apaaa. Sana ambil air, cuci gelas, piring dan penuhi bak mandi.” Sakit telinga dan hatiku mendengar perintahnya yang kasar. Tanpa ba-bi-bu semua kulaksanakan. Karena tak ada lagi yang mesti dikerjakan lagi, iseng-iseng aku nyetel radio kecil di meja tamu (Kakak gak punya tivi) “E…malah dengerin radio……….sana belanja ke warung” aku diberi daftar belanjaan. Untungnya aku sudah biasa membantu Ibu ketika beliau masih ada. Aku hidup bersama Ibu sejak kecil, karena ayah sudah lama meninggal. Agak jauh warung itu. Aku tidak malu-malu dan canggung beli sayuran, malah Bu Salamun, yang jual sayur heran, “Mbok, nyuruh pembantunya, to cah bagus. Kok belanja sendiri.” Aku cuma senyum saja. “Ini, Mbak, belanjaannya. Ini susuknya.” Kuserahkan tas kresek dan uang kembalian, tapi Mbak Yanti tetep sibuk marut kelapa. Kutaruh saja tas kresek itu di kursi kayu dekat kompor minyak. Memang kesannya dia baru marah. Padahal aku tidak merasa melakukan kesalahan apa pun. Tanpa disuruh aku ikut mengupas bawang, memetik sayur dan menyiapkan bumbu yang tadi kubeli. “Mau bikin sayur lodeh,to Mbak?” “Sok tau………..” jawabnya ketus. Dia mulai masak. Aku keluar saja. Ada rasa ngeri deket-deket orang marah. Di luar aku nggak berani dengerin radio lagi. Ingin rasanya aku menangis dan pergi dari rumah ini. Aku duduk di teras rumah melihat orang berlalu lalang di depan rumah. Tiba-tiba aku membaui masakan yang gosong. Tapi aku tidak berani masuk. Takut dibentak istri Mas Pras yang cantik tapi guualakke pol itu. “Kuuuuuunnn…………..sini” Mbak Yanti berteriak memanggil. Aku bergegas masuk. Kulihat dapur berantakan. Panci sayur di lantai, sayur tumpah. Kursi tempat menaruh bumbu sudah terguling.Bumbu bertebaran di lantai. Dan…. kompor menyala besaar sekali. Untung aku tidak ikut panik dan bisa berpikir cepat. “Mbaaaakk…kenapa tanganmu?” Kulihat tangannya merah melepuh, Tangan Mbak Yanti sepertinya ketumpahan kuah tapi perhatianku lebih tertuju pada kompor yang menyala besar sekali,. Cepat kuambil keset di ruang tamu, kubasahi dengan air cucian dan kututupkan ke kompor yang menyala itu. Sesaat kemudian kompor itu padam. Cepat kupetik papaya di depan rumah ( padahal itu milik Lik Yanto, tetangga) kubelah pakai pisau. Lalu getahnya kuusapkan ke tangan Mbak Narsih yang melepuh. “Jangan…nanti sakit….ngawur….aduuuuh,,,” Mbak Yanti menangis dan aku nekad menutup lukanya iu dengan sayatan-sayatan papaya mentah. Luka itu akhirnya tertutup semua dengan sayatan buah papaya. Keliatannya usahaku berpengaruh. Mbak Narsih agak tenang sekarang. “Sudah dingin, Mbak?” aku menatap dengan iba kakak iparku yang malang ini. Air matanya meleleh. Dia diam membisu sambil menggigit bibirnya menahan sakit. Pasti panas dan perih, aku tahu itu . “Kun, kita gak bisa makan siang.” Akhirnya keluar suara Mbak Yanti pelan tidak galak lagi . “Wis Mbak, istirahat saja, masih sakit kan?” kutegakkan kursi yang terguling dan kutuntun Mbak Narsih duduk. Dapur segera kubersihkan. Kompor bisa menyala lagi. Sisa-sisa bumbu yg ada kupakai untuk masak sayur pepaya. Aku sudah terbiasa membantu Ibu, jadi ini hanya suatu kebiasaan. Mbak Narsih hanya melihat aku sibuk di dapur tanpa komentar. Dia terus-terusan mengaduh kesakitan. Tapi aku mendahulukan selesainya pekerjaan di dapur. Sayur sudah masak. Nasi sudah ada. Semua kuatur di meja tamu yang sekaligus menjadi meja makan. “Mbak, mau makan? Tak ambilin, ya?” Mbak Yanti hanya memandangku dengan mata basah. “Kun, kamu baik, ya? Terimasih, ya Dik, tapi kedua tanganku melepuh begini, dan ini perutku perih sekali. Kulihat perut Mbak Yanti, Astaga…. Ternyata daster sebelah kiri sudah terbakar dan perut Mbak Yanti bengkak kemerah-merahan. Aku cari sisa-sisa irisan papaya tadi. Aku parut lembut dan kuparamkan di perutnya. Waktu itu aku tidak berpikir macem-macem, karena perhatianku pada penderitaannya. Dia agak tenang sekarang. “Ambilkan daster Mbak yang utuh di lemari, Kun. Yang kupakai ini dibuang saja, sudah separo terbakar.” Aku ambilkan daster pink di lemari lalu….aku berhenti dan termangu di depan Mbak Yanti. “Ayo, buka daster yang terbakar ini. Tolong diganti dengan yang kamu ambilkan tadi.” Mbak Yanti melihat keraguanku tadi. ‘Pelan, pelan…. Ada yang masih lengket di kulit…ssss… adduuuh” Akhirnya daster itu bisa kulepas. Baru kali ini aku melihat dengan jelas dan dari dekat, wanita setengah telanjang. Mbak Yanti berkulit putih bersih. Perutnya rata dan…. yang terbungkus di bra hitam itu bulat putih dan besaar. Aku terpesona sesaat. “Ayoooo….. dingiiin, Kun. Cepat ambil daster pink itu” aku tersadar dari pesona keindahan di depanku segera memakaikan daster itu. Siang itu aku menyuapi Mbak Yanti. “Enak, Kun, masakanmu. Kamu kok bisa masak, to?” “Halah, aku Cuma liat Ibu masak dan sering membantu Ibu.” Tapi dalam hati aku bangga memperoleh perhatian seperti itu. Lik Yanto dan Mbak Saodah, isterinya, datang menengok dan memberi salep dingin. Tiap hari, pagi dan sore aku mengolesi luka-lukanya. Kedua tangan, jari, dan perutnya. Tiga hari aku merawat Mbak Yanti ……. suasana sudah berubah total. Keadaan dia, dua tangannya nyaris nggak bbisa pegang apapun. Telapak tangan melepuh, membuat dia menyadari bahwa saat itu, aku diperlukan, selama Mas Pras belum pulang. Karena tiap pagi dan sore, mengepel tubuhnya, aku bisa melihat dari dekat seperti apa tubuh wanita dewasa itu. Saat aku mengelap tubuhnya, aku jadi tau, bentuk payudaranya yang bulat dan kenceng, putingnya yang coklat dipucuk gunung putihnya, Saat kulepas celdamnya, bisa kulihat bibir bawahnya yang indah berambut tipis. Pangkal pahanya lebih putih daripada sekitarnya. Memang Mbak Yanti wanita cantik sempurna. Kakakku tidak salah memilih pasangan hidupnya. Mas Pras ganteng, Mbak Yanti cantik. Hidungnya mungil tapi tidak pesek. Runcing indah di atas bibirnya yang mungil. Seperti maudy , tapi tubuh kakakku jauh lebih besar dan lebih tinggi. Tanpa kusadari, aku kok merasa asyik merawat kakakku ini. Pengen nya hari segera sore atau kalau malam ingin segera pagi. Ada kerinduan untuk melihat keindahan itu. Ah, berdosakah aku? Sering aku diam melamun diombang-ambingkan perasaan ingin menikmati tapi juga merasa bersalah kepada Mas Pras. Setelah tiga hari hanya di lap dan dipel dengan handuk basah., pagi itu dia minta dimandikan dengan air hangat. Kusiapkan air hangat di baskom. Mbak Yanti duduk di kursi kayu, kamar mandi kubiarkan terbuka, agar ruangan lebih luas dan aku bisa ikut masuk mengguyur tibuhnya dan memandikannya. Aku merasakan kehalusan kulitnya saat aku menyabuni tubuhnya. Pahanya yang mulus dan bersih, pundak dan lehernya yang jenjang dan putih. Tadinya aku ragu-ragu untuk menyabuni susunya. Tapi Mbak Yanti dengan “marah” memaksaku menyabuni bukit kembarnya itu. “Kun, terus saja gosok dan putar-putar di situ, biar bersih.” perasaan sudah bersih banget, kenapa disuruh menyabuni terus. Melihat kemontokannya terasa celanaku jadi sempit. “Nah. Diputar putar gitu, Kun. Terus dari bawah diangkat sambil digosok.” Mbak Yanti terus member pengarahan. Kusangga payudaranya naik, lalu sedikit kuremas dan kupijit. Mbak Yanti tidak protes, Cuma memandang ke payudaranya yang semakin menggembung montok itu. Apalagi kedua tangannya diangkat naik karena takut telapak tangannya yang luka terkena air, sehingga keteknya yang bermbut tipis itu terbuka lebar. Payudaranya terangkat naik. “Sekarang, ambil air lagi, diguyur pelan-pelan. Sambil dihilangkan sabunnya.” Kuguyur merata, dan sisa-sisa busa larut ke bawah menampakkan kecerahan kulitnya yang semakin terang. Aku yakin tanpa lampu pun kamar mandi itu akan terang benderang karena kecerahan kulitnya. “Dikosoki, Kun biar dakinya ilang.” Mbak Yanti mengulang lagi. Mulutku terkatub rapat sambil menggigit bibir, menahan perasaan aneh di hati, kugosok-gosok sisa sisa sabun yang terasa licin itu. Memang enak rasanya menyentuh daging empuk ini. Aku malah setengah meremas pada ujung-ujungnya. Aku heran kenapa pucuknya keras. kenapa setiap aku remas ujung susunya, Mbak Yanti memejamkan matanya. “Masih sakit, Mbak?” Dia Cuma menggeleng tapi tetap mata terpejam. “Kun, sudah tiga hari ini Mbak nahan untuk tidak ke WC, tapi perutku sudah sakit banget. Aku mau ke WC, Nanti tolong kamu semprot ya anuku, pakai toler air. Tanganku masih melepuh.” Mbak Narsih jongkok di WC, pintu kututup. Wah, baunya sampai juga di luar. Aduuuh, tugas berat nih, keluhku dalam hati membayangkan kotoran yang baunya saja sudah begitu menyengat. Kupijit hidungku. “Kun, buka pintu WC dan semprot aku ya” kudengar suaranya dari dalam. Sudah kusipkan air yg kuberi sedikit obat pel yang wangi. Kubuka kran dan kutembakkan “water kanon” itu untuk membersihkan kotoran yang menempel di sana. Lalu Mbak Yanti membalikkan badan, membelakangiku. Pantatnya yang besar dan putih itu terpampang di hadapanku,”Semprot, Kun….!” Aku arahkan dari bawah air itu menyemprot lubang anusnya. “Sudah bersih belum Kun?” Mbak Yanti nungging, terlihat dua lubang dobel. Berwarna pink semuanya. Ooo, seperti ini bentuk memek perempuan dewasa dari dekat? Celanaku semakin mengggembung. “Sudah belum? Kok lama sekali lihatnya?” dia protes “SSssuudah…Mbak, jelas sekali…eeehh bersih sekali” aku jadi salah tingkah dan keseleo lidah. “Sekarang ambil sabun. Tolong sabunilah biar hilang baunya. Tanganmu gak akan kena kotoranku lagi” Haaaa…. Menyabuni “ituuu?” Aku kok jadi bersemangat, tapi kusembunyikan kegiranganku itu dengan bersikap senormal dan setenang mungkin. Kugosok anusnya dengan sabun, lalu kemaluannya secukupnya, kemudian kubilas lagi dengan semprotan air wangi tadi.. Pengin-nya aku mau lama-lama, tapi aku malu. Waktu meraba belahan kemaluan Mbak Yanti tadi, punyaku berkedut-kedut hebat seperti mau kencing. “Kun, kok cepet-cepet, ya nggak bersih dong.” Sergah Mbak Yanti dengan raut marah.”Ayo lagi” Aku ambil sabun lagi. Lubang duburnya kuusap-usap pelan, dari belakang kulihat bokong putih itu terangkat-angkat saat aku mengusap tadi. Seluruh permukaan bokongnya kusabuni dengan penuh perasaan. O, bersihnyaaaa..ooo putihnya…. Lalu kutelusupkan jariku maju ke “garis” di depan sana. Ternyata jariku “keceplos” ke dalam alur yang basah dan hangat. Di dalam terasa ada keduta-kedut yg menjepit jariku. Seperti aliran listrik, menjalar ke celanaku terasa juga kedutan kedutan liar di yang semakin terasa. “Terus saja, Kun, teruussss….. nah.. pinter kamu, Kun…” Mbak Yanti menggumam seperti ngomong sendiri. Aku semakin tak bisa menahan kedutan di celanaku. Tak terasa dan tak kusadari, jariku bergerak menusuk semakin dalam ke “sana” seiring rasa yg kurasakan. Ujung jariku terasa menggapai-gapai sesuatu yang menonjol di dalam “sana” dan Mbak Yanti mendesis ; “Aaaaahhhh.. ssssshhh…” mendengar rintihan Mbak Yanti, aku semakin “menderita” karena ada semacam gelombang getaran yang mau menjebol benteng. Jariku bergerak maju-mundur semakin cepat, dan gelombang itu semakin mendekat.”Aaaahhhh…Mbak..” Bersamaan dengan itu Mbak Yanti juga merintih,”Ahh ssshhh,,,, aku keluaarrrr…oooohhhh” Aku merasa ada yang keluar di celanaku. Aku ngompol! Padahal aku tidak tidur? Tapi kok enaaak sekali? Tiba-tiba aku merasa malu, takut kalau Mbak Yanti menoleh dan melihat celanaku basah. Mbak Yanti keliatan lemes tapi wajahnya mengekspresikan kepuasan. Setelah kulap dengan handuk seluruh tubuhnya, aku kenakan daster yang bersih. Rambutnya aki sisir rapi. Mbak Yanti diam saja dengan sikap manis. Pagi ini terlihat dia sangat cantik. Sambil menyisir rambutnya, kupandangi sepuasnya makhluk cantik di hdapanku sepuas-puasnya. Seminggu kemudian Mas Pras pulang. Perban sudah dilepas, tapi tangan jadi belang. “Kenapa, Sih, tanganmu?” Mas Pras terlihat kuwatir. “Kompornya meledak. Untung ada pahlawan kecilmu.” Mas Pras mengelus kepalaku. dia tersenyum. Aku jadi bangga campur nalu. Aku khawatir Mbak Narsih cerita kalau aku menyeboki dia. Aku berdebar-debar terus. Untung Mbak Yanti malah cerita kalau aku ternyata pinter masak. “Dik Yanti, Kuntadi ini juara masak dalam lomba masak di sekolahnya. Dia juga bintang lapangan basket.” Pujian Mas Pras membikin aku semakin malu saja. Meskipun itu memang benar. Malam itu aku sudah bebas tugas menjaga Mbak Yanti Kecuali tangannya sudah pulih, Mas Pras sudah datang. Jadi biarlah semuanya dilayani oleh suaminya. Aku menjatuhkan diri di sofa kamar tamu disergap rasa lelah luar biasa dan langsung tertidur lelap. Padahal itu baru jam enam sore. Tengah malam, aku terjaga. Sayup- sayup aku mendengar suara orang menangis, tetapi diberangi suara mendengus-dengus….Aku diam mendengarkan. Itu datangnya dari kamar Mas Pras. Ahhh…rupanya Mas Pras sedang “tempur” dengan Mbak Yanti Aku harus pura-pura tidur lelap. Aku merasa tidak sopan kalau nguping kegiatan mereka. Tetapi mataku tak mau dipejamkan lagi. Aku memang sudah puas tidur sejak petang tadi. sekarang mendengar suara Mbak Yanti nerintih dan menangis…. jadi ingat kejadian di kamar mandi kemarin. Terbayang lagi tubuh Mbak Yanti yang seksi dan putih mulus. wajah cantiknya ketika menangis sambil berkata,” kamu …baiiik… Kun”. Ada perasaan aneh menguasai diriku. Tak ada lagi wanita galak, yang ada wanita cantik yang pernah aku raba seluruh tubuhnya. Beraneka pikiran berkecamuk di kepala mengantarkanku ke alam mimpi indah, bertemu wanita cantik… wanita itu memperliatkan tubuhnya yang telanjang bulat. Kemaluannya didekatkan ke batangku Dia mendekatkan lubang itu ke arahku lalu memasukkannya ke sana. Suatu rasa yang nikmat menjalari sekluruh pori-pori kulitku dan…….ketika terbangun celanaku basah. Tak terasa sudah dua bulan aku ikut Mas Pras. Beliau masih sering tugas luar kota. Kali ini beliau ada di cirebon selama dua bulan. Gaji hanya dititipkan kantor. Aku sering disuruh Mbak Narsih mengambil gajinya di kantor Mas Pras. Meskipun Mbak Yanti sudah baik, tapi sifat judesnya tak mau hilang. mungkin sudah pembawaan. Wah…. Kalau memerintah… harus dilaksanakan tanpa protes. Aku membuat kelalaian sedikit saja, bisa dia “menyanyi” sepanjang hari. Maka aku harus hati-hati kalau ngomong atau bertanya sesuatu. Aku harus membereskan semua pekerjaan di rumah, baru aku berani keluar untuk maen. Paling suka aku ke lapangan maen sepakbola dengan anak-anak tetangga pada sore hari. Kalo pagi aku suka “menghilang” di rumah Oom Yanto tetangga depan rumah untuk baca Koran atau majalah. Bulik Saodah cukup ramah. Dia mengerti kalo aku sedang “mengungsi” di situ, Aku sering curhat kepada Om Yanto dan isteriya tentang perlakuan Mbak Yanti “Kenapa ya, makin hari Mbak Yanti makin sering marah-marah tanpa tahu sebabnya?” “Sabar dan cuek saja. Mungkin dia jengkel karena Mas Pras nggak pulang-pulang.” Om Yanto mencoba menganalisa. “Maklum kan manten anyar?” “Dia tidak marah sama kamu Dik Kun,” Bulik Saodah menambahkan, “ tapi sama keadaan rumah yang membosankan. Dia butuh hiburan, penyegaran.” Aku sedikit memahami penjelasan mereka. “Dik Kun saya nilai anak yang baik, lho. Jaman sekarang, hampir tidak ada anak laki-laki yang bisa trampil ngurus pekerjaan rumah tangga.” Bulik mencoba memberi support dan aku merasa terhibur. Meskipun aku di rumah Om Yanto, tetapi aku selalu mengawasi keadaan rumah. Supaya kalau sewaktu-waktu dicari, aku sudah siap datang. Terlambat sedikit, bisa pecah kemarahannya. Jam satu, saatnya makan siang. Aku harus pulang, menyiapkan meja makan. Memang aku merasakan, sepertinya aku ini bukan sebagai adiknya Mas Pras, tetapi lebih sebagai pembantu rumah tangganya Mbak Yanti Tetapi sampai di rumah, aku melihat piring kotor dan gelas kosong di meja makan. Sayur juga sudah ada di meja makan. Berarti Mbak Yanti sudah makan. Tetapi kok nggak ada. Aku menengok ke kamar tidurnya, tidak ada. O, pasti di kamar mandi. Ya, sudah aku makan sendiri saja. Baru satu sendok aku makan, terdengar suara dari kamar mandi, “Hooeeeek……” Aku berhenti makan dan berdiri bimbang, harus apa aku? “Hoooeeeek….” O, mungkin ini tanda Mbak Yanti hamil. Aku mendekati pintu kamar mandi. “Sakit, Mbak?” “Hoooeeeek…” itu jawabannya. Aku mencoba mengetuk pintu kamar mandi yg terbuat dari seng itu, ternyata tidak dikancing, Kriiiit… terbuka dengan sendirinya. “Kun, aku mual banget.” Aku masuk dan menggandengnya keluar. Kududukkan di kursi ruang makan. Dia lalu merebagkan kepalanya di meja makan. Lemas. Badannya basah kuyup keringat dingin. “Sudah makan, Mbak?” sebetulnya aku nggak perlu Tanya, jelas baru saja dia makan dan habis banyak. Itu bisa dilihat dari sisa nasi di tempat nasi. “Sudah. …..Kun….bawa aku ke tempat tidur.” Lirih suaranya. Kupapah jalannya ke kamar. Satu tangannya di pundakku. Satu tanganku di pinggangnya. Kurebahkan pelan-pelan tubuhnya dan kuberi bantal yang agak tinggi. ‘Kamu kok lama sekali di rumah Mas Yanto. Enak di sana ya?” pelan suaranya, tapi terasa menusuk perasaanku. Aku merasa bersalah. ”Aku …aku cuma baca-baca koran kok Mbak. Di rumah kan nggak ada bacaan.” “Aku tau Kun” Mbak Yanti meraih tanganku disuruh duduk di tepi tempat tidur. “Mbak Yanti galak, kan?” Aku benar-benar jadi kikuk. Mau ngomong apa? Mau bilang tidak, nyatanya memang dia galak. Mau bilang nggak, pasti dia tau kalau aku bohong. “Aku cuma takut saja, Mbak, kalau pas marah.” “Maafin Mbak, ya Kun. Aku merasa sendirian kalau kamu pergi main atau kamu begitu krasan di rumah Mas Yanto.” Mbak Yanti menarik diriku hingga mukaku jatuh ke wajahnya. Diciumnya bibirku. Lidahnya memaksa mulutku untuk terbuka. Di kulumnya bibirku. Aku gelagapan, tapi aku tidak berusaha menghindar. Rengkuhan tangannya begitu lembut penuh kehangatan. Kita berdua berciuman beberapa saat. Mula-mula aku pasif tapi lama-lama aku bisa mengikuti caranya. Lidanya pun kadang kusedot. Karena aku tidak bisa benafas aku mencoba melepaskan diri. “Kun, …… jangan tinggalkan Mbak sendirian” matanya sayu dan mengiba. Sama sekali tidak terlihat galak dan judesnya. Sungguh penampilan yang sangat berbeda. “Bisa pijit aku ya Kun, biar agak enteng mualku?” pintanya sambil memegang erat kedua telapak tanganku. Tatapan matanya menyihirku untuk mengangguk. “Pintunya ditutup dulu, nanti ada kucing masuk” Aku segera menutup pintu depan. Memang kucing putih punya tetangga sudah dua kali membongkar tudung saji di meja makan. Aku kembali ke kamar sambil membawa obat gosok. “Gak usah pake minyak itu. Panas. Dipijit saja pelan-pelan. Lututnya dinaikkan dan roknya melorot ke pangkal paha. Kini nampaklah pahanya yang putih itu. Kupijit lututnya pelan-pelan. Aku tidak berani pegang pahanya. Tetapi dia malah menarik roknya lebih ke atas dan menyuruh pijit pahanya. Aku pijit dengan ragu-ragu. Telapak tanganku merasakan kulit Mbak Yanti begitu hangat. Pijatan-pijatan ku menjadi tidak terarah, karena saat kulirik ke atas, di pangkal paha itu….. tak ada secuil kain pun menutupi kemaluan Mbak Yanti. Keringat bermunculan di wajahku, mataku jadi terasa panas. Gigiku gemeletuk seperti kedinginan. Aku heran, kenapa aku ini. Apa aku ketularan sakitnya Mbak Yanti. “Mijitnya pindah ta, Kun. Kok di situ terus. Paha yang satunya.” Sambil bilang begitu dia mengangkat pantatnya dan melolos roknya lepas. Kini tubuhnya bugil-sebugil-bugilnya. Tanganku dipegang dan dituntun ke garis di tengah tenpiknya. Aku menurut saja. Kuurut-utur bibir bawahnya yang segera basah dan terbuka sendiri. Kulihat cairan bening mengalir. Tubuhku semakin gemetar dan rasanya ingin sekali aku kencing. Kemaluanku mengeras sehingga seperti terjepit rasanya. “Mbak, aku mau pipis dulu….” Aku memberanikan diri memohon. “Sini, sini, aku lihat. Apa kamu benar-benar mau pipis.” Diturunkannya celanaku dan dikuakkan CD-ku ku samping, sehingga batangku yang sudah sekeras pentungan satpam itu teracung. Aku malu sekali. Tapi aku juga ingin benda itu dipegangnya. Dibelai-belainya “helm”ku dengan lebut. Segera gelombang kenikmatan mengalir seperti listrik ke pusat syarafku. Tangan kiriku masih di lubang tempiknya dan terus mengorek-ngorek di kedalamannya. Kurasakan dinding-dinding lembut yang hangat dan basah itu berkedut-kedut. “Mbak…Mbak…aduuuuh sudah Mbak…aku mau kencing Mbak…” Dilepaskannya kemaluanku dan menurun pula irama gelombang itu, Anehnya, aku merasa kecewa, ingin dipegang tangan Mbak Yanti lagii. Aku melihat susu yang begitu montok dan putih menntang dan didorong oleh nafsu yang sudah mendidih, kuremas dan kuelus bukit kembarnya. Aku lupa diri. Malahan tanpa disuruh aku mengulum ujung susunya yang kemerah-merahan itu. Kiri, kanan, kiri lagi. Mbak Yanti menggelinjang dan mendesis. “Enak Kun….yang kanan Kun…” “Terusss…Kun, kamu pinter yang kiriiii……terussss…. Dipijit-pijit terus…” Entah kapan aku melepaskan pakaianku, tau-tau aku sudah tak berpakaian lagi. Aku berdiri di samping tempat tidur. Mbak Yanti menyorongkan lubangnya di depanku. Pahanya dinaikkan di pundakku. Terasa berat kakinya bagi tubuhku yang masih kerempeng. “Kun, aku dah terangsang banget lihat punyamu ,….besar juga kun …memekku udah gatel kun ….masukkan ke situ,,,,,cepat…kun….aku sudah nggak tahan…”sleeeppp….bbleezzz….masuklah batang senjataku kedalam memek mba yanti ,,,aacchhh….aachhhh nikkmmaattt sayaangggggg……. Aku kagum melihat punyaku bisa sebesar dan sepanjang itu. Belum pernah kulihat sebelumnya. Sepertinya hari ini sudah berubah jadi naga raksasa. Kudorong pelan-pelan kerah lubang Mbak Yanti yang putih kemerahan itu. Pertama kali menyentuh bibir bawahnya, aku merasakan kenikmatan yang belum pernah aku rasakan. Geli tetapi enak. Makin ke dalam semakin hangat dan nikmat. Tak kuhiraukan rintihan Mbak Yanti, dia menangis seperti malam-malam dulu ketika bersama Mas Pras. “Kuuuuunnnnn……. tusuk yang dalam…..dalam….dalam….ahhhhh”plok…plok…plok….suara himpitan memek mba yanti begitu jelas Kini gemeretak gigiku sudah hilang, tetapi keringat membanjir luar biasa. Demikian pula Mbak Narsih, sprei jadi kusut dan basah kuyup. Diputar-putarnya pantatnya, sehingga aku makin kesetanan menusuk. Mbak Yanti terus duduk dan aku diberi dua bola bulat putih untuk kupetik dan kukulum. Tapi aku tidak kuat menahan beban tubuhnya. Kujatuhkanlah dia ke kasur, lalu aku naik. Setan sudah menguasaiku. Mbak Yanti kini telentang, wanita cantik yang galak dan judes itu, kini menyerah di bawah sana. Kedua pahanya yang mulus dan putih kubentangkan, sehingga kemaluannya semakin terbuka. Sambil berlutut kusodokkan lagi senjataku ke sana. Terasa lebih dalam sekarang, karena ada ruang yang lebih bebas. Terdengar suara crop crop…plokk…plok.. crop, seperti memompa dengan kelep yang basah. Wajahnya yang cantik itu menyeringai jadi jelek karena menahan rasa nikmat yang luarbiasa . aachhhh kuunnn nikkkmaattt sayaannggg…….terus sayanggg tusuk memekku sayanggg……aku udah gak kuatt,,…Mulutnya menganga, matanya menatap liar. Hossss…..husssss…hhhhh…..napasku dan napas Mbak Yanti seperti seperti nafas orang berlari mendaki bukit. Makin cepat gerakan maju-mundurku semakin memuncak terasa gelombang datang bergulung-gulung berusaha menjebol benteng pertahanan. Mbak Yanti mengangkat pantatnya, tangannya menekan kuat-kuat pantatku sehingga batangku tertancap dalam-dalam di lubang kenikmatan itu saat pertahanku jebol. Mbak Yanti juga sama, cengkeraman tangannya di pantatku begitu kuat seakan kuku-kukunya tertancap di dagingku.aacchhh……aacchh…. “Kuuuunnnn……………akuuuuuuuuu……keluar…..” “Mbaaaaaakk……..oooohhhhh……aku jugaa mbaaaaaaa..” berapa kali senjataku memuntahkan peluru aku tak sempat menghitungnya. Croott….croott….ccrroooroot.tt…….accchhh…………aku terkulai di perut Mbak Yanti. Keadaan jadi sunyi sekarang. Kupeluk kakak iparku. Dia pun memelukku bagaikan seorang ibu memeluk bayinya di pangkuannya. Badanku memang terlalu kecil dibandingkan tubuhnya yang bongsor,makasih ya sayang kamu udah muasin mba ,…kamu bener-bener perkasa. Mulai saat itu secara teratur aku diberi” jatah harian” di saat-saat Mas Pras tidak ada di rumah. Kalau sifat galaknya kambuh itu tanda Mbak Yanti “minta”di sodok punyaku,. Benar kata Bulik Saodah, Mbak Yanti kesepian dan haus minum “es lilin” Dalam kisah sebelumnya aku telah menceritakan perubahan hidupku yang drastis setelah kematian ibuku. Aku terpaksa ikut Mas Pras saudara semata wayangku, sebagai pengganti kedua orangtua ku yang sudah tiada. Aku harus beradaptasi dengan isteri Mas Pras yang judes dan galak. Karena kepepet aku berusaha bertahan di “neraka” itu, tetapi karena kompor meledak dan besarnya senjataku itu pula Mbak Yanti, kakak iparku itu akhirnya mau menerima keberadaaanku. Kebetulan saja aku sebagai anak laki-laki punya keterampilan memasak yg diwariskan almarhumah ibuku. Dari kenyataan itulah Mbak Yanti tidak lagi menganggapku “cah lanang isane opo” Saat-saat yang selalu teringat dan terukir mendalam dalam hatiku adalah kemesraan sesaat yang kurasakan ketika merawat Mbak Yanti. Pribadi yang keras dan menakutkan itu suatu saat berubah menjadi seorang yang sangat lembut yang membutuhkan belaian dan kasih sayang. Rasanya aku sedang bercumbu dengan singa betina yang setiap saat bisa menjadi ganas dan mematikan. Ada rasa takut bercampur nafsu birahi yang berkobar. Sifat dan watak Mbak Yanti itu sudah mendarah daging, merupakan sifat bawaan, tak kan pernah berubah selama hidupnya. Jika dia baik dan lembut itu hanya sesaat, seakan-akan “lupa”. Dalam keadaan normal, watak aslinya itu keluar dan itu berarti aku kembali hidup dalam suasana terror mental. Sedikit saja kesalahan yang aku buat, sengaja atau tidak. Pasti dia marah. Cuci piring tidak bersih apalagi cuci gelas, mudah sekali ketahuan kalau tidak bersih. Gelas tidak boleh bau amis atau bau sabun. Kalau itu terjadi, semua gelas di rak diturunkan dan dicuci ulang semuanya, SENDIRI. Mulutnya ngomel menyindir dan memakai ungkapan-ungkapan yang menyakitkan perasaan. saat-saat manis bersama Mbak Narsih. Saat dia minta dicumbu. Kubayangkan matanya yang redup dan rntihannya yang “memilukan” saat memperoleh kenikmatan dariku. Rasanya tidak mungkin beliau bisa bersikap sekasar itu saat ini. Sampai jauh malam mata tak bisa dipejamkan. Kuingat tadi siang saat aku “pura-pura”belajar ( karena semua pekerjaan sudah diberesi) aku sempat melirik sebentar Dalam situasi dimarahi, aku merasa hidup sendiri. Bahkan saat ada Mas Pras pun, Mbak Yanti tetap “menyerang”. Seakan Mbak Yanti mencoba menunjukkan bahwa aku “tidak beres” kerjanya. Sayang, Mas Pras termasuk kelompok sukutri (suami takut istri). Di situlah hidupku benar-benar tertekan. Anehnya, di saat seperti itu pula, aku teringat atau suka mengingat mandi di luar kamar mandi, karena kamar mandi dikuras. Dia hanya pakai kain panjang untuk basahan. Meskipun aku takut sama galaknya, tapi tergoda juga untuk melirik menikmati kemulusan kulitnya. Putih mulus tertimpa temaramnya sinar matahari dari genteng kaca. Dia menyabuni payudaranya yang bulat dan mulus itu dengan bebas, seakan-akan hanya dia saja yang ada di rumah ini. Membayangkan penampakan siang tadi dalam kesunyian pekatnya kamarku, tak terasa mulutku berbisik litih. “ Oh, Mbak Yanti …” Aku tidak habis mengerti, kenapa di setiap saat beliau marah-marah, cara duduknya atau cara berpakaiannya di rumah seenaknya sendiri. Kalau tiduran di sofa, pahanya dinaikkan di meja tamu, dibiarkan tersingkap lebar. Aku berjalan menunduk saja saat menuju kamarku. Aku tahu Mbak Yanti mengamati langkah-langkahku sampai aku masuk kamar. Suasana diam yang mencengkam Siang itu seperti biasanya sesudah mengangkat semua jemuran, beliau tidur siang. Kamarnya tidak ditutup, sehingga hampir seisi tempat tidur itu terlihat jelas dari luar kamar. Meskipun tertutup kelambu, aku tahu beliau tidak mengenakan pakaian apa pun. Cuaca sekarang memang panas. Kelambu hanya untuk menghindari nyamuk saja. Dulu Mas Pras belum punya kipas angin. Terlalu mewah untuk kehidupan waktu itu. Dengan cara demikian mungkin beliau merasa nyaman. Sambil makan siang berkali-kali aku mencuri pandang kea rah kamar. Nasi dengan sup yang begitu banyak kuah terasa susah ditelan . Konsentrasi makanku terpecah, selera makan jadi hambar. Aku terlalu dini untuk mengalami pengalaman sex orang dewasa. Sehingga aku ketagihan untuk terus merasakan lagi. Aku berharap Mbak Yanti membuang guling yang dipeluknya, biar kulihat bukit kembarnya yang putih dan kemaluannya yang merah jambu dan basah itu. Seperti tahu yang aku inginkan, Mbak Yanti sekarang melepaskan gulingnya dan menjepitnya dengan kedua pahanya. Sehingga terlihat jelas apa saja yang tadi ingin kulihat. Susunya berdesakan terhimpit kedua tangannya. Pahanya terbuka karena terganjal guling dan mataku tak lepas memandang hutan lebat yang kurindukan itu. Lama sekali sendok terhenti di depan mulut tak segera kumasukkan. Aku menelan ludah. Hilang nafsu makan. Rasanya seperti ada yang menarikku untuk mendekat ke pintu kamar yang terbuka lebar itu. Agak menyamping aku melihat ke dalam, menghindari pandangan Mbak Yanti kalau tiba-tiba beliau terbangun. Aku berjingkat mendekati dinding sebelah kanan pintu. Pemandangan indah semakin jelas. Seandainya saja, kelambu itu tak ada, pasti kemulusan kulit nya akan semakin nyata. Kuberanikan diri melongokkan sedikit kepalaku melihat ke dalam. Mbak Yanti mendengkur halus. Enak sekali tidurnya. Ah, wajah yang sangat cantik. Alisnya yang hitam tebal jadi semakin indah jika matanya terbuka. Kakak iparku ini memang mirip sekali dengan Cici Faramida. Saat tertawa, barisan giginya yang rapi dibalik bibirnya yang tipis menambah kecantikannya. Aku tak tau sebabnya, kenapa tubuhku menggigil. Gigiku gemeletuk seperti kedinginan. Degup jantungku semakin kencang . Mukaku terasa panas. Ada dorongan yang sangat kuat tak tertahankan untuk terus mendekati tempat wanita cantik itu pulas tertidur. Napasku memburu. Batangku sudah menegang sejak masih di meja makan tadi, kini semakin mengeras saja. Ketakutanku akan sikap galaknya dikalahkan dengan berkobarnya nafsu remajaku. Pelan-pelan kutarik kelambu sialan yang menghalangi pandanganku. Srrrrrttt! Pelan dan halus kutarik. Lagi, srrrrtttt! Nah, sekarang lebih jelas. Oooohhh…. Putihnya……tubuhnya yang mulus itu indah sekali. Tak terasa mulutku berbisik lirih, “Ohhh Mbak Yanti …….” Aku kaget sendiri mendengar suaraku itu. Lebih terkejut lagi saat kudengar suara Mbak Yanti, seperti orang mengigau, “Kuuuun, sini!” Aliran darahku seperti berhenti. Aku jadi takut sekali. Tapi aku juga penasaran, jangan-jangan aku salah dengar. Mau keluar dari kamar sudah terlambat. Aku hanya berhenti terpaku dengan kaki menggigil. Takut sekali. Benarkah dia memanggil aku tadi? ‘Sini……….jangan berdiri saja.” Matanya masih terpejam, tapi jelas kulihat mulutnya bergerak. “Kamu sudah pengin……….Kun…….” Mbak Yanti memiringkan tubuhnya membelakangiku. Dari nadanya sepertinya dia tidak marah. Berkurang sedikit ketakutanku. Tapi aku tetap diam di samping tempat tidurnya. “Kuuuunnnn……..” sekarang suaranya lebih keras, tapi posisinya masih memunggungiku. Kuperhatikan bongkahan pantatnya yang bulat. Putih mulus. Agak ke bawah kulihat warna hitam bersembunyi di balik nya. “Ayoooo Kuuun……tunggu apa lagi.” Kini aku yakin dia memanggilku. “Ya, Mbak…….…..” senang sekali aku disapa kembali. Aku merasa bahagia dan damai. Kuberanikan diri mendekat dan duduk di pinggiran kasurnya. Mbak Yanti masih diam. Tanganku sudah gemetaran ingin menyentuh pantatnya. Kusentuh pelan dan kurasakan hangaaaat sekali kulitnya. Kuelus pahanya sambil kutunggu reaksinya. Masih tetap diam. Tapi tidak ada penolakan. Kuelus pahanya yang putih mulus itu dan kurasakan bulu-bulu lembut halusnya. Kehangatan kulitnya sangat terasa mempengaruhi diriku. Aku jadi gerah sekali dan ingin membuka baju. Kulempar keluar saja bajuku dan jariku kembali beraksi. Kini kuberanikan diri menuju sudut htam di arah bawah pantatnya. Aaahhh…… kenapa basah sekali? Ujung jariku masuk pelan-pelan ke lubang yang hangat dan licin itu. Makin ke dalam semakin panas. Kudekatkan mukaku untuk melihat lebih jelas bagian yang paling menarik itu. Inilah yang selalu terbayang dalam kesendirianku. Kini terlihat nyata dalam jarak sangat dekat. Bau yang khas dari bagian ini merangsang nafsuku semakin berkobar. Timbul keberanian untuk menarik tubuh molek yang sedari tadi diam dan pasif itu. Kutarik pahanya, ke arahku sehingga tubuh molek itu kini terlentang, Lubang kenikmatan itu merah merekah dengan daging merah jambu yang mungil menonjol di atasnya. Kusentuh lembut daging aneh itu dengan lembut. Dia menggeliat. Kusentuh kagi, menggeliat lagi. Kulihat mukanya mendongak disertai desisan halus “ Sssshhhhh….” Ketika itu aku belum punya pikiran untuk menjilat benda itu. Belum pernah kulihat film BF atau gambar porno. Aku terlalu lugu saat itu. Jadi melihat tempik wanita dewasa, merupakan sesuatu yang baru, sangat mengasyikkan. Aku “bermain-main” dengan klitoris nya yang semakin membesar itu. Begitu dekatnya mukaku ke lubang itu sehingga napasku yang panas terasa oleh Mbak Yanti Tiba-tiba tangan Mbak Yanti menekan kepalaku. Hasilnya mulutku dan bibirku bersentuhan dengan “bibir”nya. “Kuuuunnnn………..pakai lidahmu saja……oohhhh” Kujilat memek Mbak Yanti. Sama sekali aku lupa bahwa lubang itu biasanya untuk kencing. Rasanya asin, tapi membikin ketagihan. Semakin dalam lidahku menjilat, geliat tubuhnya semakin menghebat. Aku jadi bersemangat. “Kuunnn…. Itilku……itilku…..jilat terus…..” kujilat daging merah itu dengan rakus. Seprei jadi kusut carut marut karena diacak-acak oleh gliatan tubuh nya yang semakin liar. sampai tiba-tiba badan Mbak Yanti menegang, pantatnya diangkat dan….. cairan hangat menyemprot dari lubang itu. Seperti susu cair yang hangat. Hidung dan mulutku basah. “Aaaaahhhh……..Kuuunn………” suara itu begitu merdu terdengar di telingaku. Kini Mbak Yanti duduk matanya sayu memandangku. Aku yang biasanya takut bertatapan mata, kini kutatap juga matanya. Kukagumi matanya yang lebar dengan bulu mata yang melengkung indah. Tak ada kesan galak sama sekali. Mata indah itu, mata Mbak Yanti yang sbekumnya menakutkan. Aku merasa diajak berdamai. Aku bahagia sekali. “Kenapa kamu panggil namaku, Kun?” dia bertanya lembut. “Kamu kangen….ya Kun?” “Maafkan aku ya Mbak….aku sering buat Mbak marah…” wajahku ditariknya mendekat. Aku dicium. Aku tidak tahu harus berbuat apa. Bibir Mbak Yanti mengulum bibirku. Lidahnya terjulur menerobos bibirku. Kusedot dan kurasakan basahnya mulutnya. Aku berciuman dengan cara yang belum kukenal. Anehnya aku merasa bahagiaaaa… sekali. Tanpa kupikirkan sebelumnya, tanganku sudah meremas bukit-bukit empuk yang menempel hangat di dadaku. Kucari ujungnya yang mulai mengeras itu. Kuremas lembut . Setelah bibir kami lepas, bibirku mendapat sasaran baru. Ku sedot putting itu seperti bayi netek. Tangan Mbak Yanti membelai rambutku. Matanya tak lepas dari susunya yang sedang kuhisap itu. Bila susu kiri aku hisap, maka yang kanan kuremas-remas. “Terusss….oohhh…” Sambil menikmati sedotanku, tangan mbak Yanti melepaskan celanaku dan memegang batangku. “Keras sekali…Kun…gede banget kun.” Dia berbisik mesra.” Iiiiih.. panjang banget.” Kulihat ke bawah, jari-jarinya yang putih itu mengelus-elus batangku yang hitam. Ujung “helm” itu disentuh-sentuh lembut membuat aku belingsatan. “Aduuuuu ….Mbak…..aku nggak kuat” gelombang dahsyat bergulung-gulung datang. Seperti tak mendengar rintihanku, gerakan tangannya malah semakin cepat. Saat pertahananku hampiir jebol, dia berhenti. Ada rasa kecewa tertahan. Kenapa berhenti. Kulihat Mbak Yanti mengamati batangku dengan gemas. “Ditempelkannya ke wajahnya yang ayu dan putih. “O, seperti ini, hmmmmahhh. Kamu memang nakal, Huuuhh…..” dipukul-pukulkannya kemaluanku ke hidungnya, ke pipinya. “Ooohhh besar sekali.!” Aku sendiri heran, kenapa tongkolku bisa sebesar dan sepanjang itu. Wajahnya memerah dikuasai nafsu birahi yang tinggi. Tak kukira sebelumnya, beliau mau menjilati “kepala” helm yg kini memerah itu. Urat-urat di sepanjang batangku menjadi bertonjolan dan berkedut-jedut. Mata beliau semakin liar dan…… hap….dimasukkannya seluruh batang itu ke mulut beliau yang terlalu indah buat tongkolku yg hitam itu. Dikulum keluar masuk sampai batangku basah. Air liur bening membasahi “helm” ku. Beliau mendorong lembut tubuhku hingga aku terjerembab ke kasur.Mataku tak lepas memandang kagum dan heran dari aktifitas mulut wanita cantik ini. Tak terlukiskan nikmatnya…… Puas “makan” lontong hitamku, kini beliau jongkok dan memegang batangku diarahkan ke lubang kenikmatan yang sudah amat basah itu. Cairan putih memenuhi bibir tempiknya yang putih itu. Begitu gagah batangan ku memasuki lubang sugawi. Tangan beliau mengarahkan dan menggosok-gosokkan “helm” itu ke “kacang” ajaib disertai desisan kenikmatan…Ssssshhhh……mata beliau konsentrasi penuh ke sana dan……. blessss …sleep……….aaahhhh…….hampir bersamaan aku dan beliau mengerang, meraskan “penderitaan” yang sama. Badanku tampak kecil dibandingkan pantatnya yang super lebar. Bibir memeknya merekah lebar diterjang benda panjang hitamku. Mbak Yanti aktif menarik maju mundur semakin lama semakin cepat.plokk….plokkk…plokkkk,,,….achhhh Kadang-kadang beliau mendongak menahan rasa nikmat yang melanda syaraf-syarafnya. Kadang diputar-putar pantatnya, menimbulkan denyutan-denyutan yang luar biasa nikmat. Oh…Mbak……terus Mbak……enak sekalii….ooohhh……mba yanti sayaanngggg…aachh…… “Enak….Kun…….adddduuuh……Kun……punyamu kok bisa gede begini….memekku gak muat kunnn……aacchhh nikkmmaaattt…sayyaaaaanngggg……..ssshhhh……sssss……” terus menerus kata-katanya tak berhenti…..seperti bicara tanpa kesadaran….. Gerakannya semakin liar dan semakin cepat. “Aahhhh…..oohhh…..uuuuu……” beliau menangis sambil menambah kecepatan gerakannya. tongkolku jadi sakit karena terlau tegang dan panas. Tiba-tiba semua gerakannya berhenti dan……serrrrr…ccrraaattt,….ccrraaaattt,,,,,croootttt. Cairan hangat membanjiri kemaluan dan perutku……Beliau melepas batangku dan terguling ke sampingku. “Aku….le….mes…..ba….nget….Kun…makasih sayanggg kamu udah muasin mbaaa,,,,,,kontol kamu nikmattt sekali sayaaanggggg.” Meskipun kecewa karena aku belum puas, melihat wajahnya yg kuyu dan lemas, aku iba. “Kesel…Mbak……” kuelus wajahnya dengan penuh perasaan. Saat itu aku merasa sayaaaaaang sekali pada wanita yang galak itu. Kucium pipinya, dan…..kuberanikan mencium bibirnya. Kami berciuman mesra sekali. Direngkuhnya badanku, kini aku rebah di atas badannya yang licin bermandi peluh. Cukup lama kami berciuman sampai tangan beliau mencari-cari batangku dan diarahkan ke lubang itu lagi. “Masukkan…..saja, Kun…..aku mau lagi….memekku masih gatal sayang pengen di masukuin punyamu…………..” Dalam posisi bersimpuh kumasuki lubang kenikmatan itu…..slleppp….blezzz……aaachhhh Kulitnya yang basah oleh peluhm menjadi berkilat dan keliatan indah sekali. Kamar yang agak gelap itu menjadi terang oleh pantulan cerahnya kulit putihnya. Aku terangsang sekali. Pelan-pelan aku gerakkan maju dan mundur. Lubang itu agak kering sekarang. Merasa tidak nyaman. Aku cabut keluar dari lubangnya. Aku bermaksud berdiri di samping kasur. “Kuuuun…..kok dilepas…….ayo…masukin lagi sayaannggg….” beliau merintih memohon. Biasanya dia main perintah dan harus dipatuhi, sekarang singa betina itu merintih memohon. Aku tidak menjawab, langsung turun sambil menyeret kedua kakinya ke tepi pembaringan. Kubentangkan lebar kedua pahanya. Pangkal pahanya tampak merekah menantang. Aku sengaja tidak segera memasukkan tongkolku, aku ingin dengar rintihannya, jriku mempermainkan daging itilnya saja. “Kuuuun….. ayo…..jangan main-main itu….. cepet masuk…masuk…ooohhh….” Puas aku mendengar rintihan beliau. Kuarahkan batangku ke lubang itu dan……blessss…sleepppp…….aachhhh….Ternyata lubang itu kini sudah basah lagi. Beliau mengangkat tinggi-tinggi kakinya sehingga tanganku terbebas tidak menyangga lagi. Kini aku raih kedua bukit kembarnya yang terpantul-pantul karena goyongan tubuhnya yang kusodok-sodok. “Enaaak….Kun…..Enak…ya…sayaanngg,konntoooolll kaamuu geedeeee..Kun……?” mulutnya terus nyerocos tapi matanya terpejam. Aku bergerk maju mundur dengan irama pelan. Kunikmati setiap gerakan. Kurasakan makin pelan aku menggerakkan, tongkolku terasa digigit atau dijepit oleh “bibir” beliau. “Kun cepet… sing jeroooo……oooh…..oohhh……sing jeroo sayaaanggggg…..” “Iya…Mbaaaaakk……..ini….Mbak….slepppppppppp blezzzzzzzz… aaaahhh…..” Udara kamar terasa semakin panas. Keringat sudah membanjir…..nafsu sudah sampai kepala. Kupercepat gerakan, makin lama makin cepat dan tusukan semakin dalam. Plak plak plak….kreet….kreeet…..suara daging beradu dan kerenyit tempat tidur mengiringi tarian birahi aku dan beliau. Jepitannya semakin kenceng dan denyut-denyut diujung kemaluanku semakin terasa….”Mbaaaaakkkk….iki….piyeeeee…… addduuuh…..” Aku sudah sampai di ujung perjuangan. “Tungguuuu……akuuu….ke….lu….ar……Kunnnnn.” keluarin di mana mbaa?....di dalam aja kunn…biar hamill.Pantatnya berputar liar dan tangannya mendorong pantatku sampai mepet . Crooottttzz…crooot…crooottt…Seeerrrr. Kami mencapai klimax bersama. Kupeluk Mbak Yanti. Kurebahkan kepalaku di atas susunya yang empuk. “mBaaak….. aku sayaaaang sama Mbak Yanti.” Mbak Yanti tidak menjawab, tetapi ganti memeluk erat tubuhku. Tanpa memepas senjataku dari memek mba yanti,Aku berharap semoga beliau tetap seperti ini. Tidak marah-marah lagi. Tetapi aku menyadari kenyataan seperti orang bilang watuk bias mari lamon watak kapan marine,Dalam serial sebelumnya, , sudah tau bagaimana watak Mbak Yanti. Mudah marah, perfeksionis dalam urusan kebersihan rumah tangga, dan sekarang baru aku tau, kalo beliau itu juga eksibisionist, suka menggoda dengan memamerkan tubuhnya yang seksi. Meskipun sifatnya itu hanya di dalam rumah saja. Sudah sebelas hari Mas Pras belum pulang. Selama itu pula aku bersikap sangat hati-hati, tidak ingin kena marah lagi. Aku ingin memelihara suasana damai dengan Mbak Yanti. Setelah kejadian “santap siang” itu sikap beliau baik. Tapi aku tetap hormat dan takut. Beliau juga tak pernah bicara soal itu. Seolah-olah tak pernah terjadi. Aku tidak berani lagi mengintip-ngintip. Aku tau diri dan berusaha menghormati Mas Pras. Aku juga sudah kepengin ketemu Mas Pras. Beliau janji mau mencarikan aku sekolah, sudah 3 bulan aku tidak bersekolah. “Masmu kok belum pulang ya Kun?” matanya memandang ke pintu. Keliatan kalo beliau sudah kangen sekali kepada suaminya. Lampu Petromax semakin redup, butuh dipompa lagi. Aku menurunkan lampu itu dan memompanya. “Sudah sebelas hari, Mbak.” Jawabku sambil memompa lampu menjadi semakin terang lagi. dah lama yan kun…aku kangen kun,..kan udah ada aku mba,,,sembarangan kamu,,…ntar tak bilangin masmu lho… “Siapa takut, Mbak. Ini, aku berani maju.” Aku mendekat lagi bahkan lebih mepet. Mbak Yanti tersenyum geli melihat sikapku. “Uuuu….cah nakal. “ dipijitnya hidungku dengan gemes.”Aduuuu Mbak, sakit” malam itu suasana terasa mesra dan menyenangkan. Sampai jam sebelas malam kami berdua ngobrol akrab. Sepertinya Mbak Yanti menunggu Mas Pras, tapi beliau tidak bilang apa-apa. Mbak Yanti sudah menguap dan masuk ke kamar tidurnya. Petromax saya matikan kuganti lampu tempel. Aku pun masuk kamar, segera tidur nyenyak dengan mimpi indah. Aku tidak tahu bahwa jam dua belas malam Mas Pras datang. Dalam mimpiku aku bertemu cewek cantik. Cewek yg belum kukenal itu tanpa malu-malu mendekati aku dan menciumi aku. Bajuku dibuka lalu celana ku diturunkan. Aku sekarang tinggal memakai celana dalam. Dalam alunan musik dangdut cewek itu meluk-liuk kan tubuhnya mengikuti irama sambil melepas pakaiannya satu persatu. Kemaluanku menjadi tegang. Apalagi saat dia mendekat dan mengelus-elus penisku dengan lembut, rasanya nikmat sekali Tiba-tiba aku merasa sesuatu yang berat menimpa badanku dan kemaluanku terasa basah dan hangat. Kurasakan nafas hangat dan berat menyapu wajahku. Aku terbangun! Mataku menatap kabur pada bayangan di atas wajahku di kamar ku yang gelap itu. Beberapa saat pandanganku menjadi jelas bahwa itu wajah Mbak Narsih. Aku bermaksud membuka mulut dan bertanya tetapi mulutku dibekap. “Ssssst……..!” beliau menyuruh aku diam. Badanku yang kecil itu merasakan beban yang lumayan berat dari tubuh wanita dewasa itu. Beliau jongkok dan bergerak naik turun. Penisku merasakan kehangatan di dalam lubang Mbak Yanti Ternyata apa yang terasa dalam mimpiku itu adalah kenyataan. Kini dengan sadar kurasakan kenikmatan itu. Nafas nya yang memburu menandakan beliau sedang dilanda nafsu birahi yang hebat. “Kuuuun……puasi akuuuu…sayang…aku pengen di masukin sama kontomu yang gede sayaanggg…. “ beliau merebahkan diri di atas tubuhku dan berbisik di telingaku. Aku berusaha menahan berat tubuhnya. Badannya panas sekali. Bau keringatnya yang khas menyeruak membangkitkan nafsuku. Kudorong tubuhnya ke samping, kini aku berhadap-hadapan dengan beliau dalam posisi miring. Susunya yang bulat putih itu kuremas-remas, terasa hangat dan kenyal. Telapak tanganku terlalu kecil untuk memegang payudaranya yang padat bulat itu. sambil kusodok lubangnya dengan penuh semangat. Setelah beberapa saat posisi seperti itu kurang nyaman rasanya. “Kamu……ssshhh. …kamu… di….ooouuh…di … atasssss…sayanggg aku lgi kecapean…..” segera kuturuti perrmintaan beliau. Aku merasa lebih leluasa melancarkan gerakanku. Kini aku mendengar music dangdut yang kudengar dalam mimpi tadi. Mbak Yanti menyalakan radio kecilku, yang gelombangnya tak pernah pindah dari radio swasta spesial dangdut. Kapan pula beliau masuk kamarku? Pertanyaan yang tak perlu dijawab, karena situasinya dalam keadaan “perang”. Di kamarku yang remang-remang, kulihat di bawahku sesosok wanita cantik, yang berhari-hari aku rindukan kehangatan tubuhnya. Mbak Yanti merindukan kehangatan suaminya, dan aku ketagihan merasakan kehangatan tubuhnya. Meskipun keinginan itu menggebu, tapi aku tak berani meminta. Aku anak kecil. Aku hanya numpang hidup. Pokoknya aku di posisi yang lemah. Kini tiba-tiba saja kesempatan itu dating lagi. Setelah memperoleh kesadaran penuh, timbullah dorongan hasrat yang sangat kuat. Aliran darahku terasa semakin cepat. O, Mbak Yanti, …… kamu adalah mimpi terindahku setiap malam. tusukanku semakin mantap. Kurasakan sudut-sudut liang rahimnya yang hangat. Memperoleh serangan balik yang dahsyat, Mbak Yanti memutar-mutar pantatnya. Pandangan matanya liar, mulutnya menganga, kadang-kadang menyeringai menahan kenikmatan yang merambati ujung-ujung syarafnya. Wajah cantiknya berubah ganas dan buas. tetapi wajah itu tidak membuat aku takut, malah semakin terangsang. Aku sudah lupa, bahwa wanita cantik yang menggeliat-geliat di bawahku adalah wanita yang seharusnya kuhormati. Karena begitu bersemangat sampai tempat tidurku yang sempit itu berkereyotan menimbulkan suara berisik. “Sssshh…. Jangan berisik….Kkkuuunnnh….hhffff….nan…ti…Mas Prassss…..bang…bang…ngun..” tersengal-sengal Mbak Yanti memberitahu aku. Hah? Ada Mas Pras? Edan tenan. Aku kaget sekali. Tak terasa gerakanku melambat dan berhenti. “Ayooo….. kenapa….terusss…keburu bangun dia….” Diangkat-angkatnya pantatnya. Kembali kulancarkan seranganku semakin cepat. Kurebahkan tubuhku di dada nya yang putih dan empuk itu. Kini jelas kulihat wajahnya. Rambutnya awut-awutan. Napasnya yang panas menerpa wajahku. “Mas Pras sudah pulang Mbak?” tanpa menghentikan gerakan aku bertanya “Sudah, Kun….. ah Masmu payah.” Kuhisap-hisap putingnya sambil kuremas bukit empuk yang putih itu. Tak tahan diisap dipeluknya tubuhku erat, sambil mencurahkan keluhan hatinya “Aku belum apa-apa……Masmu sudah keluar…..langsung loyo dan tidur” “Aku nggak bisa tidur, lalu nyetel radiomu. “ beliau berhenti ngomong lalu mencium bibirku. Kami berciuman dalam kesunyian malam dan iringan irama dangdut. Suara radio ini dimaksudkan untuk menutupi “kegaduhan” di kamarku ini. Setelah bibir kami lepas. Aku turun dari tempat tidur diikuti Mbak Yanti. Beliau langsung berdiri membelakangiku, pantatnya yang besar itu disodorkannya. Sudut kemaluannya yang gelap itu kontras dengan bokongnya yang putih. Kuarahkan penisku ke sana. Karena terlalu naik, tangan beliau membantu menuntun ujung tongkolku ke arah yang tepat. Sleppp,,,,bleezzzz…..aacchhh….Lagi-lagi kurasakan kehangatan yang nikmat itu. Kubenamkan semakin dalam. Lubang itu terasa lebih sesak sekarang..slleeppp…slleeeppp..blezzzz…. Belum pernah aku dalam posisi begini. Batangku yang panjang terasa bisa masuk lebih dalam. Mbak Yanti merintih keenakan. “Terusssss…….,Kun…..genjott,,,,terus memekku sayannggggg…..aahhh ….cepet….ayo kamu juga keluarin di memek mba sayannggg biar bias hamilll…..aacchhh kunnn mba mau keluarr sayyaanngggg…..” Aku pun sampai di ujung perjalanan, makin lama makin cepat. Lubang Mbak Yanti kali ini sudah becek sekali dan……”Kuuun…..aaaahhhhhhh…crooott…croooottt…nikkkmaaattt sayaanggg…..” dipeluknya aku dengan sangat erat dan penisku terasa dijepit oleh benda lembut dan hangat yg berkedut-kedut. Kubenamkan dalam-dalam kemaluanku dan memancarkan cairan hangat ke liang senggama Mbak Yanti.,,,crraaattt…crraaaattt….. Serrr….serrr…..ser…. Mbaaaakkkk……. Aduuuuh…..aku keluar.” Beberapa saat kemudian beliau menghentikan semua gerakan , terduduk lemas di tepi tempat tidur,sambil mengecupku,,…makasih sayangg kamu benar,…benar hebat selalu bias muasin mba,.sama-sam mba aku juga. Setelah memperoleh kekuatan kembali, Mba yanti aku angkat sambil berjalan tanpa melepas sodokan kontolku di memeknya beranjak keluar, menuju ke kamar mandi. Aku duduk di sofa kamar tamu menunggu beliau keluar dari kamar mandi. Masih bertelanjang, Mbak Narsih kembali ke kamarnya. Aku segera mencuci “peralatanku” dan kembali ke kamarku. Aku duduk di tepi tempat tidur dan merenung. Ada apa ini? Kucoba untuk merangkai-rangkai berbagai kemungkinan. Mas Pras tengah malam pulang. Pasti beliau sangat lelah. Mbak Narsih yang lama menunggu kedatangan sang suami, mungkin minta “oleh-oleh”. Karena factor kelelahan atau sebab lain, tugas Mas Pras belum tuntas. Wanita yang haus ini sudah lama berpuasa, tentu nafsunya berkobar-kobar. Ibaratnya bertepuk sebelah tangan, Mas Pras masih lelah. Lalu tidak mampu memberi kepuasan. Kira-kira begitu. Akibatnya, karena tidak puas, ibaratnya makan belum kenyang, lalu nambah. Mungkin, beliau ke kamarku, mempermainkan burungku, sehingga tegang. Begitu bisa dipakai, segera dimasukkan dan dipompa. Saat itulah aku terbangun. Aku juga tidak tahu penyebab sebenarnya. Aku tidak berani bertanya. Hanya saja badanku terasa pegal-pegal sekarang. Aku jatuh tertidur dan….. bangun kesiangan. Aku takut keduluan Mbak Yanti. Segera aku bangun dan ke dapur menyalakan kompor. Merebus air dan mencuci beras. Untung, beliau masih tidur. Kalau kedapatan aku bangun kesiangan, semua pekerjaan pasti beliau selesaikan dengan cepat dan rapi. Aku bisa mati langkah dan siap didiamkan berhari-hari. Lega rasanya. Sampai aku selesai mencuci pakaian dan nasi sudah masak mereka belum bangun. Aku ambil uang belanja di lemari dapur dan beli sayur ke warung. Pulang dari warung Mbak Yanti dan Mas Pras sudah bangun. Aku menyapa dengan sopan, “Mas,tadi malam ya pulangnya?” “Heeh, gawekna kopi, le !” Mas Pras minta aku buatkan kopi. Kuseduh kopi kental tanpa gula. Itu minuman favorit nya. Kutaruh beberapa bongkah gula jawa di mangkuk kecil. “Wah, pinter kamu Kun. Uenake.. kopi pait karo ngemut gula jawa.” Katanya sambil menyeruput kopi hitam itu. “O, iyaa… kamu jadi sekolah nggak?” Aku tersenyum gembira, “ Jadi, Mas. Besok Senin Mas Pras masih di rumah?” “Pokoknya sudah kuberikan dananya dibawa mbakyumu. Minta saja. “ maksudku kuminta Mas Pras antar aku cari sekolahan, tapi mungkin beliau sudah harus kerja lagi. Ya, sudah nggak apa-apa Yang penting aku pasti sekolah. “Kenapa harus sama Mas-mu, malu ya dianter mbakyumu” tanya Mbak Yanti, biasa nadanya galak, aku sudah terbiasa dengan sifatnya itu. “Mboten, Mbak “ aku menjawab sopan dan menyatakan bahwa diantar Mbak Narsih aku juga mau Karena semua pekerjaaan pai itu sudah kelar. Aku kembali ke kamar, untuk…..tidur. Lelah sekali badanku setelah “berjuang keras” semalam. Dari kamar kudengar mereka terus berbincang-bincang. “Dik, keliatannya berat badanmu tambah ya?” kudengar suara Mas Pras yang nge-bas. “Kok tau?” “Itu rokmu pada kesempitan.” “Mas Pras, sekarang harus percaya. Harus yakin.” Sepertinya Mbak Yanti serius. “Maksudmu kamu bener-bener bisa hamil?” masih datar suara Masku. “Biar aja apa kata dokter, apa kata tabib, sinshe boleh berteori, Aku sudah berhenti 2 bulan lho Mas. Lihat, nih perutku. Lho, …tambah lebar. Wudelku…tambah monyong.” Kubayangkan, pasti Mbak Yanti, membuka roknya dan memamerkan perutnya yang putih mulus itu. “Dik Yanti,……. Sungguh bahagia aku hari ini…..akhirnya aku bisa….oh…” tak ada lagi suara mereka bicara. Pasti mereka……kalau nggak berciuman ya berpelukan. “Makanya, jangan lama-lama perginya, Mas” itu suara Mbak Yanti. Lalu sepi lagi. Peristiwa selanjutnya aku tak tahu, karena aku tidur sampai siang. Tiga hari Mas Pras di rumah. Pagi itu dia harus berangkat. Jam lima pagi, kernetnya datang memberi tahu kalau muatan sudah dinaikkan. Sudah ditutup deklit ,tinggal berangkat. “Kun, kamu cari sekolah yang deket-deket saja. Ngirit . Kalau bisa ar yang masuk siang, Biar ada yang membantu mBakyumu. Dia hamil, Kun. Aga Mbakyumu jangan sampai kelelahan.” Mas Pras berpesan sambil mengacak-acak rambutku dengan mesra. “Inggih, Mas.” Saya antar sambil membawakan koper berisi pakaian Mas Pras ke truk yang sudah diparkir di ujung gang. Lik Tarjo, kernet setia, memarkir truk itu di situ. Pagi itu juga aku diajak Mbak Yanti mencari sekolah buat aku. Aku pakai seragam SMA dan Mbak Yanti …….. ya ampun….. cantik banget. Pakaiannya sederhana, tapi cocok sekali dengan kulitnya dan tubuhnya yang tinggi semampai. Rambutnya yang agak kemerahan, menambah cantik wajahnya yang oval dihiasi biabir tipis, hidung bangir dan bulu mata yang lentk. Aku malu pada diriku sendiri Ada sebuah sma Swasta di jalan Raden Patah. Masuk siang. Tidak jauh dari rumahku. Di kantor SMA itu Mbak Yanti menjadi pusat perhatian para guru, terutama bapak-bapak guru. Kalau kepergok Mbak Yanti mereka sedang memandangi dengan kagum, mereka terenyum ramah. Yang tidak enak kalau mareka melihat aku, pasti dengan pandangan curiga. Kalau adiknya kok tidak mirip. Kakaknya cantik, adiknya jelek, gelap lagi. Tetapi kalau pembantunya kok selalu digandeng . Mungkin begitu yang mereka pikirkan. Saat wawancara kulihat Bapak Guru yang berkaca mata minus itu berkali-kali melirik ke belahan dada, Mbak Yanti yang terlihat , karena bajunya berkerah lebar dan rendah. Kalau Mbak Yanti tertawa, dadanya terguncang-guncang, Bapak Guru itu ikut-ikutan tertawa. Tetapi matanya selalu ke dada itu lagi. Dasar lelaki. (Eh, aku laki-laki juga, ya) Aku tidak peduli. Yang penting aku sekarang sekolah lagi. Bulan Juli, aku sekolah lagi. Sementara itu perut Mbak Yanti sudah semakin besar. Banyak pekerjaan yang tidak bisa dikerjakan lagi. Satu-satunya yang wajib dikerjakan adalah mengepel lantai. Menurut Bulik Saodah tetangga depanku, itu baik untuk proses persalinan nanti. Jam sebelas pagi, semua pekerjaan harus sudah selesai. Karena jam setengah dua belas harus berangkat sekolah. Jalan kaki lewat Pengapon, lewat Pasar Kobong, sampai sekolah sekitar setengah jam. Praktis tenagaku sudah terkuras habis paginya. Di sekolah tinggal sisa-sisa tenaga. Erring aku berjuang keras melawan rasa mengantuk yang tak tertahan saat jam pelajaran. Sisi baiknya mengulang di kelas yang sama terasa amat mudah. Apalagi SMa swasta itu menurut penilaianku levelnya jauh di bawah SMa ku. Senang sekali bisa bersekolah lagi. Karena aku dikira anak pandai, banyak yang suka bertanya peer. Kalo ulangan pada minta contekan. Pokoknya seru, deh. Pulang sekolah sampai di rumah hampir maghrib. Melihat rumah gelap, yang pertama kulakukan adalah menyalakan lampu pompa. Aku kasihan sama Mbak Yanti. Beliau nggak bisa menyalakan lampu Petromax. Masih berpakain seragam, kutengok keadaan dapur, jemuran dan kamar mandi untuk mengetahui mana yang belum beres. Tetapi semua sudah rapi, kecuali air di kamar mandi kosong. Aku menimba air memenuhi bak mandi. “Wis Kun, nanti saja ngisinya. Kamu lelah.” Lemut sekali beliau menyapaku. “Cuma untuk mandi aku, kok Mbak.” Aku segera mandi. Rutinitas seperti itu terjadi setiap hari. Aku biasa mengerjakan peer dan belajar sampai malam. Jarang aku bisa ngobrol-ngobrol lagi. Aku benar-benar tenggelam dengan situasi baruku. Banyak guru yang kukenal baik dan mereka suka padaku. Sebenarnya aku biasa-biasa saja. Tetapi karena banyak teman yang bodoh dan nakal, maka di situ aku dianggap anak yang sopan dan pandai. Aku semakin merasa diterima . Aku sebenarnya melupakan sesuatu karena kesibukan sekolahku itu. Mbak Yanti. Dengan perutnya yang semakin membesar beliau sering menemani aku mengerjakan peer atau belajar. Sering beliau mengajak bicara, tetapi aku menjawab seperlunya, karena aku konsentrasi ke pelajaran. Saat itu sedang banyak ulangan. Aku sedang tenggelam dalam keasyikan belajar. Kuakui aku memang kutu buku. Matematika adalah pelajaran favoritku. Aeperti biasa, beliau duduk di sampingku, aku sibuk menulis dan mngerjakan soak-soal atau menjawab peer. Aku heran, kenapa sejak tadi Mbak Yanti tidak bertanya. Aku merasa ada yang tidak wajar. “Mbak, kalau sudah ngantuk sare dulu, to?” aku berbasa-basi sambil menoleh. Aku terkejut melihat mata beliau basah. Air matanya mengalir di piinya yang sekarang tampak tembem. “Mbak,……………….kenapa?” aku menghentikan aktifitasku. “Nggak apa-apa. teruslah belajar, kamu memang anak rajin, tekun dan baik.” Jawabnya diserati isak tangis tertahan. Apa maksudnya, ya? “Kamu dan Mas Pras sama saja, ya. Semua sibuk.” Kini tangisnya pecah. Aku bingung. Sebagai anak-anak aku belum bisa memahami perlunya memberi perhatian pada orang tua. Tetapi kini aku sadar, bahwa selama ini, aku melupakan kehadiran Mbak Yanti. Hatiku tersentuh oleh isak tangisnya. Secara naluriah kupegang tangannya. Kugenggam erat. “Mbak……. Maafkan Kun. Aku bener-bener keterlaluan. Aku salah, Mbak…..” tak bisa kulanjutkan kata-kataku. Dadaku penuh keharuan. Mataku jadi panas dan basah. Kupeluk beliau dengan penuh perasaan menyesal. Mbak Yanti tetap menangis dan sikapnya pasif sekali. Kucium tangannya, kuciumi pipinya diaaaam saja. Aku menjadi serba salah. Karena malam semakin larut dan Mbak Yanti tidak juga masuk kamar, masih tetap duduk di sofa. Aku ambil inisiatif. Kuambil selimut dan bantal. Kurebahkan beliau di sofa. Menurut saja. Kuselimuti diam saja. Malam itu aku menunggui beliau tidur di sofa, aku tidur di karpet di bawah sofa. Subuh pagi aku dibangunkan, disuruh mengantar ke kamar mandi. Kutuntun beliau. Tanpa menutup pintu beliau langsung mengangkat daster dan jongkok. Soorrrrrrr…. Aku jadi tau, bahwa orang hamil itu suka bermanja-manja. Suka minta yang aneh-aneh. Mulai hari itu aku lebih banyak memperhatikan keadaan beliau. “Kun, aku pengin dimandiin seperti waktu aku sakit dulu itu, lho” “Baik, Mbak.” Aku siapkan air hangat dan lap pel. Kumasukkan kursi kayu ke kamar mandi. Tanpa ada rasa malu sedikitpun beliau langsung telanjang di hadapanku. Lucu juga melihat bentuk tubuhnya. Perut maju, pantat semakin lebar. Putting susu jadi hitam dan lebar kini bongkahan bukit kembar yang putih itu semakin melebar saja. Kupandangi semuanya itu dengan penuh kekaguman. Apa bisa orang hamil itu “digituin” ya? Aku berpikiran ngeres. Badanku terasa panas dan penisku semakin mengeras. Kini beliau sudah duduk. Segera kuguyur tubuhnya dengan air hangat. Tibunya kini bercahaya bagai dilapisi kaca. Kusabuni punggungnya. Pantatnya,. Penginnya aku menyabuni bagian depan. Susunya sangat menantang untuk disentuh, tapi aku masih jaim. Mbak Yanti rupanya tidak sabar dengan sikapku yang sok jaim itu. Dipegangnya tanganku yang membawa sabun. Di arahkan ke dadanya. Saat kusabuni, benda kembar itu terayun-ayun. Aku tau beliau paling suka kalau sambil diremes, Bener juga, beliau mendongak ke atas menahan nikmat. Kini tangaku berada diperut beliau. Aku jongkok di hadapan beliau. Kemaluan beliau Nampak jelas. Ditumbuhi rambut jarang. Kusabun perutnya dulu, makin lama makin turun. Akhirnya sampailah jariku di tepi “hutan” Tak sabar jariku segera menyentuh si merah kecil. Begitu kena sentuhan, desisnya semakin jelas terdengar. Ketika aku berdiri mengambilkan sabun, tiba-tiba langkahku tertahan karena celanaku diturunkan, padahal aku sedang tidak mengenakan CD. “Kamu duduk di situ.” Mbak Narsih berdiri. Aku duduk di kursi dengan batang tegak teracung. Mbak Yanti pelan-pelan mengarahkan pantatnya dan duduk dipangkuanku. “Lho, Mbak…….nggak apa-apa?” tapi sebagai jawaban pantat nan putih itu semakin turun. Satu tangan beliau memegang penisku mengarahkan ke lubangnya. Masuknya “si hitam” ke lubang kenikmatan itu disertai desisan yang punya lubang. “Oohhhh….sssssh” Pantat beliau naik turun diiringi bunyi crop…crop….crop….. “Enak…..banget sayaannnggg,…aku udah gatelll sayangg…lama.gak di masukin punyamu…..hhh….hhh…..hhhh…..” Aku mengambil gayung lalu kuguyur badannya yang penuh sabun itu. Aliran air hangat itu menambah nikmat persetubuhan aneh itu. Kuguyur lagi sambil kugosok punggung dan pundaknya. Begitu terus menerus sambil aktif naik turun beliau tetap kumandikan. Dari pantulan cermin di kamar mandi, kulihat susunya terayun-ayun indah saat pantatnya aktif naik turun. Kedua tanganku meraih kedua bukit kembar itu. Kubelai-belai dan kupelintir puting hitam besar itu. “Aaaahhhh……terussss….kamu pinter….sayannggg,,,…Kun…..” gerakan naik turunnya melemah, kelelahan juga akhirnya. Sekarang Mbak Yanti duduk di bibir bak mandi yang cukup rendah dan lebar. dibukanya lebar-lebar kedua pahanya. Lubang kenikmatannya yang sudah amburadul itu menganga. Sikunya bertelekan di tembok. Sambil berdiri kumasukkan lagi “tongkat ajaib” yang disukai Mbak Yanti itu. Dalam posisi tengadah seperti itu kukira lubang itu akan semakin lebar dan kendor. Tetapi aneh, malah tambah seret dan menggigit. Kamar mandi itu menjadi ajang “pertempuran aneh” Perutnya yang membuncit bergoyang-goyang saat kusodok-sodok. Baru tau aku sekarang. Ternyata orang hamil, masih suka “main”, Menurutku malah lebih “hot” “Kuuuuunnn….. jangan …..tinggalkan Mbak Yanti ……” “Tidak lagi…Mbak.” “Addduuuuu……terusss saaynngggg sooodokk memekkku..aacchhh…….enaaaaakkkkk…….” “Mbaaaaak……. memekmu…..anget banget, Mbak……..” “Teruussss……yang dalam…..dalam…….” “Mbaaaakkkk…..aku nggak tahan lagi…….ayo Mbaak.” “Ooohhhh….ssshhh……aku….aku……juga……hampiiiiirr…keluarr….Ku uun” Mbak Yanti memutar-mutar pantatnya dan aku menghunjam semakin dalam. Gelombang kenikmatan datang bergulung-gulung…….nafas kami berdua terpantul berisik oleh dinding kamar mandi beratap seng. Keringatku membanjir demikian pula Mbak Yanti. Bau sabun wangi yang bercampur bau keringat menimbulkan suasana aneh yang sangat merangsang. Akhirnya tak kuat lagi kami menahan datagnya tsunami kenikmatan itu. Pancaran spermaku terasa deras menyemprot dinding rahim beliau yang juga banjir. Karena licin, tubuh Mbak Yanti kepleset nyemplung utuh ke bak mandi. Untung bak mandinya rendah dan berisi penuh air, sehingga tidak terasa sakit,akupun langsung ikut nyemplung kebak mandi,..tanpa henti tangan mba yanti menarik kontolku masuk ke memeknya ,,….sleppp…beezzz…aacchh…nikmaatt…setelah kami sam-sama muncrat,akhirnya. Kubantu untuk mentas. Kini aku sendiri mandi jebar-jebur membersihkan diri. Mbak Yanti membantu menggosok punggungku. Handuk kita pakai berdua. Masih bugil, kutuntun Mbak Yanti ke kamarnya. Beliau tidak ambil ganti pakaian malah tiduran. Aku ditariknya untuk ikut tidur. Padahal sudah jam setengah sembilan pagi. “Kun……..bawa sini manukmu……” “Mau apa Mbak…..” Tak banyak bicara…. Segera mulutnya menciumi burungku yang kini tegang lagi. Melihat benda ini bertambah panjang dengan cepat, tak sabar Mbak Yanti memasukkan ke dalam mulutnya. Aku jadi berkelojotan. Rasanya geli-geli nikmat….. “Kun, puasin aku….sayangg. Kamu biarkan Mbak Yanti kesepian sejak kamu sekolah. Ayo hari ini kamu nggak boleh masuk.” Di bimbingnya kontolku masuk kememeknya,,..sleeppp…bleezzzz…..aacchhh…sayaaanngg genjottt terusss,,,,ssayannng puasin mba….sayannnggg…..sambil maju mundur ku pompa memek mba Yanti yang udah basah oleh cairan birahi…..aaahhh,….sayaannggg mba mau keluarrr…sayanggg…..dan akhirnya ….crroooottt…crooott..keluarlah cairan kenikmatan Mba yanti…di barengi dengan semprotanku di dalam memeknya.cratttttt….cratttt…achhh…..

Kakak iparku mba yanti selingkuhanku

$
0
0
Aku sebenarnya merasa sangatlah berdosa dengan kakak iparku sendiri karena istrinya yang nota bene adalah kakak iparku sendiri sudah bermain api denganku boleh dikatakan semacam Cerita Hot yang tentu saja ada indikasi cerita perselingkuhan berikut alur kisah lengkapnya. Karir Mbak Yanthi di kantornya memang cukup baik bahkan penghasilannya jauh lebih baik ketimbang suaminya jika bertemu aku dia cukup antusias membicarakan masalah masalah pekerjaan sedangkan suaminya biasanya diam saja mendengarkan dan tidak bisa mengikuti pembicaraan. Mbak Yanthi mempunyai paras yang cantik tetapi yang lebih mengundang pikiran jorok para lelaki adalah tubuhnya yang mungil dan sintal amat seksi Menyadari kelebihannya itu dia selalu memakai celana panjang dan baju baju atau kaos yang ketat seakan sengaja mempertontonkan buah dada dan lekukan lekukan indah tubuhnya.Terus terang setiap bertemu atau berbicara dengannya aku tidak kuat lama lama menatapnya aku seringkali berpaling ke arah lain kalau berbicara dengannya keadaan itu justru membuat janggal hubungan kami Mbak Yanthi seakan mengerti usahaku untuk menjinakkan liar mataku.Aku hampir tak pernah bisa bicara dengannya secara santai parasnya yang sensual selalu membuatku gelisah pernah suatu saat aku mencoba untuk bersikap santai berbicara sambil menatap matanya yang bening tetapi lama kelamaan mataku terasa berat kemudian semakin berat lagi seolah menahan beban puluhan ton akhirnya mataku merasa capai sehingga kemudian pandanganku turun kemudian turun lagi dan berhenti pada buah dadanya yang menyembul dibalik kaosnya yang ketat.Aku menarik nafas panjang sebelum kemudian tersadar kembali akan tetapi kesadaran itu sudah terlambat Mbak Yanthi telah menangkap basah kelakuan mataku yang nakal entah apa yang dipikirkan saat itu dia kemudian merubah posisi duduknya setelah kejadian itu aku semakin tidak berani menatap Mbak Yanthi. Akan tetapi sekarang Mbak Yanthi ada didepanku setelah check in aku membantu Mbak Yanthi membawakan tasnya ke kamarnya ketika berjalan di lorong hotel aku sempat memperhatikan Pantat Mbak Yanthi Sintal seolah meliuk liuk menggoda kejantananku lumayan juga hotelnya ujarnya sambil memperhatikan sekeliling kamar.Setelah menyimpan barang barangnya dilemari aku kemudian duduk di kursi menghadap ke tempat tidur sementara itu Mbak Yanthi kemudian melepaskan jaketnya sehingga kini yang tersisa adalah tang topnya yang berwarna hitam dengan celana ketatnya berwarna hitam juga dengan baju yang relatif minim itu kini belahan dada dan pangkal lengan Mbak Irma semakin terbuka aku mengagumi begitu mulus dan putihnya tubuh Mbak Yanthi. Aduh cape juga gumannya setelah minum aqua yang tersedia di meja kecil kemudian dia berjalan menghampiri tempat tidur tidak disangka sangka dia kemudian membalikkan badannya kemudian merebahkan badannya ditempat tidur sementara kakinya menggantung ke lantai apa yang terlihat adalah onggokan kewanitaannya yang menyembul di balik celananya yang relatif tipis.Bahkan belahan diantara dua bibir memeknya pun tampak dengan jelas terlihat suasana dalam kamar yang hening dan nyaman itu ikut membantu meningkatkan nafsuku detak jantungku semakin terasa memburu.Aku merasakan ada aliran panas antara jantung sampai ke tenggorokan nafasku menjadi tersengal sengal beberapa kali aku menarik nafas panjang mencoba menenangkan diri kejantanan dan sekitarnya terasa panas dan kaku atau entah apa rasanya. Kini kepalaku terasa pusing mungkin peredaran darahku menjadi tidak teratur dalam keadaan tersebut pikiran warasku telah terbang entah ke mana aku mencoba lagi sekuat tenaga untuk mengendalikan diri terlintas di pikiranku untuk segera lari secepat kilat menerjang pintu menjauhi situasi yang sangat menyiksa itu.Akan tetapi semakin lama aku semakin tidak dapat mengendalikan diri dalam pikiranku aku ingin berbuat sesuatu kalaulah nanti terjadi apa apa dan Mbak Yanthi marah aku akan segera balik menyalahkan Mbak Yanthi kenapa bersikap begitu mengundang nafsuku sebagai laki laki yang normal.Tekadku sekarang telah terfokus aku ingin meraba onggokan indah di selangkang Mbak Yanthi itu akan tetapi tanganku kini menjadi kaku seakan erat menempel pada sandaran kursi akan tetapi kepalaku yang sudah semakin pusing dan darahku yang semakin mendidih telah mendorongku untuk berbuat nekat. Setelah aku berdiri tampaklah wajah sensual Memek Mbak Yanthi Kakak Iparku beserta dua payudaranya yang montok matanya menatapku mestinya dia tahu gelagatnya bahwa aku sedang mendekatinya kalaulah dia akan menolak semestinya dia segera merubah posisi tubuhnya pikirku akan tetapi dia hanya menatapku.Berarti dia tidak menghindar terhadap semua kemungkinan yang akan terjadi pikirku tanpa basa basi aku mengelus onggokan yang kuimpikan itu kemudian aku berjongkok mencium onggokan itu dalam dalam.Aku menciumnya dengan nafas yang panjang sampai paru paruku penuh betul juga dugaanku dia tidak marah dia menggelinjang sebentar tanpa merubah posisi tubuhnya setelah menciumnya dengan penuh kelembutan aku bangkit kembali kemudian merayap di tempat tidur menghampiri wajahnya Mbak aku nggak tahan ucapku mesra.Ahhhhhhhhhhh Doni sahutnya Mbak aku ingin menyetubuhimu godaku sengaja aku mengucapkan kata kata jorok untuk membangkitkan birahinya dia tertawa kecil Doni seharusnya jadwalku ke Yogya baru minggu depan tetapi sengaja kupercepat menjadi hari ini setelah tahu bahwa kamu ada di sini ucapnya nah lo pengakuannya bagaikan guntur yang menggema ke seluruh ruangan berarti dia ingin ketemu aku. Mbakkkk gumanku aku segera merangkulnya kemudian menyeret tubuhnya ke atas sehingga seluruh tubuhnya kini berada di atas kasur aku memeluknya menindihnya kemudian menciumi pipi kiri dan kanannya penuh kemesraan sedangkan kedua tangan Mbak Yanthi merangkul pundakku erat sekali nafas kami sama sama memburu.Terasa kenyal buah dadanya lama aku menggumulinya menciumi lehernya kemudian bawah telinganya baik kiri maupun kanan kami sama sama menarik nafas panjang Mbak Yanthi ternyata sangat bernafsu.Bibir sensualnya menyambar bibirku kemudian kami saling mengulum tampaknya dia mencari lidahku kemudian kujulurkan dan langsung dia hisap dalam dalam tangan Mbak Yanthi terus merayap rayap di sekitar punggungku kini selangkangan Mbak Yanthi terasa bergerak mengangkat ke atas dan ke bawah. Kemudian aku duduk kupelorotkan celana panjangnya berbarengan dengan celana dalamnya sampai benar benar terlepas tidak begitu susah karena karet di sekitar pinggang celananya yang lentur demikian juga Mbak Yanthi ikut membantu saraf benar..Dihadapanku terhampar pemandangan surga dunia nan indah kulitnya sangat mulus putih bersih bagaikan pualam sementara disekitar lubang memek mba yanti di tumbuhi bulu tipis nan halus sementara bibir surganya sangat indah mungil berwarna merah kecoklatan.Aku segera mengulum bibir surganya itu aku remas remas menggunakan bibirku kembali aku melumat bibir bibir surganya itu dengan buasnya.Kedua kakinya kemudian ditekuk sehingga telapaknya menapak di tempat tidur Mbak Yanthi menggelinjang gelinjang naik turun oh oh oh Doniii.Aku segera menjulurkan lidah menyapu lubang surganya dari bawah sampai ke atas sedangkan kedua tanganku memegangi kedua paha mungilnya lidahku kemudian berputar putar di sekitar klitorisnya gerakan pinggulnya semakin lincah lagi demikian juga nafasnya semakin memburu tidak lama kemudian kedua kakinya rapat menjepit kepalaku diiringi erangan panjang yang memilukan.Terasa ada cairan hangat mengalir dari lubang kenikmatannya ternyata mba yanti telah mencapai puncak kenikmatan aku menghentikan semua aktivitasku sampai tubuh Mbak Yanthi lunglai kakinya kemudian dijulurkan lagi sejenak kemudian Mbak Yanthi duduk dia membuka dasi yang masih mengikat dileherku kemudian kancing bajuku satu satu dia lepaskan aku pun kemudian membuka baju dan BHnya.Tampaklah payudara yang montok menggantung kencang didadanya aku tak habis pikir mengapa tubuh Mbak Yanthi begitu bagusnya kemudian Mbak Yanthi meraih ikat pinggangku melepaskannya kemudian celanaku pun dia pelorotkan akhirnya kami sama sama telanjang.Sementara itu kontolku sudah tegak berdiri aku langsung menyambar dan melumat payudara yang ranum itu dengan rakusnya kemudian mendorong Mbak Yanthi sehingga rebah kembali namun Mbak Yanthi meronta berusaha merubah posisinya setelah kuberi kesempatan ternyata dia berputar membentuk posisi 69 kemudian mba yanti mengulum senjataku dan aku pun menggelinjang merasakan nikmatnya permainan bibir mungilnya.Sementara itu aku menikmati indahnya pantat Mbak Yanthi kemudian meremas remasnya Mbak Yanthi pandai sekali memainkan lidah dan bibirnya mengocok kejantananku aku menggelinjang gelinjang lagi merasakan nikmatnya yang tiada tara untuk mengimbangi permainan Mbak Yanthi yang luar biasa kemudian aku memainkan lubang kenikmatannya yang sudah basah tidak karuan kemudian aku kocok menggunakan jari tengahku rupanya Mbak Yanthi sudah tidak tahan. Mbak Yanthi bergerak merubah posisinya kemudian duduk di sampingku yang kini terlentang.Doniii masukin yah pintanya memelas aku hanya mampu tersenyum Mbak Yanthi kemudian mengangkang diselangkanganku dia membimbing dan mengarahkan senjataku kelubang kenikmatannya kemudian perlahan lahan menurunkan pantatnya setelah kepala kejantananku masuk kemudian dia mengeluarkannya lagi dan kemudian mengocoknya kembali.Kontolku semakin dalam menerobos lubang kenikmatannya yang mungil semakin dalam semakin terasa nikmat sekali pijitan pijitan lubang kenikmatannya aku tak dapat lagi menceritakan bagaimana nikmatnya saat itu apalagi Mbak Yanthi adalah fantasiku selama ini kedua payudaranya kuremas remas gerakan Mbak Yanthi semakin liar.Desahannya semakin kencang oh..oh..oh..dia terus mengocok kontolku semakin kencang Semakin kencang lagi akhirnya Mbak Yanthi menjatuhkan badannya ke dadaku.Wajahnya lekat diselusupkan di leherku nafasnya tersengal sengal sementara pantatku terus kudorong ke atas Doni aku mau keluar desahnya tertahan aku juga Yanthi jawabku.Tak lama kemudian kami sama sama mencapai klimaksnya terasa lubang kenikmatannya berdenyut denyut meremas kejantananku kami sama sama lunglai Mbak Yanthi tertidur dalam pelukan di dadaku. Sekitar sejam kemudian kami sama sama kaget terbangun oleh dering suara telepon ternyata HP Mbak Yanthi yang berbunyi Mbak Yanthi kemudian menjawabnya Hallo Pap ternyata telepon dari kakak iparku suaminya dia duduk dengan kaki kirinya bersila sementara kaki kanannya ditekuk tegak dia merunduk menempelkan HP di telinganya.Rambutnya terurai menutupi wajahnya kemudian dia menyibakkan rambutnya tampak sekali lagi wajah sensualnya seperti yang selama ini kulihat.Tapi kali ini aku melihatnya Mbak Yanthi Dalam Keadaan Telanjang Bulat tiba tiba

Kakak iparku rela kutiduri demi hasrat

$
0
0
Istriku mengajak pulang kampung di akhir pekan. Dan kami pun memulai perjalanan, tiba-tiba handphone istriku berbunyi. Ternyata yang menelepon itu adalah kakaknya yang ingin memberitahukan juga pada hari itu akan melakukan perjalanan pulang ke kampung halaman. Bagus ini, bisikku dalam hati. Kakak iparku adalah seorang pemimpin disebuah perusahaan swasta, sedangkan suaminya bekerja sebagai pemandu wisata. Mereka telah dikaruniakan 5 orang anak. Aku lebih suka memanggilnya dengan panggilan kak Diana. Aku sangat bahagia ketika mengetahui dirinya akan berkunjung juga ke kampung halaman, karena aku rindu akan kecantikan wajahnya, akan ku pandang sepuas-puasnya wajah kakak iparku itu buat modal dalam bermain nanti dengan istriku. Melihat wajah kakak iparku, aku terbayang dengan beberapa bintang film porno barat yang sering aku tonton. Warna bibirnya yang merah delima, membuat aku tak pernah puas untuk menatapnya dan ingin sekali kucium bibirnya itu. Dan selalu berhayal untuk melakukan hubungan intim dengan dia. Untuk perbandingan bentuk tubuh memang istriku jauh lebih ideal dari tubuh kakak iparku. Tapi yang namanya lelaki memang tidak akan puas dengan yang sudah dimiliki. Pikiranku pun berlarian tidak karuan, hasrat besar untuk menyetubuhi kakak ku itu sungguh semakin menggebu-gebu. Dan kamipun sampai di kampung halaman, tak berselang lama kakak ipar dan keluarganya juga telah sampai. Aku dan istriku membereskan barang bawaan kami satu persatu hingga semua selesai. Terlihat kakak ipar yang baru sampai tadi sudah beristirahat didepan televisi, mungkin karena kelelahan menghadapi perjalanan jauh ini. Mataku tak terlepas selalu memandang wajah hingga tubuhnya yang tertidur di depan televisi. Pikiranku pun tak karuan, sesaat aku melirik kebagian gunung kembarnya yang menjulang tinggi membuat nafsu ku semakin kuat. Akhirnya kulampiaskan nafsu ku terhadap istriku. Kami pun memulai untuk melakukan pertarungan suami istri, aku menyuruh istriku untuk mengisap kontolku ini. filmbokepjepang.sex Disaat yang bersamaan aku membayangkan jika yang melakukannya adalah kakak iparku. Oh… desahku dengan nikmat sambil memikirkan kak diana. Hingga akhirnya air mani ku pun bercucuran di wajah istriku. Sesaat kemudian istriku pun tertidur lemas dan menikmati permainan tadi. Tapi perasaan kurang puas menghinggap di pikiranku. Malam itu hujan tak kunjung reda, mau mengajak istri untuk melakukannya lagi tidak sampai hati karena terlihat wajah lelahnya dihadapanku. Aku berpikir sejenak dan mengambil rokok ku, lalu aku melangkah menuju depan rumah sekedar untuk mengusir penat hati. Dinginnya malam itu membuat pikiran ku mulai terasa tenang dan sudah hampir melupakan tentang apa yang ada dalam pikiran ku sejak tadi. Tetapi, tiba-tiba dari belakang bahuku di tepuk oleh seseorang. Dan dengan sigap aku menoleh dan melihat siapa yang telah menepuk bahuku. Ternyata dia adalah kak Diana, yang telah dari tadi sudah kubayangkan wajah dan tubuhnya untuk ku nikmati. “Doni gak tidur?” , ucap kak Diana. “Tidak kak, masih ingin menikmati dingin malam ini”, balasku. Kami pun diam sejenak, karena kebetulan aku terkejut karena kak Diana yang telah memanggilku terlebih dahulu. Sejurus kemudian, kak Diana pun ikut duduk di kursi yang satu lagi sambil berkata, “Doni, boleh kakak minta tolong?” “Kakak ingin minta tolong apa ya?” jawabku. “Kakak berharap Doni mau menolong kakak, kakak benar-benar sangat berharap” “Sepertinya penting sekali ya kak, silahkan bicarakan langsung kak” Kak Diana pun terdiam sejenak, mungkin dirinya sedang memikirkan untuk memulai dari mana. “Begini Don, 5 tahun yang lalu, kakak ada terikat perjanjian utang piutang dengan pihak bank. Dan sampai saat ini kakak masih belum bisa melunasi hutang kakak di bank. Saat ini sudah masuk bulan ke 6 kakak tidak membayar angsuran. Pihak bank pun telah menulisi surat untuk kakak beberapa kali. Jika hutang itu tak kunjung kakak lunasi, maka agunan yang kemarin kakak kasih ke pihak bank sebagai jaminan akan digadaikan”. Aku pun terdiam dan berpikir, bagaimana caranya aku membantu kakak iparku ini. Aku juga bertanya apakah memang benar yang di bicarakan itu, atau cuma akal-akalan nya saja. Tetapi aku coba untuk berfikir positif saja. “Bang Ardi tau kak?”, sambungku memecah kesunyian. “Suami kakak sudah tau tentang utang itu, tapi Bang Ardi tidak tau jika kakak telah menjaminkan surat tanah ke bank”. Surat tanah itu sudah sejak lama dipercayakan untuk dijaga oleh kak Diana, Jika mertua ku mengetahui apa yang telah kak Diana lakukan, maka habislah kak Diana dimarahi oleh mertuaku. “Aku bicarakan dulu dengan nona ya kak, karena jumlahnya sangat banyak.” “Doni please, jangan beritahu ke siapapun. Bisa mati kakak nanti, kakak cuma percaya sama Doni seorang saja. Makanya kakak langsung ngomong ke Doni”. Sejenak aku berpikir tentang nasib kak Diana jika aku tidak membantunya. Pasti hal yang tidak baik akan terjadi kepadanya. “Doni tolonglah kakak, kakak rela melakukan apa saja yang Doni mau”, “Termasuk tubuh kakak ini”. Sambil menangis dan kuraihlah kepalanya untuk bersender kebahuku, sesekali ku sapu air mata yang telah membasahi pipi mungilnya itu. Suasana yang sepi, hanya bunyi hujan yang jatuh membasahi kampung halaman mertuaku yang menemani kami malam itu. Kemudian kak Diana kembali memandang wajahku. Aku sedikit mencari keuntungan dari permasalahan ini. “Aku akan bantu kakak, jika kakak Diana mau ngentot dengan ku”. “Hhmm, cara lain ada gak Don, karena jika kakak main sama kamu, dosanya sangat besar”. “Kalau hisap kontol ku aja gimana ka”. Kak Diana pun langsung terdiam seribu bahasa. Aku melihat dirinya sedang memikirkan sesuatu, dan aku yakin dia sedang berpikir tentang penawaranku tadi. Kemudian diapun berkata. “Ok, kakak bersedia untuk mengisap kontol Doni, tapi Doni harus janji akan menolong kakak. Jangan permainkan kakak ya”. “Doni janji kak, tapi ada syaratnya kak”. “Syarat apa lagi Don”, “Aku akan bayar utang kakak itu bukan sekaligus, tetapi menyicil mungkin ini bisa membantu kakak keluar dari keterpurukan itu”. “Apa bisa seperti itu Don”, “Yang pastinya bisa kak, karena yang ada dalam pemikiran pihak bank adalah hutang harus lunas, bukan cara pembayarannya”. “Kakak paham, berarti selama hutang itu belum dilunaskan, berarti selama itu juga kakak harus isap kontol Doni ya”. “Kakak memang pintar, selalu cepat paham dengan apa yang akan Doni katakan”. “Untuk membuktikan jika memang kakak serius mau mengisap kontolku, kita mulai sekarang saja gimana”. “Apa?? Sekarang”. “Ia kak, sekarang”. “Nanti kalau ada orang terbangun bagaimana Don?” “Kak Diana tak perlu takut, kita masuk kedalam, trus kak Diana ikuti aku dari belakang dan kita menuju ke ruang tamu. Aku berdiri disebelah lemari perhiasan, sementara kakak berlutut saja sambil mengisap kontol ku”. Cahaya lampu dapur pun menyemangati aku untuk melakukan hal tersebut, Karena kecantikan yang sempurna terlihat ketika cahaya tersebut terpancar dan memantul kewajah kak Diana. Aku pun semakin bernafsu melihat wajah kakak iparku itu yang sudah sejak tadi bersiap untuk mengisap kontolku. Aku pun bergegas menurunkan celana ku hingga menyentuh lutut. Ditariknyalah kontolku itu, dan diarahkan kewajahnya yang bersih. Tangan lembutnya membuat aku menggelinjang karena wanita dengan usia yang tak lagi muda memiliki wajah yang masih menarik perhatian. Genggaman tangannya ke kontolku sesekali diarahkannya ke biji peler ku. Lembutnya tangan kakak iparku ini, dan hisapan pun dimulai. Tanpa membuang-buang waktu, kontolku yang sudah mengeras kini telah masuk kedalam mulut kakak iparku. Hisapan bak seorang bintang porno pun mulai dilancarkan, terkadang aku merasa kegelian karena kehebatan kak Diana dalam melakukan blowjob. Sesekali aku melihat disekitar untuk memastikan ruangan yang kami gunakan itu aman. Kembali dengan kemahirannya mengisap kontol ku, hingga lenyap tak bersisa dimasukkan nya kontol ku kedalam mulutnya yang mungil itu. Ouuhhh jeritku pelan, agar tidak terdengar oleh mereka yang sedang tidur. Semakin menarik permainan lidahnya yang menjilati dari pangkal hingga ujung kontol ku. Sesekali kami saling pandang-pandangan, dan terlihat jelas dia menikmatinya tetapi dari segi yang lain ada rasa iba yang singgah dihatiku. Sengaja menjatuhkan harga dirinya hanya karena ingin melunasi hutang-hutangnya. Tetapi kelihatannya tidak ada cara lain lagi. Pikirannya buntu, hanya dengan menjadi hamba hawa nafsu adik iparnya sajalah dia dapat bebas dari hutang-hutangnya. Tetapi bagiku adalah seperti pucuk di cinta ulam pun tiba. Terlihat jahat aku pada malam itu, yang menguntungkan tidak tergadai seluruh tubuhnya. Kontol ku pun terus dihisap nya tanpa henti, filmbokepjepang.sex dan rasa geli yang amat sangatpun menghampiri aku. Kutahan sejenak untuk tidak mengeluarkan air maniku, karena aku masih mau menikmati kebersamaan ini dengan kak Diana. Akhirnya rasa itu tidak bisa tertahan lagi, ku keluarkan kontolku dari mulutnya dan aku mengeluarkan air mani ku di wajah mungil nya itu. Akhirnya kami pun membersihkan diri dengan segera untuk menghindari kecurigaan keluarga yang tidur dirumah. Itulah kali pertama pengalaman oral sex yang dilakukan adik ipar terhadap kakak ipar. Kak Diana, memang termasuk wanita yang layak untuk dikagumi. Hal ini pun terus kami lakukan walau hutang telah lunas aku bayar. Tapi, aku tidak pernah sekalipun menyetubuhinya. Kegiatan itu pun terus kami lakukan dimanapun dan kapanpun yang kami suka. Terkadang di dapur, dimobil, saat dirumah ku tidak ada orang. Dimana ada kesempatan maka disitulah kami selalu melakukan hal berdosa tersebut. Ini bukan cerita tentang adik dan kakak ipar lagi, tetapi tentang sebuah kisah cinta terlarang yang berlanjut terus sampai saat ini. Sekian…

KAKAK IPARKU SELINGKUHANKU

$
0
0
Sebelumnya saya memperkenalkan diri saya seorang executive muda berumur tigapuluhan tahun. Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 1985 yang lalu dikala saya masih berpacaran. Pada saat itu saya mulai melakukan wakuncar setiap berakhir minggu dan akhirnya saya mengetahui bahwa saya memiliki calon kakak ipar yang bahkan lebih menarik ketimbang calon isteri saya. Saya mulai berpikir untuk mengalihkan perhatian saya kepada calon kakak ipar dan ia pun mulai bereaksi. Dari sorot matanya ia memang juga tertarik kepada saya, bahkan selalu mau untuk diajak jalan-jalan bersama sekeluarga. Saya terus mengadakan pendekatan dengan dia kemana pun dia pergi, namun dengan tetap menjaga perasaan calon isteri saya. Sampai akhirnya sebelum rencana menikah dengan calon isteri saya, saya memberikan dia kesempatan untuk berterus terang menanyakan dia apakah dia mencintai saya? Namun ia dengan menangis ia membohongi dirinya dengan mengatakan bahwa ia tidak pernah mencintai saya, dan akhirnya saya memutuskan untuk menikahi calon isteri saya atau adik kandungnya. Selama pesta pernikahan ia terlihat murung dan berusaha menyembunyikan perasaannya, namun ia selalu mengawal kemana kami pergi hingga pesta berakhir. Hal ini membuat saya merasa sangat berbahagia sepertinya saya menikahi dua gadis sekaligus. Waktu terus berlalu dan saya tidak pernah berjumpa lagi dengan kakak ipar saya. Suatu kali, isteri saya melahirkan dan mertua saya memintanya untuk tinggal sementara di Pondok Mertua Indah sepulang dari rumah sakit bersalin. Hal ini membuat saya senang karena saya membayangkan akan sering berjumpa dengan kakak ipar saya lagi. Rumah tersebut cukup besar serta dilengkapi oleh beberapa kamar mandi di lantai dasar dan di lantai atas. Pada suatu kali, secara tidak sengaja saya mendengar ada orang mandi di lantai dasar dan sepintas terlihat bahwa yang sedang mandi adalah kakak ipar saya. Jantung saya berdegup keras karena baru kali ini saya melihat pemandangan yang sangat luar biasa. Mula-mula dia menanggalkan seluruh pakaiannya, lalu mulai menyirami tubuhnya yang putih mulus dengan air dan mulai menggosoknya secara lembut dengan sabun. Diusapnya wajahnya dengan sabun, lalu diangkatnya ketiaknya dan diusapkannya terus ke payudaranya. Disinilah ia mulai mengelus dan memijat payudaranya selama beberapa menit dan ia terlihat sangat menikmatinya. Lalu diangkatnya sebelah kakinya ke atas bath cuip dan ia mulai menggosok bagian selangkangannya. Mulai dari ujung kaki, naik terus dan sampailah pada gundukan rambut lebat dan digosoknya perlahan-lahan dengan lembut dan berkali-kali. Tiba-tiba kepalanya menengadah dan bibirnya mulai mendesis perlahan. Ia terlihat sangat menikmatinya. Setelah itu ia mengambil sebaskom air mawar dan dibasuhnya bagian kewanitaannya yang sangat sensitif itu. Mungkin agar bagian tersebut menjadi harum baunya. Jantung saya berdegup sangat keras dan hampir hilang kesadaran saya melihat wanita yang saya cintai berada dalam keadaan tanpa busana dan melakukan sesuatu yang sangat exciting di hadapan saya. Setelah kejadian itu, saya makin sering berusaha menunggu waktu ia mandi dan semakin sering saya mencuri-curi pandang kepadanya namun ia sepertinya telah kehilangan semangat dan tidak mau secara langsung membalas isyarat dari saya. Di hadapan isteri saya ia selalu memuji bahwa saya dikatakan tampan oleh kawan-kawannya yang menjenguk isteri saya dan kawan-kawannya senang mengobrol dengan saya. Saya merasa bangga dan merasa yakin bahwa ia juga mencintai saya hingga suatu ketika isteri saya pergi ke rumah sakit dengan diantar oleh mertua saya dan rumah dalam keadaan sepi karena semua penghuninya belum pulang dari tempat pekerjaan masing-masing. Pada saat itu saya baru saja pulang dari kantor dan langsung menuju ke kamar kami. Belum sampai ke kamar, saya melewati kamar kakak ipar saya yang pintunya terlihat terbuka. Dengan rasa penasaran, saya mengintip ke dalam dan saya melihat ia sedang tertidur dengan mengenakan baju yang tipis dan minim hingga tersingkap pahanya yang putih dan mulus dan buah dadanya yang kencang menantang. Kesempatan ini tidak saya sia-siakan, saya masuk ke kamarnya dan menguncinya. Mula-mula saya mengelus kakinya sampai menuju pahanya. Di sini ia mulai bereaksi dan mulai terbangun. Ia sangat terkejut ketika melihat saya ada di sisinya, namun saya tidak memberikannya kesempatan lagi untuk berbicara dan segera menyumpal bibirnya dengan ciuman. Mula-mula ia meronta, "Ugghh.. ughh.. ughh.." namun akhirnya ia pasrah saja untuk saya ciumi. Mulai dari lehernya saya ciumi, sementara tangan saya mulai meraba pahanya yang mulus sampai ke pangkal pahanya. Kancing bajunya saya preteli satu persatu hingga tinggal BH dan CD-nya saja yang tertinggal. "Jangan Dre.. nanti ada orang.." gumamnya, namun saya tidak menjawab tetapi terus aktif bekerja di selangkangan serta mulai menghisap pentil payudaranya yang kecil mungil berwarna pink muda dengan lingkaran coklat transparan. "Ugghh.. Ughh.. sst.. sst.. sst.." dia menggerinjal ketika jari saya mulai menyentuh bibir kemaluannya yang sudah basah berat. Pantatnya mulai diangkat menandakan ia sudah lepas kendali dan menikmati permainan ini. Putingnya mengeras dan ia mulai menekan kepala saya agar saya lebih keras lagi menghisap putingnya. "Auchh.. sst.. sst.. sst Dre", rangkulannya semakin kuat dan bibirnya semakin ganas mencium seolah tak ingin berpisah lagi selamanya. "Dre.. Dre.." berkali-kali ia bergumam, lalu secepat kilat ia menangkap batang kemaluan saya dan mulai meremas-remas. Seketika itu juga ia melorotkan celana saya dan membuka baju saya dan mulai mengarahkan batang kemaluan saya ke liang kemaluannya. "Jangan San.. jangan, kamu kan masih perawan.""Tidak apa-apa Dre, kamulah cinta saya yang sejati, milikilah saya walaupun saya tidak dapat memilikimu Dre.." Lalu ia pun memeluk saya semakin kuat dan membimbing batang kemaluan saya masuk ke dalam lubang kemaluannya dan bersatu dengan tubuhnya dalam awan-awan surgawi. Saya mulai mengegesek-gesek bagian luar kemaluannya dan mulai menekan sedikit demi sedikit. Ia semakin menggelinjang dan secepat kilat mencengkram pantat saya dan menekannya ke bawah hingga seluruh batang kemaluan saya terbenam ke dalam miliknya. "Ssst.. sst.. sst.. aacch.." ia merasakan sedikit kesakitan namun rasa nikmat mengalahkan rasa sakitnya. Saya mulai mencabut kembali batang kemaluan saya dan mulai memompa naik turun, hasilnya ia mulai meracau tidak terkendali lagi. "Dre.. aach.. saya sayang kamu Dre.. saya cinta kamu Dre.. milikilah saya Dre.." pantatnya ikut diangkat naik turun mengikuti pergerakan saya semakin cepat hingga akhirnya ia memeluk saya sekencang-kencangnya serta melumat bibir saya sekuat-kuatnya lalu berkejut-kejut dan akhirnya hening. Saya menyadari kalau ia telah mencapai orgasme, maka saya meneruskan memompa dan ia pun mulai kembali lagi mengikuti irama saya. Akhirnya saya merasakan sesuatu mendesak di ujung batang kemaluan saya dan ia pun memeluk saya semakin kuat hingga akhirnya "Srreett.. sret.. ssrett.. Aachh.." seperti tanggul bobol kami merasakan orgasme bersama. Tubuh kami menyatu bermandikan peluh. Rasa puas, senang, bersalah berkecamuk menjadi satu di antara kami. "Dre.. anggaplah kita tidak pernah melakukan hal ini walaupun saya secara sadar mencintaimu, namun saya tidak mau menyakiti perasaan adik saya. Biarlah cinta kita menjadi cinta sejati dan akan kukenang sampai aku mati.""San maukah kamu menjadi isteri saya yang kedua dan tinggal bersama kami? Saya berjanji akan membahagiakan kamu bersama adikmu menjadi satu keluarga.""Tidak Dre, lebih baik saya pergi daripada menyakiti perasaan adik saya karenanya kamu harus menjaganya dan membahagiakannya selamanya, berjanjilah.." Saya hanya mengangguk mengiyakan. Seminggu kemudian, isteri saya memutuskan untuk kembali ke rumah sendiri karena sudah cukup kuat untuk melakukan kegiatannya sehari-hari dan sejak itu pula saya tidak pernah bertemu dengan kakak ipar saya. Tiga bulan kemudian, saya mendengar kalau kakak ipar saya dilamar oleh seorang duda tua seorang pengusaha yang sukses. TAMAT

Mbak Yanti kakak iparku kesepian

$
0
0
Aku seorang lelaki berusia 35 tahun, sudah beristeri dan mempunyai 2 orang anak. Kehidupan rumah tanggaku tergolong normal normal saja termasuk dalam masalah kehidupan seks. Kata orang aku ini ganteng dan atletis, ditambah dengan kedudukanku di perusahaan yang cukup lumayan sebenarnya banyak sekali cewek yang naksir kepadaku, tapi aku ini type orang yang alim dan setia sehingga sampai saat ini tidak terlintas dibenaku untuk berselingkuh. Sebagai laki laki normal tentu saja aku mempunyai ketertarikan terhadap lawan jenis terutama cewek yang cantik dan seksi, tapi sebatas hanya menyukai dan mengagumi kecantikan mereka, paling banter Cuma sebatas mengkhayal bisa bercumbu dengan mereka. Salah satu cewek cakep yang paling aku sukai adalah kakak iparku sendiri yaitu kakak ipar isteriku. Orangnya cantik, putih mulus dengan tubuh yang sintal berisi sangat seksi sekali. Yang menambah rasa suka ku kepadanya karena sifatnya yang sangat terbuka suka bercanda, orangnya gesit sangat aktif dan mandiri. Secara fisik sebenarnya sangat mirip dengan isteriku, Cuma isteriku mempunyai sifat sebaliknya yaitu agak tertutup, pendiam dan sangat penurut. Itulah yang kadang-kadang sering membuatku berkhayal bisa bercumbu dengan kakak iparku yang lincah dan energik. Aku suka mencuri curi pandang kalau pas ke rumahnya, maklum kalu dirumahnya dia suka pake baju daster rumahan, sering kalau lagi ngobrol bisa melihat pahanya atau teteknya kalau lagi nyuguhin air minum. Sejauh ini aku Cuma bisa berkhayal, maklum aku dan kakak iparku sangat saling menghormati. O... ya kakak ipar umurnya lebih muda dariku 25 tahun, sudah punya anak 1, suaminya sudah lama menderita diabetes berat, dan yang aku dengar dari isteriku suaminya tersebut sudah lama tidak bisa menjalankan kewajiban seksualnya. Dan hal itu menambah khayalku kalau kalau kakak iparku itu sudah sangat kesepian. Tapi karena orangnya sangat energik terlebih dia juga sibuk dengan pekerjaannya secara kasat mata dia tidak kelihatan sebagai wanita kesepian, malah kelihatannya hapy hapy saja. Suatu saat keluarga besarku mendapat undangan pernikahan saudara sepupu isteri saya, kebetulan banyak anggota keluarga yang sedang berhalangan, sehingga diputuskan sebagai wakil keluarga yang berangkat adalah aku dan isteriku serta kakak iparku, anak anaku dijaga ibu mertuaku. Tempat undangan lumayan jauh kira kira butuh waktu 24 jam perjalanan darat, sehingga kami berangkat 2 hari sebelum hari H biar cukup waktu apalagi aku biasanya gak kuat nyupir malam hari, biasanya kalau kemalaman biasa nginep dijalan. Kami berangkat pagi pagi sekitar jam 8 bertiga naik mobil, tak terasa perjalanan sudah melewati waktu magrib, dan seperti yang sudah direncanakan kami akan beristirahat di hotel di kota J. Karena sedang musim libur rata rata hotel disitu sedang penuh, setelah cari cari hotel yang lumayan bagus dan harga terjangkau akhirnya dapat juga kamar Cuma tinggal satu kamar saja. Daripada gak dapat kamar akhirnya kami putuskan untuk nginep satu kamar bertiga. Kamarnya cukup besar dengan satu tempat tidur besar. Sebelum masuk hotel kami telah makan malam sehingga di hotel tinggal tidur beristirahat untuk persiapan melanjutkan setengah perjalanan lagi. Isteriku dan kakak ipar ku selesai mandi, wow... mereka pake daster tipis diatas lutut... tiba tiba kontolku ngaceng dan libidoku semakin memuncak apalagi seminggu lebih aku belum bersetubuh, karena isteriku baru selesai menstruasinya hari ini. Yang semakin bikin aku terangsang adalah kakak iparku, dengan wangi segar sabun mandi, paha mulus serta bayangan tubuhnya yang menerawang dari daster tipisnya sehingga bisa kelihatan bayangan celana dalamnya dan teteknya yang gak pake BH. Untuk menyembunyikan kegelisahanku aku cepet cepet ke kamar mandi aku mandi sambil membayangkan tubuh kakak iparku. Selesai mandi aku pake kaen sarung, sengaja gak pake pijama biar longgar dan lebih leluasa ngelus ngelus kontolku. Setelah ngobrol sebentar kami pergi tidur satu ranjang bertiga, kakak ipar disisi kiri, isteriku di tengah dan aku di sisi kanan. Kami berselimut bertiga pake bed cover yang sangat besat dan tebal, tiba tiba kakak iparku memadamkan lampu semuanya... sialannn... padahal aku berencana mau melihat tubuh kakaku ketika dia sedang tidur Maksudnya mau cepet tidur biar bisa istirahat, tapi ternyata mataku sulit terpejam hasrat pingin ngentotku semakin menggebu apalagi obyek khayalanku tidur sekasur denganku meskipun terhalang oleh isteriku. Kutempelkan badanku ke badan isteriku kuelus pelan tetek nya dengan hati hati tanpa banyak gerak karena takut ketahuan kakak ipar, isteriku menepiskan tanganku sambil berbisik �jangan macem macem gak sopan kalau kakak tahu� Kujawab dengan bisikan yang sangat pelan � pelase... aku kepingin sekali, ditempelin aja pelan pelan�. Kupeluk hati hati, kuciumi wangi badanya sambil mebayangkan sedang menggerayangi kakak iparku. Kuangkat kain sarungku dan kusibakan kiri kanan lipatan depan celana dalam ku sehingga batang kontolku dapat keluar persis ditengahnya. Lalu kuangkat daster isteriku, kuraba raba pahanya kemudian kurenggangkan. Tiba tiba tanganku dicubit nya dengan keras seraya berbisik lagi �Jangan kurang ajar !! .. apa mas gak menghargai mbak yanti� Yah .... akhirnya aku bener bener gelisah menahan hasrat yang semakin memuncak, aku Cuma bisa ngelus ngelus kontolku entah sampai jam berapa, namun karena kecapean akhirnya aku ketiduran juga sampai akhirnya aku terbangun karena isteriku bergerak gerak, ooo... rupanya kebiasaan isteriku menjelang jam 5 pagi dia suka buang air besar, tapi sebelum ke wc dia biasanya nepuk nepuk dulu perutnya sampai terasa kebelet sekali baru ke wc. Dan rupanya memang betul, gak lama kemudian isteriku mnyingsingkan selimut dan pergi ke wc, sebetulnya aku mau nerusin tidurku karena masih ngantuk, tapi tiba tiba deg..... jantungku berdesir dan kontolku berdiri tegak lagi, aku baru sadar kalau disebelahku terbaring kakak iparku obyek khayalanku selama ini. Dan seolah ide cemerlang itu mengalir begitu saja, aku tahu persis kalau isteriku beol tiap jam 5 pagi biasanya butuh waktu 1 jam lebih, entah ada kelainan psikologis apa betul betul ada kelainan pencernaan dia butuh waktu berlama lama di wc sampai merasa beolnya tuntas. Memikirkan peluang dan kesempatan itu yang belum tentu akan terjadi lagi, entah kenapa keberanianku pun semakin besar. Yes...! aku harus mendapatkanya sekarang !!!!. Namun demikian otaku masih berjalan waras, biar gak terjadi sesuatu yang fatal aku akan berpura pura kalau yang sedang ke wc itu adalah kakak iparku sedangkan yang masih tidur disebelahku adalah isteriku yes... !!!!. Kubuka mataku lebar lebar tapi yang kulihat hanyalah siluet karena kamar cukup gelap, aku menggeliat mendekati tubuhnya, kupeluk badannya ser..... alangkah halus kulit tangannya, ku elus elus teteknya dengan lembut, kuciumi pipinya sambil kujilat cuping telinganya, sementara tanganku satunya menggerayangi bagian bawah... oooo rupanya dasternya telah terangkat keatas sehinga tangan ku langsung menyentuh gundukan daging memeknya.. tiba tiba kurasakan badanya mengejang pasti dia bangun dan kaget, tangannya menepiskan tanganku, kurasakan wajahnya menoleh kewajahku, sebelum teriak kupeluk erat badanya seraya ku berbisik ke telinganya ssstttt.... mah mumpung mbak Dina lagi ke wc, yok kita main sepukul dua pukul . pleaseee ... kita kan uah seminggu lebih gak ngentot lanjutku lagi... Entah bagaimana mimik wajahnya saat itu gak bisa kulihat karena gelap, tapi dia gak berteriak meskipun pahanya mengepit lebih rapat dan tanganya masih memegang tanganku. Kulepaskan tanganku lalu kuselusupkan kedalam celana dalamnya kurasakan jembutnya dan tanganku terus menjalar sampai kusentuh belahan memeknya, ku gosok gosok pakai jari tengahku.. ku putar putar itilnya... dia diam saja meskipun pahanya masih agak kejang...tanganku satu lagi kuselusupkan kedalam daster atasnya ku elus elus teteknya... sambil kupilin pilin putingnya... hhhmmmm sungguh sangat sensasional... tak kusangka sangka ternyata khayalanku menjadi kenyataan meskipun dalam kegelapan dan berpura pura dengan isteriku.... Kuusap usap terus belahan memek dan itilnya, kurasakan semakin banyak cairan yang membasahi memeknya....ohhh shhhh, pahanya semakin lemas dan rilek.....dan kudengar dia mendesah tertahan.... Karena sudah gak tahan dan takut isteriku keburu selesai, maka segera kulaksanakan hasratku, sarung kulepas sementara seperti tadi batang kontolku kukeluarkan lewat lipatan depan celana dalam riderku, pas keluar ditengah tanpa harus melepas celana dalamnya. Kurenggankan pahanya lalu kuturnkan celana dalamnya sedikit sehingga dengan mudah kusibakan samping celana dalamnya. Aku berlutut diantara kedua kakinya kuarahkan kontolku melalui pinggir celana dalamnya dan kutempelkan pas dibibir memeknya, kuusapkan kan kontolku sambil mencari celah lubangnya, setelah sedikit menyeruak kutekan pelan ....ooooohhhh shhh... nikmatnya sentuhan ujung kontolku dengan lapisan labia mayoranya.... Kutekan pelan, sambil kugoyang goyang kan.... shhhh baru masuk kepalanya .....kutekan agak keras.... sleps...... kudengar dia meringis pelan, mungkin agak sakit karena kontolku gede sekali sementara memeknya sudah lama tidak pernah dientotin... Kutekan sambil ku goyang pelan pelan.... oohhh sleps.... sleps.... lama lama akhirnya kontolku amblas juga semuanya........ Ku dengar istriku di wc mengguyurkan air ... masih ada waktu seperempat jam lagi, biasanya isteriku dua atau tiga kali cebok sambil mengguyurkan air, sampai dia betul betul selesai... Kupercepat kocokanku takut isteriku keburu keluar, sleps... sleps... plok..plok suara paha beradu...... semakin lama semakin licin memeknya dan semakin lancar kocokanku.... tiba tiba kudengar gyuran air isteriku kedua kali nya semakin kupercepat kocokanku... oooo nikmat yang luar biasa..... sensasi yang sangat menakjubkan..... rasa nikmat berpacu dengan rasa deg degan karena takut isteriku keburu keluar... semakin kupercepat kocokan ku ... sleps... sleps....semakin geli kurasakan kontolku dan mbak yanti juga semakin tegang pahanya mengepit ketat pinggulku.... semakin kupercepat kocokan ku dann.... ohhhh....... crooott.... ccrrrooottt air maniku menyembur banyak sekali demikian juga kedua paha mbak yanti semakin keras mengepit pinggulku dan kedua tangannya mencengkram bahuku...sayup sayup kudengar dia mendengus tertahan...... Kurebahkan tubuhku diatas tubuhnya ... sambil kuciumi pipinya..... kontolku masih menancap sambil merasakan nikmatnya kedutan kedutan bagian dalam memeknya..... Kuberbisik ke telinganya Mah.... enak sekali baru kurasakan nikmat seperti ini Kok Rasanya beda ya... apa karena terburu buru takut ketahuan mbak yanti ya lanjutku lagi ber pura pura kok diam saja mah bisikku lagi. Mah mah enak aja lu di panggil mamah apa luh ga liat yang lu setubuhi siapa??? Hahhh kak yanti ,aku pura-pura kaget biar kak yanti ada respon, Terdengar lagi guyuran air ketiga kalinya, berarti kali ini isteriku telah benar benar selasai.. cepat cepat kucabut kontolku dan bergeser ke samping. Tak lama kemudian isteriku keluar kamar mandi dan langsung nyalakan lampu seraya dia berkata setengah berteriak ayoo... pada bangun sudah siang Nih..... mandi.... mandi Kucoba lihat wajah mbak yanti tapi gak kelihatan karena karena dia menghadap kearah sana sementara wajahnya ditutup tangannya. Terus aku pura pura kaget lho Mama to.. pagi pagi sudah ... mandi !!!!!! Biasa ... beol katanya santai. Mau sekalian mandi tapi handuknya ketinggalan , katanya lagi Setelah mendapat handuk isteriku masuk lagi ke kamar mandi. Dengan pura pura kaget dan penuh penyesalan kuhampiri mbak yanti ku elus pundaknya Mbak maafkan aku.... suerrr... aku kira yang kekamar mandi tadi mbak yanti ujarku... Tiba tiba dia berbalik dan Plakk!!!! Dua kali tamparan hinggap di pipiku. Kulihat dia nagis terisak.. mbak plesae maafin aku, aku sungguh gak nyangka kalau yang tadi itu mbak pura pura ku lagi.....awas lu di urusan kita belum selesai sampai di sini,kita ketemu dirumah nanti, Karena situasinya gak memungkinkanm aku gak ngomong apa apa lagi , takut jadi rame malah ketahuan isteriku.....Rupanya Mbak yanti pun berpikiran sama dia segera merapaihkan badan dan wajahnya terus siap siap dengan handuknya... Begitu isteriku selesai mandi, mbak yanti langsung ke kamar mandi. Itulah pandainya Mbak yanti sehingga hari itu berjalan seperti tidak ada apa apa, sepanjang perjalanan dia bersikap seperti biasanya. Kecuali pas kita berdua sikapnya jadi lain dan kulihat masih ada raut marah di wajahnya. Setelah kembali kerumah, ketika ada kesempatan berdua aku ngomong lagi ke dia dan minta maaf kalau itu gak sengaja, terus kutanya kenapa mbak yanti gak bilang waktu itu... gak enak, takut kamu malu katanya lagian mbak pikir isterimu ke wc gak akan lama, jadi gak akan keterusan lanjutnya. Tapi aku gak tanya lagi kenapa dia juga jadi pasrah dan orgasme, itu kusimpulkan sendiri karena Mbak yanti sudah lama gak dientotin suaminya, secara naluriah dia juga sudah kepeingin dan terangsang.Sekali lagi yang ini gak ku tanyakan takut dia malu dan tersinggung. Cuma aku jadi menyimpan harapan, sebenarnya mbak yanti kalau sudah terangsang mau juga dientotin tapi kapan kesempatannya, apalagi setelah peristiwa itu dia jadi agak menghindari berduaan denganku. di .. suer aja ya sebenarnya mba juga menikmatinya habis kontol kamu gede banget sihh,lagian juga mba kan udah lama ga di entotin sama kakakmu,jadi begitu kamu langsung nyosor pada malam itu ..ya mba pasrah aja,Cuma yang mba takutkan istri kamu tahu,pokoknya buat selanjutnya Permintaan mba,kalau mba lagi pengen kamu harus bisa menuruti,bisa ngga?.... ya bisa bangett lah mba,siapa yang mau nolak di kasih kenikmatan ,apalagi tubuh mba yang sexy abis itu,ach kamu bisa aja kalau ada maunya sih,tapi mba ketagihan juga sih sama kontolmu yang gede itu Setelah kejadian itu aku dan mba yanti terus melakukan hubungan intim bila setiap ada kesempatan dan itu di lakukan sanpai sekarang ,kamipun sama-sama menikmati satu sama lain,tubuh mba yanti yang aduhai sexy ,buah dada yang mungil,memek yang menggigit membuat diriku selalu ketagihan di setiap ada kesempatan,yantipun tergila-gila oleh sodokan kontolku yang cukup besar serta gesekan bulu dadaku ang membuat mba yanti tergili-gila padaku.

kakak iparku yang kesepian

$
0
0
Saya seorang pria berusia 40 tahun. Istri saya satu tahun lebih muda dari saya. Secara keseluruhan kami keluarga bahagia dengan dua anak yg manis-manis. Yg sulung, perempuan kelas II SMP (Lia) dan bungsu laki-laki kelas 3 SD. Saya bekerja di sebuah perusahaan telekomunikasi. Sedangkan istri saya seorang wanita karier yg sukses di bidang farmasi. Kini dia menjabat sebagai Distric Manager. Kami saling mencintai. Dia merupakan seorang istri yg setia. Saya sendiri pada dasarnya seorang suami yg setia pula. Paling tdk saya setia terhadap perasaan cinta saya kepada istri saya. Tapi tdk untuk soal sex. Saya seorang peselingkuh. Ini semua karena saya memiliki libido yg amat tinggi sementara istri saya tdk cukup punya minat di bidang sex. Saya menginginkan hubungan seks paling tdk 2 kali dalam seminggu. Tetapi istri saya menganggap sekali dalam seminggu sudah berlebihan. Dia pernah bilang kepada saya, “Lebih enak hubungan sekali dalam sebulan.” Tiap kali hubungan kami mencapai orgasme bersama-sama. Jadi sebenarnya tdk ada masalah dengan saya. Rendahnya minat istri saya itu dikarenakan dia terlalu terkuras tenaga dan pikirannya untuk urusan kantor. Dia berangkat ke kantor pukul 07.30 dan pulang lepas Maghrib. Sampai di rumah sudah lesu dan sekitar pukul 20.00 dia sudah terlelap, meninggalkan saya kekeringan. Kalau sudah begitu biasanya saya melakukan onani. Tentu tanpa sepengetahuan dia, karena malu kalau ketahuan. Selama perkawinan kami sudah tak terhitung berapa kali saya berselingkuh. Kalau istri saya tahu, saya tak bisa membayangkan akan seperti apa neraka yg diciptakannya. Bukan apa-apa. Perempuan-perempuan yg saya tiduri adalah mereka yg sangat dekat dengan dia. Saya menyimpan rapat rahasia itu. Sampai kini. Itu karena saya melakukan persetubuhan hanya sekali terhadap seorang perempuan yg sama. Saya tak mau mengulanginya. Saya khawatir, pengulangan bakal melibatkan perasaan. Padahal yg saya inginkan cuma persetubuhan fisik. Bukan hati dan perasaan. Saya berusaha mengindarinya sebisa mungkin, dan memberi kesan kepada si perempuan bahwa semua yg terjadi adalah kekeliruan. Memang ada beberapa perempuan sebagai perkecualian yg nanti akan saya ceritakan. Perempuan pertama yg saya tiduri semenjak menikah tdk lain adalah kakak istri saya. Oh ya, istri saya merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Semuanya perempuan. Istri saya sebut saja bernama Yeni. Kedua kakak Yeni sudah menikah dan punya anak. Mereka keluarga bahagia semuanya, dan telah memiliki tempat tinggal masing-masing. Hanya saya dan istri yg ikut mertua dua tahun pertama perkawinan kami. Setiap minggu keluarga besar istri saya berkumpul. Mereka keluarga yg hangat dan saling menyayangi. Mbak Lelly, kakak istri saya ini adalah seorang perempuan yg dominan. Dia terlihat sangat menguasai suaminya. Saya sering melihat Mbak Lelly menghardik suaminya yg berpenampilan culun. Suami Mbak Lelly sering berkeluh-kesah dengan saya tentang sikap istrinya. Tetapi kepada orang lain Mbak Lelly sangat ramah, termasuk kepada saya. photomemek.com Dia bahkan sangat baik. Mbak Lelly sering datang bersama kedua anaknya berkunjung ke rumah orang tuanya -yg artinya rumah saya juga- tanpa suaminya. Kadang-kadang sebagai basa-basi saya bertanya, “Kenapa Mas Wid tdk diajak?” “Ahh malas saya ngajak dia,” jawabnya. Saya tak pernah bertanya lebih jauh. Seringkali saat Mbak Lelly datang dan menginap, pas istri saya sedang tugas luar kota. Istri saya dua minggu sekali keluar kota saat itu. Dia adalah seorang detailer yg gigih dan ambisius. Jika sudah demikian biasanya ibu mertua saya yg menyiapkan kopi buat saya, atau makan pagi dan makan malam. Tapi jika pas ada Mbak Lelly, ya si Mbak inilah yg menggantikan tugas ibu mertua. Tak jarang Mbak Lelly menemani saya makan. Karena seringnya bertemu, maka saya pun mulai dirasuki pikiran kotor. Saya sering membayangkan bisa tidur dengan Mbak Lelly. Tapi mustahil. Mbak Lelly tdk menunjukkan tipe perempuan yg gampang diajak tidur. Karenanya saya hanya bisa membayangkannya. Apalagi kalau pas hasrat menggejolak sementara istri saya up country. Aduhh, tersiksa sekali rasanya. Dan sore itu, sehabis mandi keramas saya mengeringkan rambut dengan kipas angin di dalam kamar. Saya hanya bercelana dalam ketika Mbak Lelly mendadak membuka pintu. “Kopinya Dik Andy.” Saya terkejut, dan Mbak Lelly buru-buru menutup pintu ketika melihat sebelah tangan saya berada di dalam celana dalam, sementara satu tangan lain mengibas-ibas rambut di depan kipas angin. Saya malu awalnya. Tetapi kemudian berpikir, apa yg terjadi seandainya Mbak Lelly melihat saya bugil ketika k0ntol saya sedang tegang? Pikiran itu terus mengusik saya. Peristiwa membuka pintu kamar dengan mendadak bukan hal yg tdk mungkin. Adik-adik dan kakak-kakak istri saya memang terbiasa begitu. Mereka sepertinya tdk menganggap masalah. Seolah kamar kami adalah kamar mereka juga. Adik istri saya yg bungsu (masih kelas II SMU, sebut saja Rosi) bahkan pernah menyerobot masuk begitu saja ketika saya sedang bergumul dengan istri saya. Untung saat itu kami tdk sedang bugil. Tapi dia sendiri yg malu, dan berhari-hari meledek kami. Sejak peristiwa Mbak Lelly membuka pintu itu, saya jadi sering memasang diri, tiduran di dalam kamar dengan hanya bercelana dalam sambil coli (onani). Saya hanya ingin menjaga supaya k0ntol saya tegang, dan berharap saat itu Mbak Lelly masuk. Saya rebahan sambil membaca majalah. Sialnya, yg saya incar tdk pernah datang. Sekali waktu malah si Rosi yg masuk buat meminjam lipstik istri saya. Ini memang sudah biasa. Buru-buru saya tutupkan CD saya. Tapi rupanya mata Rosi keburu melihat. “Woww, indahnya.” Dia tampak cengengesan sambil memolesi bibirnya dengan gincu. “Mau kemana?” tanya saya. “Nggak. Pengin makai lipstik aja.” Saya meneruskan membaca. “Coli ya Mas?” katanya. Gadis ini memang manja, dan sangat terbuka dengan saya. Ketika saya masih berpacaran dengan istri saya, kemanjaannya bahkan luar biasa. Tak jarang kalau saya datang dia menggelendot di punggung saya. Tentu saya tak punya pikiran apa-apa. Dia kan masih kecil waktu itu. Tapi sekarang. Ahh. Tiba-tiba saya memperhatikannya. Dia sudah dewasa. Sudah seksi. Teteknya 34. Pinggang ramping, kulit bersih. Dia yg paling cantik di antara saudara istri saya. Pikiran saya mulai kotor. Menurut saya, akan lebih mudah sebenarnya menjebak Rosi daripada Mbak Lelly. Rosi lebih terbuka, lebih manja. Kalau cuma mencium pipi dan mengecup bibir sedikit, bukan hal yg sulit. Dulu saya sering mengecup pipinya. Tapi sejak dia kelihatan sudah dewasa, saya tak lagi melakukannya. Akhirnya sasaran jebakan saya beralih ke Rosi. Saya mencoba melupakan Mbak Lelly Sore selepas mandi saya rebahan di tempat tidur, dan kembali memasang jebakan untuk Rosi. Saya berbulat hati untuk memancing dia. Ini hari terakhir istri saya up country. Artinya besok di kamar ini sudah ada istri saya. Saya elus perlahan-lahan k0ntol saya hingga berdiri tegak. Saya tdk membaca majalah. Saya seolah sedang onani. Saya pejamkan mata saya. Beberapa menit kemudian saya dengar pintu kamar berderit lembut. Ada yg membuka. Saya diam saja seolah sedang keasyikan onani. Tdk ada tanggapan. javcici.com Saya melihat pintu dengan sudut mata yg terpicing. Sialan. Tak ada orang sama sekali. Mungkin si Rosi langsung kabur. Saya hampir saja menghentikan onani saya ketika dari mata yg hampir tertutup saya lihat bayangan. Segera saya mengelus-elus k0ntol saya dengan agak cepat dan badan bergerak-gerak kecil. Saya mencoba mengerling di antara picingan mata. Astaga! Kepala Mbak Lelly di ambang pintu. Tapi kemudian bayangan itu lenyap. Lalu muncul lagi, hilang lagi, Kini tahulah saya, Mbak Lelly sembunyi-sembunyi melihat saya. Beberapa saat kemudian pintu ditutup, dan tak dibuka kembali sampai saya menghentikan onani saya. Tanpa mani keluar. Malamnya, di meja makan kami makan bersama-sama. Saya, kedua mertua, Mbak Lelly, Rosi dan kakak Rosi, Lellyng. Berkali-kali saya merasakan Mbak Lelly memperhatikan saya. Saya berdebar-debar membayangkan apa yg ada di pikiran Mbak Lelly. Saya sengaja memperlambat makan saya. Dan ternyata Mbak Lelly pun demikian. Sehingga sampai semua beranjak dari meja makan, tinggal kami berdua. Selesai makan kami tdk segera berlalu. Piring-piring kotor dan makanan telah dibereskan Mak Jah, pembantu kami. “Dik Andy kesepian ya? Suka begitu kalau kesepian?” Mbak Lelly mebuka suara. Saya kaget. Dia duduk persis di kanan saya. Dia memandangi saya. Matanya seakan jatuh kasihan kepada saya. Sialan. “Maksud Mbak Lelly apaan sih?” saya pura-pura tdk tahu. “Tadi Mbak Lelly lihat Dik Andy ngapain di kamar. Sampai Dik Andy nggak liat. Kalau sedang gitu, kunci pintunya. Kalau Rosi atau Ibu lihat gimana?” “Apaan sih?” saya tetap pura-pura tdk mengerti. “Tadi onani kan?” “Ohh.” Saya berpura-pura malu. Perasaan saya senang bercampur gugup, menunggu reaksi Mbak Lelly. Saya menghela nafas panjang. Sengaja. “Yahh, Yeni sudah tiga hari keluar kota. Pikiran saya sedang kotor. Jadi..” “Besok lagi kalau Yeni mau keluar kota, kamu minta jatah dulu.” “Ahh Mbak Lelly ini. Susah Mbak nunggu moodnya si Yeni. Kadang pas saya lagi pengin dia sudah kecapekan.” “Tapi itu kan kewajiban dia melayani kamu?” “Saya tdk ingin dia melakukan dengan terpaksa.” Kami sama-sama diam. Saya terus menunggu. Jantung saya berdegup keras. “Kamu sering swalayan gitu?” “Yaa sering Mbak. Kalau pengin, terus Yeni nggak mau, ya saya swalayan. Ahh udah aahh. Kok ngomongin gitu?” Saya pura-pura ingin mengalihkan pembicaraan. Tapi Mbak Lelly tdk peduli. “Gini lho Dik. Masalahnya, itu tdk sehat untuk perkawinan kalian. Kamu harus berbicara dengan Yeni. Masa sudah punya istri masih swalayan.” Mbak Lelly memegang punggung tangan saya. “Maaf Mbak. Nafsu saya besar. Sebaliknya dengan Yeni. Jadi kayaknya saya yg mesti mengikuti kondisi dia.” Kali ini saya bicara jujur. “Saya cukup puas bisa melayani diri sendiri kok.” “Kasihan kamu.” Mbak Lelly menyentuh ujung rambut saya, dan disibakkannya ke belakang. Saya memberanikan diri menangkap tangan itu, dan menciumnya selintas. Mbak Lelly seperti kaget, dan buru-buru menariknya. “Kapan kalian terakhir kumpul?” “2 atau tiga minggu lalu,” jawab saya. “Ya ampuun.” “Mbak. Tapi Mbak jangan bilang apa-apa ke Yeni. Nanti salah pengertian. Dikira saya mengadu soal begituan. Mbak Lelly kembali menggenggam tangan saya. Erat, dan meremasnya.Isi celana saya mulai bergerak-gerak. Kali ini saya yg menarik tangan saya dari genggaman Mbak Lelly. Tapi Mbak Lelly menahannya. Saya menarik lagi. Bukan apa-apa. Kali ini saya takut nanti dilihat orang lain. “Saya horny kalau Mbak pegang terus.” Mbak Lelly tertawa kecil dan melepaskan tangan saya. Dia beranjak sambil mengucek-ucek rambut saya. “Kaciaann ipar Mbak satu ini.” Mbak Lelly berlalu, menuju ruang keluarga. “Liat TV aja yuk,” ajaknya. Saya memaki dalam hati. Kurang ajar betul. Dibilang saya horny malah cengengesan, bukannya bilang… “Saya juga nih, Dik.” Setengah jengkel saya mengikutinya. Di ruang keluarga semua kumpul kecuali Rosi. Hanya sebentar. Saya masuk ke kamar. Sekitar pukul 23.00 pintu kamar saya berderit. Saya menoleh. Mbak Lelly. Dia menempelkan telunjuknya di bibirnya. “Belum bobo?” tanyanya lirih. Jantung saya berdenyut keras. “Belum.” Jawab saya. “Kita ngobrol di luar yuk?” “Di sini saja Mbak.” Saya seperti mendapat inspirasi. “Ihh. Di teras aja. Udah ngantuk belum?” Mbak Lelly segera menghilang. Dengan hanya bersarung telanjang dada dan CD saya mengikuti Mbak Lelly ke teras. Saya memang terbiasa tidur bertelanjang dada dan bersarung. Rumah telah senyap. TV telah dimatikan. Keluarga ini memang terbiasa tidur sebelum jam 22.00. Hanya aku yg betah melek. Mbak Lelly mengenakan daster tanpa lengan. Ujung atas hanya berupa seutas tali tipis. Daster kuning yg agak ketat. Saya kini memperhatikan betul lekuk tubuh perempuan yg berjalan di depan saya itu. Pantat menonjol. Singset. Kulitnya paling putih di antara semua sadaranya. Umurnya berselisih tiga tahun dengan Yeni. Mbak Lelly duduk di bangku teras yg gelap. Bangku ini dulu sering saya gunakan bercumbu dengan Yeni. Wajah Mbak Lelly hanya terlihat samar-samar oleh cahaya lampu TL 10 watt milik tetangga sebelah. Itupun terhalang oleh daun-daun angsana yg rimbun. Dia memberi tempat kepada saya. Kami duduk hampir berhimpitan. Saya memang sengaja. Ketika dia mencoba menggeser sedikit menjauh, perlahan-lahan saya mendekakan diri. “Dik Andy” Mbak Lelly membuka percakapan. “Nasib kamu itu sebenernya tak jauh beda dengan Mbak.” Saya mengernyitkan dahi. Menunggu Mbak Lelly menjelaskan. Tapi perempuan itu diam saja. tangannya memilin-milin ujung rambut. “Maksud Mbak apa sih?” “Tdk bahagia dalam urusan tempat tidur. Ih. Gimana sih.” Mbak Lelly mencubit paha saya. Saya mengaduh. Memang sakit, Tapi saya senang. Perlahan-lahan k0ntol saya bergerak. “Kok bisa?” “Nggak tahu tuh. Mas Wib itu loyo abis.” “Impoten?” Saya agak kaget. “Ya enggak sih. Tapi susah diajakin. Banyak nolaknya. Malas saya. Perempuan kok dibegituin,” “Hihihi.. Tadi kok kasih nasihat ke saya?” Saya tersenyum kecil. Mbak Lelly mencoba mendaratkan lagi cubitannya. Tapi saya lebih sigap. Saya tangkap tangan itu, dan saya amankan dalam genggaman. Saya mulai berani. Saya remas tangan Mbak Lelly. K0ntol saya terasa menegang. Badan mulai panas dingin. Mungkinkan malam ini saya dan Mbak Lelly.. “Terus cara pelampiasan Mbak gimana? Swalayan juga?” Tanya saya. Saya taruh sebelah tangan di atas pahanya. Mbak Lelly mencoba menghindar, tapi tak jadi. “Enggak dong. Malu. Risih. Ya ditahan aja.” “Kapan terakhir Mbak Lelly tidur sama Mas Wib?” Saya mencium punggung tangan Mbak Lelly. Lalu tangan itu saya taruh perlahan-lahan di antara pahaku, sedikit menyentuh k0ntol. “2 minggu lalu.” “Heh?” Saya menatap matanya. Bener enggak sih. Kok jawabannya sama dengan saya? Ngeledek apa gimana nih. “Bener.” Matanya mengerling ke bawah, melihat sesuatu di dekat tangannya yg kugenggam. “Mbak..” Saya menyusun kekuatan untuk berbicara. Tenggorokan terasa kering. Nafsu saya mulai naik. Perempuan ini bener-bener seperti merpati. Jangan-jangan hanya jinak ketika didekati. Saat dipegang dia kabur. “Hmmm,” Mbak Lelly menatap mata saya. “Mbak pengin?” Dia tak menjawab. Wajahnya tertunduk. Saya raih pundaknya. Saya elus rambutnya. Saya sentuh pipinya. Dia diam saja. Sejurus kemudian mulut kami berpagutan. Lama. Ciuman yg bergairah. Saya remas bagian dadanya. Lalu tali sebelah dasternya saya tarik dan terlepas. Mbak Lelly merintih ketika jari saya menyentuh belahan dadanya. Secara spontan tangan kirinya yg sejak tadi di pangkuan saya menggapai apa saja. Dan yg tertangkap adalah k0ntol. Dia meremasnya. Saya menggesek-gesekkan jari saya di dadanya. Kami kembali berciuman. “Di kamar aja yuk Mbak?” ajak saya. Lalu kami beranjak. Setengah berjingkat-jingkat menuju kamar Mbak Lelly. Kamar ini terletak bersebarangan dengan kamar saya. Di sebelah kamar Mbak Lelly adalah kamar mertua saya. Malam itu tumpahlah segalanya. Kami bermain dengan hebatnya. Berkali-kali. Ini adalah perselingkuhan saya yg pertama sejak saya kawin. Belakangan saya tahu, itu juga perselingkuhan pertama Mbak Lelly. Bermacam gaya kami lakukan. Termasuk oral, dan sebuah sedotan kuat menjelang saya orgasme. Semprotan mani menerjang tenggorokan Mbak Lelly. Itulah pertama kali mani saya diminum perempuan.,,,,,,,,,,,

BERTUKAR PASANGAN HIDUP

$
0
0
Wahyu (samaran) adalah sahabat lamaku sejak aku kecil. Kini setelah kami sudah mempunyai anak remaja (umurku 46 tahun) dia masih sahabatku, bahkan istrinya yang bernama Siska (samaran) dan istriku sangat akrab, dan kami rutin selalu ketemu kalau tidak dirumahnya, ya dirumahku. Bahkan jika aku dan Wahyu pergi mancing ketengah laut dengan sewa perahu, tak jarang istriku menginap dirumah menemani istrinya atau sebaliknya (karena anak kami sudah remaja dan mereka kuliah dikota lain). Begitu akrabnya kami sehingga tak jarang kami melakukan yang menurut pandangan orang ketiga adalah hal yang aneh, misalnya ditengah gurauan, kadang kadang Wahyu memeluk istriku dan menciumi pipinya berkali kali, didepanku maupun didepan istrinya. Demikian pula sebaliknya ketika kami bercengkarama berempat kadang kadang Siska dengan manja tiduran berbantal pahaku. Tentunya sikap kami ini tidak didepan anak anak yang sudah berangkat remaja. Bahkan pernah didapur rumahku aku memergoki Wahyu mencolek pantat istriku, dan kulihat istriku pura pura marah, aku tahu itu dari raut wajahnya, tentu saja sebagai lelaki normal kadang aku dilanda cemburu. Tetapi kami selalu lebih memegang persahabatan, apalagi akupun sering melakukan hal yang sama terhadap istrinya. Tentu saja keadaan ini tidak terjadi begitu saja, kami menjalin hubungan kekeluargaan sejak kami menikah. Namun sejauh itu kami tidak pernah melakukan hal hal yang terlalu jauh. Sampai suatu hari terjadilah apa yang belum pernah terbayangkan sebelumnya, setidak tidaknya olehku. Tapi aku yakin ini adalah rencana Wahyu dan istrinya yang sudah dipersiapkan (ini kusadari setelah cukup lama peristiwa itu terjadi) Seperti yang sering kami lakukan, pada hari jumat yang kebetulan hari libur kami berempat ber week end di Gunung. Walaupun tidak terlalu mewah namun cukup sejuk dan cukup nyaman untuk ngecamp dan beristirahat di akhir pekan. Kami selalu rutin mengunjunginya paling tidak sebulan sekali, biasanya hanya aku dan istriku, kadang kadang anak anak ikut, atau famili lain. Kali ini aku mengajak Wahyu dan istrinya, tidak ada yang istimewa kami hanya ingin menikmati liburan dan seperti biasanya selesai makan siang dijalan, istriku mampir untuk beli pepes ikan Mas kesukaanku. Sampai di villa sekitar jam jam 2 siang, aku tidur pulas, sampai akhirnya dibangunkan istriku untuk makan malam. Kami makan malam berempat dengan nasi hangat dan pepes ikan. Selesai makan malam kami menonton TV sambil ngobrol kesana kemari diruang keluarga. Setelah bosan ngobrol, Wahyu mengambil inisiatif mengambil kasur dikamarnya dan dihamparkan didepan TV dia dan istrinya menonton TV sambil tiduran, dan akupun berbuat hal yang sama. siska masuk kamarnya dan mengganti dasternya dengan baju tidur yang amat tipis tanpa BH dan CD, ini terlihat jelas dari bayangan tubuhnya dibalik gaun tidurnya. Kulihat dia sangat atraktif mempertontonkan tubuhnya didepanku dan didepan istriku. Kulihat Wahyu acuh saja melihat tingkah istrinya. Kamipun menonton TV sambil tiduran, istriku dan Siska tidur berdampingan ditengah sedangkan aku berada disamping istriku dipinggir. Acara TV terasa membosankan mungkin karena aku tidak bisa konsentrasi, aku lebih terpesona menikmati tubuh yang menggairahkan yang tergolek disamping istriku dan itu membuat adik kecilku dibalik sarung setengah ereksi. “Pah.., puterin film yang hot.. dong.., aku kedinginan nih..” siska menyuruh suaminya memutar film porno. Aku tahu mereka sering muter film porno karena kami sering tukar menukar film, tapi selama ini kami belum pernah nonton bersama sama. Sebelum beranjak mengambil film, Wahyu basa basi minta ijin istriku “Ren..muter film blue ya..” “Terserah aja ” jawab istriku. Filmnya cukup bagus dengan latar belakang jaman kekaisaran romawi, adegan sexnya tidak vulgar, dan ini membuat gairahku cepat bangkit. Sarungku sudah terdongkrak keatas sementara kulihat Siska sering mencuri padang kearah sarungku yang memang sengaja tidak kusembunyikan. Sementara itu istriku sudah memindahkan kepalanya diatas lenganku dan jari tangannya meremas remas jari tanganku. Aku sudah hapal sekali, istriku pasti sudah terangsang. Wahyu menonton film itu dengan memeluk istrinya secara ketat dan tangannya mengusap usap payudara siska dari luar baju tidurnya, sesekali diciumnya bibir istrinya dalam dalam. Sementara itu kaki kanan Siska ditekuk dan pahanya menindih paha istriku, sehingga tak terhindarkan baju tidurnya yang memang pendek makin tersingkap sehingga akupun makin leluasa melahap pahanya yang putih mulus, dan sebagian rambut dipangkal pahanya dengan sudut mataku. “Mbak Ren,.. Aku jadi pengen nih..” Siska bicara kepada istriku. “Ya nggak apa apa, wong Mas nya nyanding koq.” Istriku menyahut sambil senyum penuh arti. Aku makin terangsang, kumiringkan tubuhku menghadap istriku sehingga aku bisa melihat paha mulus Siska, dan kuselusupkan tanganku dibalik blouse istriku yang tidak ber BH untuk meremas remas buah dadanya, sementara tangannya sudah masuk kesarungku untuk mengelus elus penisku yang sudah berdiri keras. Ia menutup tanganku dengan bantal sehingga gerilya yang kulakukan tidak terlihat oleh Wahyu dan Siska. Walaupun itu sebenarnya hal itu tidak perlu dilakukan, karena mereka sudah tidak memperhSiskaan kami lagi, keduanya sudah mulai tenggelam dalam percintaan. Ketika Siska melepaskan seluruh pakaiannya dan mencopoti pakaian suaminya, Wahyu menggeser posisinya merapat keistriku, sedangkan Siska menindihkan tubuhnya yang bugil dari sebelah kanan, sehingga Wahyu berdampingan dengan istriku. Mereka berciuman sambil saling saling mengelus penuh nafsu, kulihat istriku sering melirik mereka dengan gairah, ikut terhanyut dengan adegan panas persis satu jengkal disampingnya. Tiba tiba Siska menghentikan pergulatan dengan suaminya dan tangannya meraih blouse depan istriku dan melepas kancingnya. “Biar adil dong Mbak..” sambil tangannya terus melolosi seluruh pakaian istriku. Walaupun wajah istriku protes, tapi usaha mencegah tangan Siska yang nakal, tidak serius sehingga dengan mudah Siska melucuti pakaian istriku. Sekelebat kulihat mata Wahyu melahap seluruh tubuh indah istriku, bahkan ia segera mengeser posisinya merapat ketubuh istriku, sehingga lengannya menempel pada pinggir payudara istriku. Aku tak sempat berfikir macam macam, nafsuku mendominasi pikiranku, kucopot seluruh pakaianku sehingga kami berempat sudah bugil, kuciumi istriku, sambil jariku mengelus vaginanya yang sudah basah. Istriku mendesis desis keenakan tangan kanannya mendekap punggungku erat erat, sedangkan tangan kirinya tertindih tangan Wahyu. Kurasakan elusan lembut sebuah tangan halus menelusuri bokongku, bahkan kemudian mengarah keselangkangan dan mengelus buah zakarku. Aku sudah menduga pemilik tangan itu, dan hSiskau berdesir ketika kulihat tangan Siska lah yang sedang mengelus batang penisku, sambil mulutnya menciumi dada suaminya. Aku yakin Wahyu melihat tangan istrinya yang sedang beroperasi di batangku yang keras seperti kayu, tapi dia tampak acuh saja, bahkan kini lengan kanannya telah mendidih susu istriku. Istriku tidak menyadari atau pura pura tidak tahu bahwa tangan Wahyu sudah menindih payudaranya, dan wajahnya dipalingkan kearah yang berlawanan. Siska sambil berubah posisi dengan setengah duduk dipaha suaminya dengan selangkangan yang terbuka lebar memperlihatkan vagina merah basah yang sangat indah, sementara tangan kanannya menggosokan gosokkan kemaluan suaminya ke klitorisnya, sementara buah dada nya menggantung diremas remas suaminya. Posisinya tersebut membuat tubuh Wahyu merenggang dari tubuh istriku sehingga tangan kiri istriku yang tertidih menjadi bebas. Dari padangan matanya yang sayu dan pahanya sudah direntangkan, aku tahu baha istriku sudah memberi lampu hijau. Dituntunnya penisku kearah lubang vaginanya, dan dalam tempo singkat aku sudah melayang menikmati jepitan lobang kemaluan istriku. Sementara aku mengocoknya perlahan lahan, istriku mendesis desis keenakan, kini wajah istriku menghadap kearah Wahyu bahkan hanya berjarak sejengkal dengan wajah Wahyu namun matanya terpejam. Siska sudah terlengkup ditubuh suaminya, sementara pinggulnya naik turun, mengocok batang suaminya yang sudah melesak ditelan liang kenikmatannya. Sekali kali tangannya meremas bokongku dan istriku melihat aktifitas tangan Siska ini, tapi rupanya diapun tak ambil peduli. bahkan beberapa kali Wahyu mencium mulut istriku yang tengah mendesis, istriku diam saja, walaupun tidak meresponnya. Entah kenapa aku tidak cemburu melihat istriku diciumi oleh Wahyu saat sedang kusetubuhi, bahkan aku makin terangsang. Karena kulihat ciuman itu membuat istriku makin bergolak gairahnya. Ini kurasakan dari gerakan dan nafasnya mendengus tidak seperti adat biasanya. Dalam waktu yang tidak terlalu lama gerakan istriku tak terkendali, bahkan ia membalas menyedot ciuman Wahyu, dan pada saat itulah istriku menghentak hentakkan pinggulnya keatas, mulutnya menghisap mulut Wahyu dalam dalam sambil merintih. Dia telah ejakulasi. Ini diluar kebiasaan, istriku biasanya cukup tahan lama ejakulasi-nya, tapi kali ini dia cepat selesai, padahal aku belum merasa akan ejakulasi. Kuhentikan kocokanku, kucabut penisku, aku masih tanggung tetapi aku memang tidak ingin selesai sekarang, aku masih berharap istriku bangkit lagi setelah istirahat. Kutatap wajah istriku yang penuh kepuasan. Disampingnya kulihat Wahyu menggengam tangan istriku. Melihat aku tegeletak disamping istriku, dengan kemaluan yang masih tegar, Siska segera tahu bahwa aku belum ejakulasi. Tiba tiba Siska menghentikan goyangan pinggul, dicopotnya penis suaminya dari vaginanya. Dengan melangkahi tubuh istriku, Siska segera menghampiriku, kemudian dengan dasternya yang diambil dari sisi kasur dibersihkannya penisku yang penuh lendir istriku. Dia menindihku dan menciumku. Aku sempat kaget, aku tak menduga kejadian itu, kulirik Wahyu tetapi dia hanya melihat tingkah istrinya tanpa reaksi. Istriku juga hanya melirikku sebentar kemudian memejamkan mata kembali, menikmati sisa ejakulasi yang ia dapat dariku. Kubalas ciuman Siska dengan nafsu, tangan kiriku mengelus bokongnya sedangkan tangan kanan meremas buah dadanya. Siska menjulurkan lidahnya menyambut lidahku, sementara vaginanya yang basah digesek gesekan ke diatas kemaluanku. Tampak Siska sudah sangat terangsang, sehingga ciuman kami hanya berlangsung sebentar, segera dia menghentikan ciumannya, ditariknya badannya sehingga sekarang posisinya duduk diatas pahaku, sementara belahan kemaluannya menidih pada batang penisku yang rebah diatas perut. Kulihat belahan kemaluannya yang merah penuh lendir, aku sudah tidak sabar lagi, kuangkat pinggangnya dengan kedua tanganku, Siska cepat tanggap, sambil mengangkat pantatnya, diambilnya penisku dan diarahkan kelobang vaginanya. Dalam hitungan detik, kemaluanku sudah menyelusup kedalam vagina Siska. Siska melenguh pelan, badannya ambruk kedadaku dan wajahnya menempel disamping kepalaku sambil mendesis desis. Kuangkat pinggulku berusaha mengocok kemaluan Siska, dan diapun mengikuti gerakanku tetapi pinggulnya digoyang memutar sedangkan otot vaginanya menjepit kemaluanku, jepitan dan putaran pinggulnya tidak akalh dengan istriku, kenikmatan menjalar keseluruh penisku. Sepuluh menit telah berlalu dan kurasakan Siska mulai mempercepat goyangannya, mulutnya menciumku dan lidahnya menerobos masuk ke mulutku. Nafasnya tersengal, aku segera mengerti bahwa sedang mulai masuk kemasa ejakulasi. Tanpa menunggu waktu lagi kupercepat kocokanku, karena kemaluankupun sudah berdenyut denyut enak, dan segera akan keluar. Ketika kurengkuh bokongnya, Siska merengkuh pundakku makin kencang, dari mulutnya keluar erangan kenikmatan yang panjang dan kemaluannya ditekan keras ke kemaluanku, dia sedang ejakulasi. Dan segera kulepas pula air maniku menyemprot didalam vaginanya. Kenikmatan yang luar biasa. Walaupun permainanku sudah berakhir tetapi Siska tidak mau mencopot kemaluanku dari vaginanya, dia hanya mengeser tubuhnya dari dadaku untuk meringakan tindihan tubuhnya diatas tubuhku. Kesadaranku mulai pulih, kulihat istriku sedang bergumul dengan Wahyu. Dengan tubuh yang bugil dia menindih tubuh istriku, mereka berciuman dengan pelan dan dalam, tangan meremas remas buah dada istriku yang tergolong besar dan montok, sementara tangan istriku mengelus bokong Wahyu, dan kudengar desahan halus dari mulutnya itu pertanda istriku sudah mulai terangsang lagi. Melihat istriku terangsang, tiba tiba akupun terangsang kembali. Aku sangat senang istriku menikmati sexnya, Kuhadapkan tubuhku kearah istriku, dan Siska segera merangkul pinggangku dengan kakinya dari belakang, sambil menikmati sisa ejakulasi yang kuberikan padanya. Wahyu sedikit mengeser tubuhnya dan tangan yang tadinya meremas tetek istriku turus kebawah, kearah kemaluan istriku, dan istriku mengangkat pinggulnya ketika jari tengan Wahyu memutar mutar clitorisnya. Desahan dari mulutnya makin keras.. Wahyu mengangkat tubuhnya dan dibukanya lebar lebar paha istriku. Istriku menoleh kearahku, matanya sayu memandangku seolah minta ijin padaku. Kupandangi dia, dia sangat cantik tak kuasa aku menghalanginya. Kukecup bibirnya kuusap rambutnya tanda bahwa aku menyetujuinya. Dan ketika penis wahyu melesak kedalam vaginanya, istriku memejamkan mata keenakan, dan tangannya mengelus elus penisku seirama dengan kocokan yang diberikan Wahyu. Kuciumi bibirnya, pipinya lehernya, atau mana saja yang kudapat karena istriku dalam kenikmatan, selalu kepalanya tidak bisa diam, menoleh kekiri kekanan sambil menjilat jilat bibirnya sendiri. Sementara tangan kanannya mengocok penisku tangan kirinya merangkul pundak Wahyu. Tangankupun tak henti hentinya meremas remas buah dadanya. Kudengar pula desisan Wahyu menambah suasana jadi makin mengairahkan. Tiba tiba istriku berhenti menggelengkan kepalanya, dahinya berkerut dan giginya menggigit bibr bawahnya, dia menoleh kearahku, istriku akan selesai dan sebentar lagi pasti akan melenguh panjang. “Pah.. aku sudah nggak tahan.. Pahaahh.. eghh.. eegghh” Pada saat itu dia mendongakkan wajahnya keatas, matanya menatap mata Wahyu dengan sayu. Pada saat yang sama, aku tak tahan menahan ejakulasi, digenggaman tangannya. Kulihat Wahyu menekan kemaluannya dalam dalam kevagina istriku untuk berejakulasi.. Ketika dia mencabut kemaluanya, kulihat sisa air mani ejakulasi yang meleleh keluar dari bibir vagina istriku, yang berwarna kemerahan. Malam ini adalah malam pertama dimana istriku merasakan penis orang lain selain punyaku apalagi dia merasakannya sekaligus dalam selang beberapa menit, sebuah pengalaman yang sangat memuaskan kami berempat. Sejak itu kami sering melakukannya, sedikitnya sebulan sekali, dan kami berkomitmen ini hanya dilakukan berempat, Bahkan kini muncul ide baru dari Siska untuk menambah menjadi tiga pasangan

Threesome Istriku dengan Laki-laki lain

$
0
0
Saya sekeluarga pernah tinggal di luar negeri selama 17 tahun dan sekarang kami sudah kembali ke Jakarta dan mempunyai tiga orang anak. Di bawah adalah cerita dari pengalaman seks saya dan istri saya dan ini benar-benar terjadi. Perkawinan kita bisa dibilang sangat bahagia demikian juga dengan kehidupan seks kami. Kita berdua sangat menyukai dan menikmati hubungan seks. Sampai saat ini pun kami masih menikmati dan menyenanginya. Keinginan untuk mencoba hubungan seks selain dengan pasangan sendiri selalu muncul dalam pembicaraan kita berdua. Dan bilamana itu dilakukan ketika kita sedang senggama, akan menambah gairah dan semangat. Kita sering membayangkan bagaimana enaknya bila kita disenggama atau senggama dengan orang lain. Oh iya perkenalkan nama saya Edo dan istri saya SANTI. Pada satu hari SANTI pulang dari jalan-jalan dan mengatakan bahwa dia ketemu dengan pria mix China Amerika yang sangat seksi. Saya memberanikan diri menanyakan apa dia tertarik dan ingin berhubungan badan dengan pria itu. Dia menjawab tentu mau dong. Akhirnya dia berhasil mengajak si pria tersebut ke rumah ketika saya sedang tugas keluar negeri. Saya sering bertugas keluar negeri untuk beberapa hari. Pada saat saya sampai di tempat tujuan saya, langsung saya telepon ke rumah dan menanyakan tentang rencana dia. Ceritanya nanti malam si pria akan datang sekitar jam 8 malam. Semalaman di hotel saya terpaksa bermain sendiri sampai keluar beberapa kali. Besoknya waktu saya sampai di rumah, langsung saya tanya tentang pria itu. Namanya Derrick. Kebetulan anak saya sedang tidur siang. Penis saya pada saat itu sudah sangat keras dan ingin cepat-cepat dimasukkan ke vaginanya. Derrick datang sekitar jam 9 malam, anak lelaki kita sudah tidur. Mereka mengobrol di ruang tamu dan mulai saling meraba badan masing-masing. Derrick mulai mencium dan meremas payudara SANTI. Vagina SANTI sudah mulai basah dan terasa di celana dalamnya. SANTI menganjurkan pindah ke kamar tidur untuk lebih nyaman. Sesampainya di kamar, Derrick melepaskan baju SANTI dan bajunya sendiri. SANTI bilang bahwa badan Derrick berbau harum bayi, terlebih lebih di sekitar penisnya. Yang sangat disayangkan oleh SANTI adalah ukuran penis Derrick. Langsung saja oleh SANTI penis Derrick dihisap agar menjadi keras dan besar. Tetapi penisnya tetap saja kecil. Derrick mulai mencium payudara dan badan SANTI dan turun ke bawah ke paha, SANTI mengharapkan bahwa Derrick akan menjilat vagina dan kelentitnya. Tetapi Derrick ternyata hanya lewat saja. Kebetulan pada saat itu SANTI memakai pembalut wanita karena dia baru saja selesai mens, tetapi vaginanya sudah bersih. Hanya saja Derrick mungkin merasa jijik. Derrick kemudian naik ke atas dan mencoba memasukkan penisnya yang kecil ke vagina istriku. Sangat sulit untuk Derrick memasukkan penisnya karena ukuran yang kecil dan vagina SANTI yang sudah terlalu basah karena rangsangan dari dia. Setelah berhasil memasukkan penisnya ke dalam, dia hanya bisa mempompa beberapa kali sebelum akhirnya mengeluarkan penisnya dari vagina SANTI. Ia bilang mau ke kamar kecil dan akan kembali secepatnya. Pengalaman SANTI dengan Derrick ternyata tidak memuaskan dan dia belum sampai orgasme kemarin. Penis saya pada saat itu sudah sangat keras. Langsung saja saya memasukkan penisku ke vaginanya yang telah basah dan siap untuk disetubuhi. Tidak lama untuk membuat kita berdua keluar bersamaan. Walaupun penis Derrick kecil tapi pengalaman tersebut cukup untuk membuat kita berdua terangsang sebelum bersenggama. Satu bulan setelah berhubungan badan dengan Derrick, pada satu malam kita berdua sedang mendengarkan radio kesukaan kita, SANTI mengatakan bahwa suara penyiar laki-laki sangat seksi. Saya bertanya apa yang akan dia lakukan? Tanpa mengatakan apapun juga, dia menghubungi stasiun radio dan berbicara dengan penyiar yang namanya Rick. Saya tidak dapat mendengar apa yang mereka bicarakan. Tapi yang saya bisa lihat adalah SANTI sering sekali melipat pahanya. Setelah selesai berbicara, SANTI mendatangiku sambil berkata, Rick akan datang kira-kira 15 menit lagi. Saya merasa panik dan sangat terangsang. Sambil menunggu Rick datang, kita mulai memegang alat vital dan berciuman. Pikiran saya pada saat itu sangat bingung dan ada rasa cemburu. SANTI akan bermain cinta di depan mata saya. Tidak lama kemudian pintu diketuk dari luar. Saya bersembunyi di kamar anakku, dimana saya masih bisa melihat ke ruang tamu. Mereka berdua duduk di ruang makan dan saya hanya bisa mendengar suara mereka berbicara. Tidak lama kemudian mereka pindah ke ruang tamu dan duduk di sofa. Rick memeluk SANTI dan mulai menciumnya, pada saat bersaman tangannya bermain dengan payudara SANTI. Mata SANTI terpejam dan terlihat sangat menikmati apa yang dilakukan oleh Rick. Tangan SANTI mulai menggerayangi badan Rick dan mengelus-elus. Rick membuka baju atas SANTI dan mulai menghisap pentil payudara sambil memeras payudara yang lainnya. SANTI memeluk Rick dengan keras dan mulai memegang kepala dan mendorong ke arah payudaranya dengan lebih keras. Terdengar dia mendesah dan merintih-rintih kenikmatan. Tidak lama kemudian mereka berdua berjalan ke ruang tidur kita, sambil melihat kepadaku dan terseyum. Rick berbaring sambil menghisap payudara SANTI seperti anak bayi sedang menyusu. Setiap kali Rick ingin memegang vaginanya SANTI mendorong dan tidak mengijinkan Rick memegang vaginanya. Tangan SANTI terlihat menuju ke celana Rick yang pada saat itu memakai celana pendek. Tangannya langsung masuk dan terlihat meremas-remas penis Rick. Matanya tertutup dan menikmati hisapan Rick. SANTI kemudian melepaskan kancing celana Rick dan menurunkan celana ke bawah. Penis Rick dengan sendirinya keluar dan ukuran penisnya sangat besar, kira kira 13 inchi. Dengan diameter 3 inchi. Tangan SANTI terus meloco penis Rick dan semakin besar saja. Rick berusaha untuk memegang vaginanya tapi selalu disorong jauh. SANTI terus turun dan menjilat sambil mengulum penis Rick. Awalnya terlihat sangat sulit untuk dia memasukkan ke dalam mulutnya yang kecil. Penis Rick terlalu besar. Tapi dia berhasil juga mengulum walaupun tidak seluruhnya. Tidak lama kemudian Rick menarik SANTI ke atas dan menciumnya, tangan SANTI tidak berhenti mengocok penis Rick dan akhirnya sperma Rick keluar juga membasahi tempat tidur kita. Setelah itu Rick berpakaian dan pulang. Setelah dia pulang saya keluar dan mencium SANTI, terasa asin dan bau penis tetapi saya sudah terlalu terangsang untuk memikirkan lainnya. Saya memegang vaginanya dan basah sekali sampai licin sekali. Dia langsung menghisap penis saya dan menempatkan vaginanya ke mulut saya. Rasanya sangat nikmat menjilat vagina yang basah dan licin. Saya membayangkan bahwa hampir saja vagina ini dimasukin oleh penis yang sangat besar. SANTI mengatakan bahwa dia sebenarnya kaget juga melihat penis Rick yang sangat besar itu. Tiga hari kemudian, Rick menelepon ketika saya ada di rumah kira-kira jam satu siang. SANTI bilang kalau Rick mau datang ke rumah sebentar lagi dan dia minta ijin. Saya bilang silakan saja. SANTI bilang bahwa Rick akan datang kira-kira setengah jam lagi. Anak saya sedang tidur dan buru-buru kami siapkan kasur di ruang tamu untuk dipergunakan oleh mereka, ini agar saya bisa lihat dengan jelas apa yang dilakukan oleh mereka berdua. Cd-nya saya lepaskan dan segera menjilat vagina SANTI. Dia sudah siap dan sangat basah karena siang ini dia akan mainkan oleh penis yang begitu besar. Penisku dijilat dengan sangat rakus. SANTI sangat pintar menghisap penis dan membuat laki-laki kenikmatan. Saya lalu memasukkan penis saya ke vaginanya dan mulai memompa. Vaginanya membuat suara yang sangat seksi. Bell rumah berbunyi dan saya buru-buru melepaskan penis saya dari vaginanya, dan bersembunyi di belakang pintu. Dari balik pintu saya bisa melihat kasur dengan jelas. Rick masuk dan langsung duduk di kasur. SANTI menjelaskan bahwa dia baru saja tidur dengan anak kita dan sekarang sudah dipindahkan ke kamar. Tentu suatu kebohongan yang sangat membantu. Rick tidak membuang waktu segera dia mencium SANTI dan meraba-raba badannya. Payudaranya diremas-remas dan baju disingkap, puting payudara sudah keras dan siap untuk dihisap. Baju SANTI dilepas dan langsung putingnya dihisap oleh Rick. Mata SANTI merem-melek kenikmatan. Kepalanya goyang ke kiri-kanan dan dia mendesah-desah yang cukup keras. Tangan Rick turun ke bawah dan melepaskan rok mini SANTI. Terlihat di CD-nya basah mungkin karena tadi dia sudah saya persiapkan. Tangannya menyingkapkan CD ke samping dan mulai bermain dengan kelentit SANTI. Jari lainnya mulai keluar masuk ke dalam vagina SANTI dan SANTI menggoyangkan pantatnya mengikuti jari Rick. CD SANTI dilepas agar dia dapat memegang dengan mudah, mulutnya langsung menjilat kelentit SANTI dan terdengar erangan yang sangat keras dari mulut SANTI. Rambut Rick diremas dan kepalanya ditekan ke vagina. Kedua kaki diangkat ke atas sehingga Rick mendapatkan pandangan yang jelas dari vagina SANTI. Tangan SANTI kemudian memegang penis Rick dan mulai meremas-remasnya. Rick memutar dan memasukkan penisnya ke mulut SANTI. Saya di dalam kamar bermain sendiri dan hampir keluar. Penis Rick masih lemas sehingga mudah masuk ke dalam mulut SANTI. Perlahan-lahan penisnya menjadi besar dan dia memompa penisnya ke dalam mulut SANTI. Rick kemudian berjongkok dan menempatkan dirinya di atas SANTI dengan penisnya digosok-gosokkan ke vagina SANTI. Pantat SANTI diangkat ke atas dan pahanya dibuka selebar-lebarnya. Terlihat vagina SANTI merekah, setelah menggosok untuk beberapa saat, Rick mencoba memasukkan penisnya ke lubang vagina SANTI. Saya khawatir kalau-kalau penisnya terlalu besar dan akan menyakitkan SANTI. Rick menekan perlahan-lahan dan mengeluarkan lagi. SANTI mengangkat pantatnya ingin memasukkan penisnya sekaligus. Saya rasa Rick berhati-hati agar tidak menyakiti SANTI. Pelan-pelan penis Rick masuk ke dalam vagina SANTI dan terlihat vagina SANTI menjadi sangat besar dan lebar. Kelihatannya Rick sulit untuk memasukkan seluruh penisnya ke dalam vagina SANTI karena penisnya tidak sekeras kemarin. SANTI terlihat menikmati penis Rick dan mengerang sangat keras, sampai-sampai aku takut membangunkan anak dan tetangga. Kemudian Rick mencabut penisnya yang basah oleh lendir SANTI dan dia sendiri dan memasukkan ke mulut SANTI. Rick meminta SANTI untuk menghisap penisnya. Saya tidak percaya bahwa Rick melakukan hal demikian, selama ini SANTI tidak mau menghisap penisku setelah masuk ke dalam vaginanya. SANTI dengan tenang menghisap penis Rick dan menjilatnya bersih. Ini adalah pertama kalinya dia menjilat cairan vaginanya sendiri. Memang vagina SANTI tidak bau sama sekali, dia sangat menjaga kebersihan vaginanya. Penis Rick menjadi keras dan dia melepaskan dari mulut SANTI dan memasukkan kembali ke vagina SANTI. Kali ini penisnya masuk dengan mudah ke dalam vagina SANTI. Seluruh penis hilang ke dalam vagina SANTI, saya tidak percaya bahwa dia bisa menerima penis sebesar itu. SANTI bergerak dengan keras mendorong pantatnya ke atas setiap kali Rick menekan penisnya. Terlihat dia sangat menikmati penis Rick. Kakinya melingkar di pinggang Rick. Dari kamar saya bisa melihat dengan jelas penis Rick keluar masuk vagina SANTI. Pemandangan yang sangat seksi. SANTI mengerang dengan keras, saya yakin bukan karena sakit tetapi karena kenikmatan. Mereka berguling-guling di atas kasur tanpa melepaskan penis dari vagina SANTI. Sepertinya ini adalah pertama kali Rick memasukan ke vagina yang kecil dan ketat. Rick mencabut penisnya dan mengangkat SANTI ke atas dan memakan vaginanya. SANTI memutar badannya dan menghisap penis Rick yang berlumuran dengan cairan dari penis dan vaginanya sendiri. SANTI kemudian memutar badannya dan memegang penis Rick dan memasukkan ke dalam vaginanya lagi. Sekarang SANTI berada di atas Rick. Tangan Rick terlihat mengelus punggung SANTI dan meremas pantatnya yang sekal. Sekali-kali terlihat tangan Rick memegang vagina SANTI dan mencari kelentitnya. Jari Rick terlihat di luar lubang pantat SANTI, dan membasahinya dengan cairan dari vagina. Setelah basah dia memasukkan jari tengah ke dalam lubang pantat SANTI, SANTI berhenti bergoyang dan melihat muka Rick. Dia tidak menolak sama sekali ketika Rick memasukkan jarinya ke lubang pantat. Jari Rick terlihat keluar masuk di pantat SANTI. SANTI kemudian mencium Rick dengan intense, aksi Rick memasukkan jari ke pantat membuat SANTI tambah terangsang. Ini adalah pertama kalinya dia dikerjain lubang pantatnya. Pemandangan yang sangat seksi, kedua lubang SANTI dimainkan. SANTI menggoyangkan pinggul dan pantatnya sambil menekan penis Rick, saya ingat kalau SANTI sangat pintar mengecilkan vaginanya waktu penis saya di dalam vaginanya. Aksi memeras penis terlihat berdampak besar pada Rick, penisnya keluar masuk dengan lebih cepat dan badan SANTI terangkat ke atas beberapa kali. Penisnya masuk seluruhnya ke dalam vagina SANTI yang kecil itu. SANTI mengalami kesulitan bertahan tetap di atas badan Rick. Yang menjaga agar dia tidak jatuh hanyalah vaginanya yang terpaku pada penis Rick yang besar dan panjang itu. Dengan dorongan yang keras dan sekaligus, Rick mengeluarkan spermanya di dalam vagina SANTI, SANTI mengerang dan menggeliat kenikmatan. Dia selalu mengatakan bahwa yang paling dia suka adalah ketika sperma keluar dari penis dan menembak dinding di dalam vaginanya. Rick terus menerus memompa vagina SANTI, seakan-akan ini adalah orgasme yang terpanjang yang pernah Rick alami. Akhirnya dia berhenti juga. Rick memeluk dan mencium SANTI sambil mengelus badannya. Ketika penisnya dicabut, terlihat sperma Rick mengalir keluar vagina SANTI. Dengan mempergunakan tissue, sperma Rick dibersihkan dari vagina luarnya. Rick membantu membersihkan vagina SANTI. Badan SANTI terlihat menggelinjang ketika jari Rick menyentuh vaginanya. Tak lama kemudian Rick pulang meninggalkan SANTI di kasur. Begitu Rick pulang, saya buru-buru keluar dan tiduran di sebelah SANTI, vaginanya sangat basah dan lembek. SANTI pergi ke kamar mandi membersihkan vaginanya. Sekeluarnya dari kamar mandi SANTI langsung menghisap dan menjilat penisku yang sudah sangat keras. Saya meminta SANTI untuk memberikan vaginanya kepadaku, dia memutar tubuhnya dan menempatkan vaginanya di mulut saya. Terlihat merah dan lembek dan basah. Tercium bekas penis di vagina SANTI, tetapi aku sudah tidak bisa menahan diri lagi. Kujilat dan minum dari vagina SANTI. Rasanya nikmat dan menggairahkan. SANTI menggosok dan menekan vaginanya ke muka saya membuat muka saya basah oleh cairan vaginanya. Vagina luarnya terlihat sangat merah dan sedikit bengkak, saya rasa karena baru saja dia dimaini oleh monster penis dengan keras. Saya meminta SANTI untuk memasukkan penis saya ke dalam vaginanya persis seperti apa yang dia lakukan bersama Rick. Sebelum saya keluar, saya menarik penis dan memasukkan ke dalam mulutnya, betapa enaknya rasa penisku, setelah keluar masuk vagina sekarang dihisap oleh mulut SANTI. Saya menarik SANTI dan menciumnya, saya bertanya kenapa dia mau menghisap penis Rick setelah masuk di vaginanya, SANTI bilang karena dia sudah terlalu terangsang. SANTI kemudian memintaku untuk bermain lagi karena tadi dia tidak keluar ketika Rick menyetubuhinya. SANTI mengatakan bahwa penis Rick adalah penis yang ternikmat yang pernah dia rasakan, sampai saat ini SANTI telah merasakan 6 penis, empat sebelum kita menikah, dua orang bule dan dua orang Indonesia. Penis Rick terasa sangat dalam dan menyentuh peranakannya. Vaginanya terasa sangat lebar saat ini tetapi sangat nikmat. Awalnya terasa sedikit sakit ketika Rick memasukkan kepala penisnya yang besar, seakan-akan merobek vaginanya. SANTI masih mengharapkan untuk setubuhi oleh Rick karena tadi penis Rick tidak begitu keras seperti malam pertama. Malam itu saya dan SANTI habis-habisan menjilat dan senggama sampai pagi. Karena tidak mendapatkan penis Rick yang keras, SANTI berniat untuk mencobanya lagi. Pada satu malam SANTI menelepon stasiun radio dan berbicara dengan Rick. SANTI mengatakan kepada Rick bahwa saya sedang tidak di rumah. Rick datang sekitar jam 9 malam, anak kita sudah tidur dan saya sudah siap di kamar untuk mengintip. Ruang tamu sudah dipersiapkan dengan lampu baca yang mengarah ke kasur. Sebelum Rick datang, saya sudah menghangatkan vagina SANTI dan membuatnya basah. Sedikit dari sperma saya tertinggal di dalam vaginanya. Penis saya diusapkannya keseluruh mukanya. Ketika Rick datang mereka seperti biasa berbicara sambil tiduran di kasur. Rick melepaskan baju SANTI dan mereka berdiri di lutut mereka. Bajunya dilepaskan dan langsung saja penisnya keluar dan terlihat sangat keras. SANTI mencium dan menjilat penis Rick yang sudah besar dan keras. Kuluman SANTI membuat Rick hampir saja mengeluarkan spermanya, erangan Rick sangat keras, sebelum sperma Rick keluar, SANTI mencabut dari mulutnya dan SANTI tidur telentang di atas kasur. Rick langsung turun dan menjilat vagina SANTI yang sudah basah oleh sperma saya. Saya bertanya apakah Rick merasakan dan mencium bau sperma di vagina SANTI? Rasanya hal itu bukan masalah untuk Rick, dia dengan lahapnya menjilat dan mengulum kelentit SANTI. Saya rasa sangat sulit untuk menemukan kelentit SANTI, kelentitnya sangat kecil tidak seperti kelentit wanita lainnya. Mungkin terpotong waktu SANTI disunat. SANTI menggapai penis Rick dan mulai meremas-remasnya. Terlihat cairan putih bening keluar dari penis Rick, SANTI mempergunakan cairan untuk meloco Rick. Gerakan tangan SANTI membuat Rick menggoyangkan pantatnya seakan-akan sedang memainkan vagina. Tiba-tiba Rick merubah posisi dan memasukkan penisnya langsung ke dalam vagina SANTI dalam satu gerakan yang sangat cepat. Gerakannya terlihat sangat kasar, hilang sudah lemah lembut yang pernah dia perlihatkan. Mulai saat ini Rick bermain sama SANTI dengan sangat keras dan kasar. SANTI benar-benar dipergunakan sebagai objek seks. Saya sudah takut kalau-kalau Rick menyakiti SANTI, tetapi dilihat dari ekspressi muka dan gerakan SANTI ternyata SANTI menyukai dan menikmati apa yang dilakukan oleh Rick. Rick mencabut penisnya dan memasukkan ke dalam mulut SANTI sambil memegang belakang kepala SANTI, dia membantu SANTI naik turun sambil memasukkan penisnya kemulut. Rick kemudian berdiri dan mengangkat SANTI, mereka saling berpelukkan sambil berdiri. SANTI diangkat oleh Rick dan langsung memasukkan penisnya ke dalam vagina SANTI. Ini merek melakukan sambil berdiri. SANTI terlihat seperti anak kecil dalam gendongan Rick. Kaki SANTI terlihat merangkul pinggang Rick, berat badannya disanggah oleh penis Rick. Rick berusaha memompa sambil berdiri dan sekaligus mencium SANTI. Pantat SANTI terlihat merekah dan memberikan kemudahan bagi Rick untuk memasukkan jarinya ke lubang pantat SANTI. SANTI terlihat sangat menikmati coitus depan belakang. Pemandangan yang sangat seksi. Ketika Rick merasa capai, SANTI diturunkan dan Rick merebahkan diri di kasur. SANTI diangkat dan memasukkan penis Rick dari atas. Dari kamar saya bisa lihat penis Rick memaksa masuk ke dalam vagina SANTI yang kecil dan ketat. Vaginanya menjadi sangat lebar dan penis Rick menyentuh paha SANTI. SANTI menoleh ke kamar dan tersenyum ke saya sambil mengeluarkan lidahnya. SANTI memompa penis Rick secara teratur, setiap kali penis Rick masuk, terlihat vaginanya ikut masuk ke dalam dan cairan putih terbentuk di pinggir bibir vaginanya. Ketika penisnya keluar, terlihat vaginanya mengembang dan menjepit penis Rick. Mereka melakukan posisi ini cukup lama. Kemudian Rick mendorong SANTI dan bertumpu pada lutut dan tangan. Rick akan bermain doggy style. Ini adalah posisi yang paling disukai oleh SANTI. Rick mempompa vagina SANTI dengan sangat keras dan dalam, semua penisnya amblas ke dalam vagina SANTI. Tangan Rick yang lain dimasukkan ke dalam lubang pantat. SANTI setengah berteriak dan sangat menikmati penis Rick. Badannya menjulur ke depan, Rick tidak mau melepaskan penisnya mengikuti arah badan SANTI. SANTI benar-benar dalam keadaan yang sangat nikmat, desahan sudah berubah menjadi erangan dan erangan sudah berubah menjadi teriakan. Rick mencapai payudara SANTI dan mulai meremas-remasnya. Tak lama kemudian Rick mencabut penisnya dan menjilat vagina SANTI dari belakang. Vagina SANTI dibersihkan oleh lidah Rick. SANTI direbahkan di kasur dan Rick memasukkan penisnya dari atas, tangan SANTI membantu memasukkan penis Rick ke vaginanya. Kaki SANTI diangkat dan dilingkarkan ke pinggang Rick. Rick terus menerus memompa vagina SANTI. Badan SANTI yang kecil tenggelam ditutupi oleh badan Rick, yang terlihat oleh saya hanya pantat dan lubang vagina yang sudah diisi oleh penis Rick. Kadang-kadang terlihat tangan SANTI meraba dan meremas pantat Rick, sekali-kali jarinya dimasukkan ke dalam pantat Rick. Gerakan Rick bertambah cepat dan cepat, dengan erangan yang cukup keras Rick mengeluarkan spermanya di dalam vagina SANTI. Rick kemudian merebahkan diri di samping SANTI tanpa melepaskan penisnya dari vagina SANTI. SANTI melihat ke saya dan memberikan tanda bahwa yang satu ini sangat nikmat. Setelah Rick pulang, SANTI mencuci vaginanya dan meminta saya mengulang apa yang baru saja dilakukan oleh Rick. SANTI bilang bahwa dia belum keluar ketika Rick menyetubuhinya. Saya dengan senang hati memasukkan penis saya dan menjalankan tugas untuk membuat SANTI keluar. Penis Rick yang besar ternyata tidak dapat membuat SANTI keluar, mungkin terlalu besar.
Viewing all 76 articles
Browse latest View live